Hari ini ada yang beda dari Taehyung gak seperti biasanya. Wajahnya selalu ditekuk. Hanya tersenyum sedikit dan terkesan dinpaksakan saat aku bertemu dengannya.
"Ada apa dengan Taehyung, apa dia sakit ? Atau...ah...aku ingat kemaren dia kan melihatku dengan gadis itu, apa karna itu dia marah padaku. Lebih baik aku bicara padanya saat istirahat siang nanti ".
Jam istiahat...
" Tae..ada apa..dari tadi kau hanya diam saja. Apa kau sakit ? "
" Hm..aku....tidak sakit, aku baik baik saja. "
" Tapi aku merasa lain Tae....kau seperti mengacuhkannku "
" Sudahlah aku baik baik saja, sory aku duluan " Taehyung berlalu dan meninggalkanku.
AARRRGHHH......
" Sudahlah sekarang waktu ketemu jadi sedikit sekarang di tambah Taehyung malah mengacuhkannku. Harusnya kami bisa menikmati waktu yang ada, bukan malah diam diaman begini " aku menjambak rambutku sendiri.
Di kantin Taehyung malah memilih duduk dengan yang lain. Biasanya kan sama sama. Tanpa ku sadari ternyata seseorang sudah duduk di sebelahnku. Aku menoleh kearahnya ku dapati gadis itu sudah duduk manis di sebelahku dengan napan di depannya.
" Nayoenshi.."
" Aku temani makan ya...ku lihat kau sendiri, makanya aku datang menemanimu."
Aku tak tau harus berbuat apa, ingin melarang tapi dengan alasan apa, toh semua orang bebas memilih mau duduk di mana, gak ada aturan tertulisnya. Tapi pilihanku membiarkan Nayoen duduk disampingku sepertinya menyulur amarah seseorang, seseorang yang dari tadi menghindari ku.
Mata elang Taehyung tak hentinya menatap ke araahku. Dapat ku lihat dia sedant berusaha menahan amarahnya, terlihat dari bagaimana dia kerasnya dia mengenggam sumpit di tangannya sampai ujung kukunya memutih, aku tak pernah melihat Taehyung semarah ini.
Ssrrrreeeet.....
Suara kursi yang di dorong paksa terdengar dari arah meja Taehyung, dia berdiri makanan belum di habiskan. Berjalan melewati mejaku tanpa memandangku sedikitpun.
Aku pun bediri dan berniat menejar Taehyung, tapi tangan Nayoen menahan pergerakanku.
" Mau kemana makananmu belum habis, gak baik buang buang makanan. Ayo duduk dan selesaikan "
Aku tak tau sihir apa yang di pakai gadis ini, anehnya aku malah menurut dan malah mengurungkan niat mengejar Taehyung. Ku lihat Nayoen tersenyum melihatku kembali menghabiskan sisa makanan. Ku akui dia manis, dewasa dan perhatian. Aku memang suka di perhatikan lebih oleh seseorang. Tapi Taehyung...Ah pikiranku kembali pada Taehyung. Bagaimana caranya agar aku bisa bicara padanya, sementara waktu yang aku miliki dengan Taehyung sangatlah sedikit.
Drttt....drrttt...
Handphoneku berbunyi. Saat istirahat makan begini kami memang di perbolehkan menggunakan hp.
" Youbuseeooo...."
"Kookieah...nanti sepulang kerja kamu langsung ke rumah sakit ya.."
" Rumah sakit ? Kenapa, apa paman terluka ? "
"Aah,.ani..aku baik baik saja, ada kabar gebira, istinya paman Namjoon sudah melahirkan. "
" Ah...jincca...gurre...nanti aku langsung kesana paman "
" Berhubung nanti paman sif malam jadi kamu yang harus jaga di rumah sakit, karna paman Namjoon masih sibuk ngurus istrinya, kondisinya masih sedikit lemah, jadi si babynya gak ada yang nungguin, cepat pulang ya.... arrachi...."
" Nte...." klik..
Telpon di tutup. Wah entah kenapa aku ikut senang. Jujur bagiku pamanm Namjoon dan istrinya sudah aku anggap kakak sebagai keluarga sendiri, mereka tau bagaimana bersikap padaku yang sedang dalam masalah. Tidak seperti paman Soekjin yang emosian, paman Namjoon dan istrinya justru lebih sedikit lembut. Dan itu juga yang mebuatku betah tinggal dengan mereka, sepertinya mereka juga tulus menyayangiku.
" Siapa " Nayoen yang ternyata masih setia di sampingku bertanya penasaran.
" Ah...kau ingat laki laki yang menjemputku kemaren ? "
" Hmm paman Namjoon ?"
" Istrinya melahirkan, dan aku di suruh kesana sepulang kerja, jagain si baby, pamanku ada sif malam, jadi aku yang gantiin. "
"Wuuah....boleh aku ikut ? "
" Terserah padamu..."
Pulang kerja aku dan Nayoen langsung menuju rumah sakit, aku memilih naik Taksi biar cepat sampainya. Tanpa ku sadar aku lupa akan sesuatu. Aku lupa Taehyung dan bicara padanya. Bukannya memberikan penjelasan tentang Nayoen kemaren tapi malah menambah rasa luka dan sakit hati pada Taehyung. Terbukti Taehyung semakin membuang muka saat melihatku naik taksi dengan Nayoen.
" Maaf Tae....sekarang aku tak bisa menjelaskanya, aku harus kerumah sakit dulu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
remember me... (Book 1 End)
Romancehubungan sesama jenis masih sangat tabu di negaraku namun sayangnya aku malah terjebak akan cinta dengan seseorang yang tak lain adalah teman kerjaku dan satu hal yang membuat aku takut akankah kisah cintaku bisa berakhir bahagia atau malah sebalikn...