All my dreams lick me down

Teorema penjumlahan ilusi alam

Metafora kehidupan alam mendalami
prasasti dengan resep asli dilegasi pemelik alam

Tuhan men-tuhankan dirinya sendiri
Teorema dalam geometri tiga sisi segitiga siku-siku

Alam kian terasa sepi bagi si bisu yang kian lesuh
Dengan gagah menanamkan harapan kehidupan untuk menjadi sesepuh

Dilematis Pramusaji menangkap diri yang sudah terlihat basih dengan pengucapan skeptis dan intonasi yang mengusik

Rasa benci meluap di kepalaku
Ingin ku kutuk mereka para pemberi sesajen
Tumpah serapah kian menjadi olokan karena merasa diri menjadi nomor 1 .
(Pintar diatas pintar)
Alam menyaksikan dengan tatapan gersang

Sampah,

Manusia bermulut sampah
otak dicuci seolah merasa diri lebih berkualitas daripada si bisu yang diam sembari meneliti
Aku tidak begitu pandai mencekik orang dengan janji manis mengenai pengetahuan fisika matematika bahkan kimia.
Aku lebih memilih membungkam mulut daripada ikut berdalih tapi masih kosong
Aku sadar diri terlalu ber-empati
Ku akui aku haus akan kenyamanan menyukai alam yg teduh .
daripada pembelajaran sains yang membelenggu.
Dia dengan sombong berkata ini simbol rasional kamu perlu belajar keduanya

Rasional darimana ?
Tingkat diskriminasi saja mulai merajalela
berfikir hidupnya kian lebih apik
Dengan ilmu yg masih belum seberapa
Rasa angkuhnya mejustifikasi kaum yg masih ingin belajar sisi sama sisi

Haahaha aku tetawa
Dia ganas menatapku dengan tatapan tajam

Pulanglah terlalu banyak rumus  disini
Pelajari alammu saja yang bisa kamu selesaikan
Pulanglah keluhkan ambisimu pada tuhanmu saja
Pulanglah kamu tidak sebanding dengan kami

Aku tersenyum
Aku sadar
dia lebih mentuhankan dirinya sendiri
sampai lupa siapa tuhan yang esa yang memberi sedikit otak tapi tidak dipakai dengan baik hingga dengan angkuh merendahkan martabat orang lain
Tidak apa-apa aku sudah paham tabaitmu.

-jogja 2018 pandangan sebelah mata dari anak kampus dengan ipk tinggi-