Tittle: Love Friendship
Cast: Bang Chan - Park Jihyo
Genre: School life"Noona, apa kau melihat celana dalamku? Yang berwarna merah?" Chan berteriak dari arah kamar mandi. Berbekal handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya ia berlari menuju dapur dimana Jihyo tengah sibuk mempersiapkan sarapan untuk mereka berdua.
"Yak!! Berapa umur Chanie? Kenapa hal seperti itu saja harus aku yang mengurusnya?!" Jihyo memukul kepala pemuda itu dengan garpu yang ada ditangannya. Jika boleh, ingin rasanya Jihyo menancapkan garpu itu ke kulit kepalanya. Bagaimana tidak, setiap pagi sebelum mereka berangkat sekolah. Chan selalu saja menyusahkannya.
Kemarin dia mengeluh kehilangan kaos kakinya yang ternyata hanya terselip disela rak sepatu, dan pagi ini ia mengeluh tentang celana dalamnya. Oh Tuhan!! Lama-lama Jihyo bisa gila jika terus berurusan dengan pemuda bernama lengkap Bang Chan ini.
Jika ditanya apa hubungan mereka? Mereka bukanlah saudara kandung, bukan juga sepupu atau sebutan untuk gelar keluarga lainnya. Mereka juga bukan pasangan kekasih apalagi suami istri. Mereka hanya teman, mungkin lebih tepatnya sahabat.
Jihyo bertemu dengan Bang Chan sekitar tiga tahun yang lalu, saat itu Jihyo menemukan Chan tengah terkapar tak berdaya disalah satu tempat pembuangan sampah dekat flat mungilnya. Kondisi pemuda itu sangat memprihatinkan. Luka di sekujur tubuh dan juga dehidrasi yang sangat parah. Usut punya usut, ternyata ia adalah seorang perantau dari Australia. Ingin mengadu nasib ke Korea selatan, namun malang tidak bisa dihindari. Ditengah pencariannya mencari tempat tinggal, Chan justru bertemu dengan segerombolan preman yang menjarah seluruh barang dan juga uangnya. Beruntung preman itu berbaik hati meninggalkan surat-surat penting seperti passport dan juga identitas lainnya.
Sejak saat itulah Chan tinggal bersama Jihyo. Hidup dengan gadis yang bahkan bisa dibilang seumuran dengannya. Tapi entah kenapa Chan malah senang memanggil Jihyo dengan sebutan Noona. Karena menurutnya, panggilan tersebut sangat cocok disematkan pada Jihyo yang bersikap jauh lebih dewasa dari umurnya yang sebenarnya. Berbanding terbalik dengan Chan yang tingkah lakunya mirip seperti bocah kecil. Padahal tahun ini mereka berdua sudah menginjak usia yang terbilang cukup matang. Jihyo sudah genap berusia 17 tahun februari lalu, sementara Chan harus menunggu beberapa bulan lagi karena usia mereka terpaut beberapa bulan.
"Kenapa malah bengong? Cepat pakai seragam sekolahmu! Aku tidak mau lagi terlambat datang hanya karena mengurusmu bayi besar." Jihyo mendengus sementara Chan hanya terkikik. Ia lalu berlari menuju kamarnya dan dengan secepat kilat memakai seragam sekolah dan juga sepatu bututnya.
"Noona, dasiku!" Chan menyodorkan dasinya. Seperti biasa meminta Jihyo untuk memasangkannya.
Tanpa penolakan Jihyo bangkit sembari membawa potongan roti bakar ditangannya.
"Buka mulutmu." Jihyo menyuapi Chan sepotong roti bakar kedalam mulut pemuda itu seraya memasangkan dasinya.
"Sudah! Ayo berangkat sekarang. Sepuluh menit lagi bus akan tiba dihalte." Jihyo menarik tangan Chan. Mengajaknya keluar dari flat kecilnya. Tak lupa ia juga sudah memasukkan dua kotak bekal kedalam tas masing-masing.
Chan hanya menurut, ia merangkul gadis yang tingginya terpaut sangat jauh dengannya. Mengelus puncak sang gadis seraya mendaratkan kecupan singkat dipipinya.
"Terimakasih untuk pelayanannya hari ini Noona."
##
"Perkenalkan namaku Jeon Somi. Pindahan dari sekolah negeri di Vancouver Canada."
Jihyo bersiul sembari menumpukkan dagu pada satu tangannya. Ia melirik sekilas kearah Chan yang memang duduk bersebelahan dengannya. Mulut pemuda itu menganga lebar. Takjub dengan mahakarya Tuhan yang sedang berdiri didepan kelasnya. Seorang murid baru bernama Jeon Somi yang begitu menarik perhatiannya sejak pertama kali mata keduanya saling bertemu pada satu titik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy Park (Park Jihyo And Boys)
Short StoryBerisikan kumpulan cerita one shoot Jihyo dengan male idol.. Voment for request cast... Siapa tahu bisa jadi personal book Higest rank 391 in short story