Four

8.7K 371 49
                                    

"Taeyong, kau gila"

"apa yang salah?"

Aku menatapnya kesal bisa-bisanya dia bersikap seolah dia tidak bersalah. Untung saja dia berwajah tampan jadi dia bisa selalu bersikap kasar atau datar tanpa merusak ketampanan wajahnya, dan mungkin bila aku memberikan sedikit tamparan diwajahnya itu tidak akan menghilangkan ketampanannya

Tapi aku urungkan saja niatku itu aku sedang malas meladeninya untuk bertengkar mengingat bisa saja aku yang kesal dibuatnya kalo harus bertengkar

"aku tidak mau baju ini" ucapku lalu melempar gulungan kain itu kesembarang arah

"apa yang kau lakukan?itu lucu dan akan terlihat cocok untukmu"

"kau gila, menyuruhku mengenakan kostum maid. Kau kira aku ini cosplay apa?"

Aku semakin kesal dan mendudukkan tubuhku di atas sofa ruang tamu menatap kearah tv dengan malas, semua ini karena ulah Taeyong. Lagi

"kau bisa mengenakannya untuk memancingku, lihatlah baju itu akan membuat lekukan tubuhmu semakin terlihat bagus"

Aku menatap sinis kearah Taeyong "sinting. Kau benar-benar mengira aku ini pelacur huh"

"hey kau marah?kkkkkk apa kau marah?"

Aku tidak menjawab Taeyong melainkan pergi kedalam kamarnya untuk mencari tas serta ponselku, aku akan pulang dengan kemejanya saja toh kemejanya lebih baik daripada kostum maid itu

Aku akan mencari taxi untuk pergi kekantor mengambil mobilku lalu pulang yah setidaknya memang sedikit merepotkan daripada aku harus berdebat dengan Taeyong, itu lebih merepotkan

Aku keluar dari kamar Taeyong dan aku dapat melihat dia yang sedang membereskan belanjaannya lalu melihat kearahku dengan alis yang sedikit terangkat

"mau kemana kau?"

"pulang" jawabku singkat namun masih dengan nada kesal

Taeyong meraih pergelangan tanganku dan mencengkramnya dengan kuat, aku hanya bisa memberontak tapi masih malas untuk bicara dengannya

"Taeyong lepas" rengekku pada akhirnya

"siapa yang menyuruhmu pergi huh?"

"lepas aku ingin pulang"

Dia meraih wajahku dan sedikit mengangkatnya agar ia dapat melihat dengan jelas bentuk wajah kesalku

"kau marah padaku?"

Aku tidak menjawab jujur aku takut sekali saat melihat wajah Taeyong yang tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan, tapi aku masih berusaha meronta-ronta karena tanganku yang ia cengkram rasanya sakit sekali

"Taeyong, lepas kau menyakitiku"

Dia tak menjawab malah menarikku kedalam pelukannya dengan sangat erat, kalau aku mengeluh lagi apa itu salah rasanya dipeluk oleh Taeyong seperti ini sesak sekali

"Tae. . .yong sesak"

Ia melepaskan pelukannya dan menatapku kali ini tatapannya lebih lembut dari sebelumnya

"maafkan aku, aku akan mengantarmu nanti" ia mengecup puncak kepalaku "tapi setelah makan siang, ok?"

Aku mengangguk tapi tidak berani melihat kearahnya aku takut kalau nantinya akan tertawa atau menciut saat melihat wajahnya itu

"biar aku yang memasak" aku menawarkan diri saat dia akan melangkahkan kakinya kearah dapur

"kau?memasak?"

"jangan remehkan aku"

Taeyong tertawa renyah lalu tangannya beralih mengacak puncak kepalaku, bedebah ini suka sekali melihatku terlihat jelek

Mauvaise √ L • Taeyong [EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang