HARAPAN

10.4K 310 0
                                    

Hari demi hari demi aku lewati, aku tidak sanggup untuk menjauh darinya walaupun aku bukan siapa siapanya namun rasa cemburuku padanya tidak bisa aku ungkapkan. Aku hancur sangat hancur, tapi hingga suatu ketika ia berbicara
"Aku tidak ingin pacaran," aku sangat terkejud aku pikir selama ini eka berpacaran dengan gadis itu..

Aku mulai terbiasa tanpanya, hingga suatu ketika aku dapat tugas untuk melatih LKBBT berdua dengannya, kita dekat dan dia selalu membawa ku pulang, bayangkan aku di bonceng oleh orang yang aku sukai sejak dulu..
Seperti biasanya, meski sering pulang berdua namun tak banyak percakapan didalamnya.

Antara malu dan munafik, malu untuk bertanya duluan dan munafik karna kita tak saling tegur sapa padahal dalam hati ingin sekali berbincang banyak dengannya.

Namanya juga perempuan ya, pasti malu jika mengawali percakapan dengan lawan jenis ya bisa disebut wanita itu gudangnya gengsi karna terkadang banyak wanita ingin menungkapkan tapi takut untuk tidak direspon. Beda dengan laki laki, yang apa apa bisa dengan seenaknya..

Cinta abdi negara ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang