Chap 4 : Dia Siapa(2)?

4 0 0
                                    

Asalamu'alaikum......
Sebelumnya author mau minta do'anya dong, kan author bentar lagi bakalan UASBN. Do'a nya bar author dapet nilai yang memuaskan.

Yuk ahh lanjut!!!
-------------------------------------------------

Farid prov

Hari ini aku mau kerumah sahabat lamaku yang telah lama tidak aku kunjungi. Sekalian mau mengucapkan selamat atas kelahiran putranya bersama istrinya. Ya, meskipun kelahiran putra mereka sudah lama sih. Maklumlah, aku baru beberapa bulan ini tiba diIndonesia, dan waktuku aku gunakan untuk mengurusi pekerjaan ku dan juga kesibukan yang lainnya. Dan aku baru sempat mengunjungi kediaman sahabatku ini hari ini. Terakhir aku bertemu dengan istrinya adalah ketika kandungannya berusia genap tujuh bulanan, itupun aku bertemu dengan mereka saat acara tujuh bulanan dirumahnya. Selebihnya aku berada di Aceh untuk suatu kegiatan yang dilaksanakan disana.

Setelah sekian waktu aku mengemudikan mobil, aku pun sampai dihalaman rumah pak Abdullah sajad alias ayah bang Dirga. Bang Dirga ini usianya setara dengan umur bang Fahri. Tapi kami berteman dekat stelah perkenalan kami di Mesir beberapa tahun yang lalu dan sangat lalu. Dirga pernah bercerita kepadaku bahwa dia mempunyai seorang adik perempuan yang jarak antara usia adiknya dengan bang Dirga adalah sekitar sepuluh tahun. Aku belum pernah bertemu dengannya. Aku ingin bertemu? Sebenarnya tidak terlalu ingin. Hanya ingin tau rupa, siapa tahu saja kami suatu saat nanti saling membutuhkan bantuan. Mungkin bukan?

Dirga mengatakan hari ini adiknya ada dirumahnya. Dia berkata akan memperkenalkan kami. Yah, setidaknya ketika kami berpapasan dijalan mungkin bisa saling menanyakan. Ehh, aku ini bicara apa? Kenapa pula aku harus berbincang dengan wanita yang bukan mahramku? Dia pun masih kecil.

Momen kedatanganku agak special kali ini. Sangat special dibanding kedatanganku yang lalu lalu. Bukan, bukan itu. Aku tak disambut bagaikan raja,  justru aku diseludruk oleh seorang gadis yang......ceroboh. Mungkin gadis atau wanita itu adalah adiknya atau mungkin juga calon istri dari sepupu Dirga. Aku tak tahu.  Moment kunjungan ini serasa tidak memiliki kenangan baik untuk dikenang. Ditambah dengan datarnya wajah dari wanita yang menabrakku itu. Sikap acuh dan dingin jadi pelengkap dari ekspresi yang terpancar dari wajahnya.

Sejenak pandangan kami bertemu, manik mata yang hitam sehitam gelapnya malam. Bulu mata yang panjang lagi lentik menghiasi mata yang pandangannya menghunus tajam bak burung elang. Alis yang hitam lagi tebal dan agak sedikit menyatu menjadi penyempurna mata dinginnya. Hidung yang mancung, pipi yang tidak terlalu tirus menjadi penyempurna kecantikaannya. Ya cantik memang, bak wanita keturunan India malah, hanya saja ekspresi yang dingin lagi tak bersahabat itu sedikit tidak menyedapkan pandangan mata. Tapi itu pantas didirinya. Perfect!

Astagfirullohal adzim... Bicara apa aku ini? Kenapa aku berbicara semac

Apa? Suka? Big no!!
Apa kata Andini jika aku suka kepada gadis yang lebih kecil darinya?! Dan bisa dipastikan bahwa adiknya Dirga ini masih kelas 12. Aku yakin. Walaupun wajahnya agak gak terlalu meyakinkan sihh.... Tapi ya setahuku Dirga hanya mempunyai satu adik perempuan. Dan itu masih sekolah kelas 12. Ya mungkin gadis tadi adiknya. Tapi taulah, siapa perduli?

Ya...Andini pasti akan berkomentar dengan sengit jika aku dan gadis itu bersatu. Bayangkan saja, badannya tinggi namun tidak terlalu berisi, wajahnya sih lumayan cantik, selebihnya....aku tidak tahu. Tapi yang pasti jika menurut Andini, dia pasti akan berkata 'KakRid, cewe itu gak pantes sama kakak! Mendingan jangan sama dia! Dia jelek dan menyebalkan' itu pasti.

Tunggu.....
Kenapa aku jadi berpikiran kesana? Memangnya aku mau dengan gadis itu? Tidak! Dia masih kecil. Ohh tuhan...sekarang pikiranku benar-benar kacau sejak bertemu dengan gadis ceroboh itu.

Cool Bad Alim GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang