Kamu yang mulai jadi kamu juga yang harus tanggung jawab
-Sunflowers-
"Apa?!"
"Handphone lo bawa sini."
"Untuk apa?"
"Lo harus berjaga dan harus dateng siap gue suruh dateng. Dan pergi setelah gue suruh pergi."
"Peraturan macem apa itu?!" Sunny kesal dengan Davin. Bagaimana bisa Davin memutuskan hal konyol seperti itu secara sepihak.
"Katanya lo nyesel. Itu cara buat lo nebus penyesalan lo itu." Davin kemudian menarik tangan Sunny. Merampas handphone yang sudah digenggamnya sejak tadi.
"Hei! itu Hp gu...."
"Ahh kamu sudah sadar Davin" pak Rinto datang dengan tiba-tiba. Membuat Sunny mau tidak mau berhenti dan harus menahan kekesalannya.
"Iya pak... Nih!" Davin tersenyum kearah pak Rinto dan melirik tajam kearah Sunny seraya mengembalikan ponsel milik Sunny.
"Bapak tadi udah mau masuk tapi pintunya dikunci. Jadi bapak cari dulu kunci cadangan uks baru bisa masuk." pak Rinto menatap Sunny dan Davin secara bergantian sambil tersenyum penuh curiga.
"Maafkan saya pak. Karna diluar ramai dan berisik jadi pintu saya kunci. Maaf pak saya tidak mendengar pintu diketuk." ucap Sunny tersenyum canggung.
"Apa kalian berdua memiliki hubungan?" tanya pak Rinto.
Davin dan Sunny yang mendengarnya langsung terlonjak kaget. "Hah?!"
"Haha kalian serasi. Bapak kira Davino tidak menyukai perempuan." kekeh pak Rinto masih menatap Sunny dan Davin secara bergantian.
"Maaf pak,saya permisi keluar." pamit Sunny dan langsung diberi anggukan oleh pak Rinto.
"Inget dan hapalin yang gue bilangin tadi." ucap Davin sebelum Sunny keluar dari ruang uks.
"Iya iya!" jawab Sunny seadanya,kemudian melangkah pergi meninggalkan ruang uks.
"Hahah kalian lucu sekali. Kamu pintar mencari pacar Davin." tawa pak Rinto merasa geli melihat dua remaja didepannya yang sepertinya sedang bertengkar.
"Ahh nggak pak..." kekeh Davin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Sania itu anak berprestasi loh dikelas." ucap pak Rinto seraya duduk dikursi menghadap Davin.
"Sania?"
"Masak nama pacar bisa lupa hahaha" tawa pak Rinto lagi. Davin mulai jengah dengan kata 'pacar' yang terus terusan diucapkan pak Rinto.
"Dia bukan pacar saya pak." kata Davin tegas dan datar.
"Jangan terlalu kasar sama dia. Sania itu bukan perempuan yang bisa kamu samain seperti siswi siswi yang yang biasa mengejar kamu."
"Maksud bapak?"
"Ayo siap-siap. Kamu boleh izin pulang diantar Ozy."
o0o
"Sunny! Lo utang cerita ke kita" ucap Gita yang sedari tadi sudah penasaran melihat ekspresi wajah Sunny yang berubah.
"Lo berantem sama Davin?" tanya Yura sedikit khawatir melihat Sunny yang belum tersenyum sama sekali sejak keluar dari ruang uks.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflowers
Teen FictionDavino Agnan cowok dingin dan cuek kepada semua siswi disekolahnya,tapi tidak dengan Sunny. Why? 'Cause Sunny Like Sunflowers To Davino Agnan.