Aku mencoba mengembalikan kesadaranku setelah 2 jam tertidur di dengan Taehyung. Aku memutar badan melihat kekasih hatiku yang tengah terlelap. Ku kecup sebentar bibirnya, dan dengan hati hati mengangkat tangannya yang tengah melingkar di pinggangku. Berharap jangan sampai aku mebangunkannya,
Aku membersihkan diri di kamar mandi, setelahnya kembali memakai bajuku yang sedah bertebaran di lantai. Mengambil kertas notes dan menuliskan sesuatu.
Baru bangun ya...
Maaf aku pulang gak bilang bilang....
Tidurmu nyenyak sih jadinya gak tegaMakasih udah buat aku bahagia
Ketemu besok ya....
By...u bunny...
Setelahnya aku pulang kerumah
" Mudah mudahan gak ketahuan."
Aku membuka pintu ku dapati paman Soekjin sedang menonton televisi.
" Tumben jam segini sudah pulang "
"Dari mana saja kau jungkook. ?
Suara itu mengaggetkanku,
" OT "
" OT ? Sejak kapan ? "
" Hari ini " Aku tidak bohong soal OT, sebenarnya memang hari ini sudah mulai di jalankan sistem lemburnya, tapi berhubung akunya lagi kebelet " pengen" sama Taehyung, kan kalw di toilet gak asyik makanya kami pilih di rumah Taehyung. jadinya aku ambil OT nya mulai besok. Lumayanlah bisa nambah waktu buat berdua Taehyung.
" Baguslah."
Sebenarnya aku sedikit takut juga, takut ketahuan sama paman soekjin lagi. Soalhya kalau sempat ketahuan lagi aku benar benar di pulangkan.
Jam dinding kamarku baru menunjukkan pukul 8.30 mlam. Aku belum ngantuk, kan tadi baru bangun habis " main " sama tersayang ku. Gak tau mau ngapain. Lagi bengongnya sendiri tiba tiba pintu kamarku di ketuk.
" Jungkook, ada Nayoen di depan mencarimu " Paman Soejinn sedikit berteriak di depan pintu kamarku.
" Ah....ada apalagi dia kesini" jujur aku lagi gak mood dengannya. Tapi dari pada nanti di marahi paman lebih baik aku temui saja.
" Ada apa Nayoen...." aku bertanya sembari melangkah duduk di sofa.
" Kenapa kau bertanya seperti itu, tentu saja menemuimu. Tadikan kita gak bisa pulang sama, sebagai ganti nyab maka aku kesini. "
Seakan ingin meberi ruang untukku dan Nayoen , paman soekjin pamit ke kamar.
" Nayoensi....paman ke kamar dulu, kau nikmatilah waktumu "
" Nte..paman, terimankasih " Nayoen membungkukkan badanya memberi salam.
Aku membuatkan coklat panas dua cangkir. Buat siapa kalau bukan buat ku dan Nayoen. Meski bagaimanapun dia tamu di rumahku. Aku harus menghargainya. Aku mengajak nya untuk duduk di balkon rumah. Sembari memandang pemandangan kota seoul malam hari.
Aku berdiri sambil tangan bertumpu pada pagar pembatas balkon sambil menikmati coklat panas buatanku.
Ku lihat Nayoen juga menikmatinya, sejenak dia tersenyum padaku, akupun membalas senyumnya. Tak bermaksud apa apa. Hanya tak ingin dia merasa di abaikan.
Aku terkejut saat Nayoen memegang tanganku yang sedang berpegangan pada pagar besi balkon. Dia mengusapnya lembut, mencoba menyalurkan perasaannya padaku. Jujur aku tak merasakan apa apa, tak ada debaran tak ada sengatan.
Dia menatapku begitu dalam, tanpa terasa sekarang sudah tak ada jarak lagi di antara kami. Hanya tinggal beberapa senti lagi , dia memiringkkan kepalanya, aku tau apa yang akan dia lakukan. Bukannya tak mau menghindar hanya ada satu pertanyaan yang ada di benakku sampai sampai aku membiarkan Nayoen mendaratkan bibirnya tepat di bibirk "aku ingin tau apa benar aku sudah tidak minat lagi dengan perempuan, Tae....maafkan aku, aku harus memastikan ini " .
Satu detik...
Dua detik....
Tiga detik....
Nayoen melepaskan ciumannya.
" Mmbian....." ucapku. Sungguh aku tak merasakan apa apa, tak ada afeksi apapun padaku. Aku hanya merasa sedang mencium tembok. Dingin. Tak seperti saat aku berciuman dengan Taehyung, yang penuh kenikmatan. Begitu hangat dan selalu membuatku ketagihan.
" Kwencana....aku tau.....kau tak bisa. "
" Maksudmu...."
" Aku akan mencobanya berlahan....membuatmu kembali menyukai wahita "
Tolong tampar aku sekarang juga. Apa yang ku dengar dari Nayoen. Apa dia tau hubunganku dengan Taehyung.
Selamat menikmati.......
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me... (Book 1 End)
Romancehubungan sesama jenis masih sangat tabu di negaraku namun sayangnya aku malah terjebak akan cinta dengan seseorang yang tak lain adalah teman kerjaku dan satu hal yang membuat aku takut akankah kisah cintaku bisa berakhir bahagia atau malah sebalikn...