"Untuk apa kau menjadikanku kekasihmu jika akhirnya aku bukan prioritasmu?"
12 Tahun berlalu
"Halo? Taeoh?" Gongmyung berjalan keluar menuju halaman rumahnya. Dia sedang menerima telepon dari sahabatnya yang sekarang berada di Prancis.
"Yo! Kim Gongmyung! Apa kabar?"
"Haha.. tentu saja baik!"
"Bagaimana kabar kalian? Kalian sedang ap-"
"Halo? Oppa??" Gongmyun tersenyum mendengar suara Taeoh berganti dengan suara gadis diseberang sana.
"Eoh? Sejeong-ah? Kau sudah pulang kerja?"
"Haha... Aku sedang istirahat sebentar oppa, lembur."
"Aigo... Jangan biasakan lembur! Jagalah kesehatanmu!"
"Hehe... Iya... Ah! Oppa-"
"Dia sudah pulang... Sekarang sedang mandi!" Tiba-tiba hening diseberang sana. Gongmyung sabar menunggu lawan bicaranya ditelepon kembali berbicara sampai akhirnya ponsel itu beralih tangan.
"Yak! Gongmyung-ah! Kau masih disana???"
"Hm... Mau bicara lagi? Sebentar lagi aku akan makan malam! Sepertinya Hyesung hampir selesai memasak!"
"Hahaha! Baiklah! Bagaimana dengannya? Dia tidak menanyakan Sejeong lagi, kan?" Gongmyung tertawa masam mendengar pertanyaan tersebut.
Nyatanya selama dua belas tahun terkahir ini, Doyoung tidak bosannya menanyakan Sejeong pada dirinya. Hingga sekarang, jadilah Gongmyung perantara berita diantara mereka. Walaupun dia merahasiakan keberadaan Sejeong, walaupun terkadang dia bertukar kabar secara diam-diam dengan Sejeong, walaupun dia berusaha menjauhkan Sejeong dari Doyoung nyatanya,
Laki-laki itu tidak bisa untuk tidak penasaran. Setiap harinya nama Sejeong akan selalu terabsen ditelinga Gongmyung.
"Hah... Kau tahu?! Bahkan setiap hari dia tidak pernah lupa menanyakan Sejeong padaku. Walaupun aku mengatakan tidak tahu dia akan menerorku seharian!" Terdengar tawa lepas disebarang sana dan membuat Gongmyun sedikit kesal.
"Yak!"
"Doyoung menakutkan sekali!! Aku sering lupa jika dia tidak bersama Yujin Yujin itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TELAH TERBIT] HARD FOR ME ✔
Fanfiction[Terbit] Versi cetak bisa dibeli melalui Shopee dan Tokopedia Haebara Publisher Di hari itu Doyoung datang memberikan sebatang cokelat untuk mengajak Sejeong berkencan. Namun ada yang salah dari hubungan mereka.... Hingga Sejeong tahu kebenarannya, ...