sebelas

1.7K 189 5
                                    







Sudah mau sore. Baju dan tubuhku sudah kering walau ada sedikit rasa lengket di badan akibat air laut yang mengering. Maklum air laut kan mengandung garam. Perut juga sudah kenyang soalnya tadi acara makan makannya juga udah selesai. Musik pun berhenti sejenak.

Aku mengambil gitar yang entah siapa yang membawanya. Sejenak aku ingin memaainkan sebuah lagu...

Alunaan petikan gitarku membuat yang lainnya jadi memperhatikanku. Aku mulai mengeluarkan suara menyanyikan sebuah lagu.

Huu.........
Is' t beatiful life
Nan no ye ge te il seuke....
Is' t beartiful life
..............................

Author gak hapal lagunya...hehehe

Suara tepuk tangan riuh terdengar begitu aku selesai menyanyikan lagu itu. Mungkin karna suasan aku jadi menyanyikan lagu itu penuh penghayata. Tanpa ku sadar ternyata teman teman yang lain menyukainya.

Termasuk Taehyung. Dia terpaku melihatku.

" Gak nyangka suaramu bagus dan indah.."

Aku hanya menggaruk kepalaku malu.

Sudah hampir senja. Kami pun bekumpul untuk perjalanan pulang. Setelah memastikan semua anggota lengkap leaderpun meberi aba aba untuk kami agar naik ke mobil.
















Minggu pagi

Mataku masih sedikit berat untuk di buka. Maklum efek berenang di laut itu malah kerasanya kalau kita udah tidur. Badan serasa remuk. Sakit. Dan pagal.

Tak lama pintu kamarku terbuka karna memang gak aku kunci.

" Kook...paman berangkat ya.." Paman soekjin pamit kerja padaku.

" OT lagi ya.?"

" Hmhhm...kall....ke..."

" oh..."

Aku kembali menenggelamkan kepala dalam selimutku. Baru beberapa menit suar ponselku malah bikin aku harus membuka lagi selimutku.

" Youbsseo.."

" Yak....immma....kebiasaan tidur  jam segini tu harus kau rubah. Ku tunggu di luar kita joging "

" Ais...Serrooo. "

" wheee"

" Aku capek Jim kemaren aku habis dari pantai. Seluruh badanku serasa mau remuk sekarang. "

" Oh..bagus ya...ke pantai gak ngajak ngajak aku.."

" anniya....bukan begitu Jim...aku pergi sama teman teman pabrik. "

" Ya sudah kau tunggu di rumah biar aku yang ke sana. "

" Bukannya kau mau joging "

" Gak jadi. Kalau gak ada teman aku malas. "

Tut...tut....tut....

Ponsel di matikan.

Hanya sepuluh menit. Jimmin undah nongol di balik pintu kamar ku. Karna sejatinya rumah kami dekat kok. Hanya beberapa gang bedannya.

" Yak....irooona..." Jimmin menarik selimutku.

" Sebentar lagi...punggungku masih sakit "

"Makanya bangun biar aku yang pijit "

Aku langsung duduk mendengar tawaran Jimmin. Jimmin memang sahabat yang penuh pengertian. Dia selalu perhatian padaku. Itu sebab aku aku suka berteman dengannya.

" Wahh anak sekali rasanya di pijjit sama kamu Jim "

" Kau saja yang belum taubke ahlianku. "

Setelah cukup merasa baikan Jimmin pun menghentikan pijitannya.

" Mandilah...kita sarapan di luar  "

Tanganku membuat pola bulat dengab telunjuk dan jempol tanda setuju. Aku berlari ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Tak lama aku keluar menggati pakaian dan keluar dengan Jimmin.

Kami memilih jalan kaki saja. Karna di sepanjang jalan dekat rumah banyak yang berjualan sarapan pagi. Jimmin menggadeng tanganku. Itu memang selalu di lakukannya kalau lagi bersamaku. Bisa di bilang Jimmin kalau denganku agak manja.

Sedang asyik berjalan tiba tiba seseorang berkata pada kami...

" Wah...mesranya siapa nih ukenya..."

Aku dan Jimmin melongo mendengarkannya. Memang sih sebagian besar banyak yang memiliki hubungan sesama jenis tapi tetap aja belum di legalkan karna bertentangan dengan norma yang ada. Termasuk hubunganku dengan Taehyung. Jujur aku tak tau nanti bagaimana ujungnya. Tapi dengan Jimmin kami hanya mesra sebatas teman. Dan itu kami sadari itu.

" HUA HAHAHAHA"

Sentak kami langsung tertawa. Bukannya apa apa udah sering kami di kira pasangan gay karna Jimmin suka manja sama aku.

" Kita masih doyan dada kembar kok..." balas Jimmin.

"Tapi tidak dengan ku Jimm" kalau itu tentu aku sambung dalam hati.







remember me... (Book 1 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang