Chap 7 : pertemuan tak disengaja

2 0 0
                                    

Asalamu'alaikum........
Masih semangat bacanya? Makasih buat yang masih setia bacain ceritanya author

--------––---––––––––––

"Anj**g! Sialan tuh cewek. Bisa kan gak pake acara nampar-nanpar segala, kan?" omel Bagas yang kini tengah digiring oleh Alex setelah diomeli oleh ketiga sahabat Mulyani yang cerewet.

"Lo lagi, ngapain sih lo malah ajak gue kesini? Biarin gue kelarin urusan gue sama ketiga tuh cewek curut!" protes Bagas tak terima kepada Alex yang kini tengah bersandar di kursi caffe disebelah Farid.

"Lagian sih elo, Gas. Udah dibilangin juga. Ngeyel sih lo." komentar Alex yang membuat Bagas memajukan bibirnya beberapa centi.

"Awwss...sakit mbak" ringis Bagas saat pelayan caffe mengobati memar di pipinya akibat ulah gadis brandalan  itu.

"Heh, dengerin tuh apa kata ketiga cewek tadi. 'Jangan gangguin mereka lagi', ya supaya lo gak kayak gini lagi. Ini kali pertama loh." nasihat Rian setengah mengejek Bagas dengan wajah menahan tawa.

"Kali pertama?" tanya Farid memastikan dengan sebelah alis terangkat karena tak mengerti akan maksud Rian barusan.

"Gini, Rid. Meskipun si Bagas udah sering gangguin tuh cewek, tapi Ini adalah kali pertama si Bagas digaplok sama tuh cewek. Ya gue bisa ngerti sih tuh cewek marah banget sama si Bagas karena tiap mau makan pasti aja si Bagas gangguin dia sampai-sampai tuh cewek moodnya ancur. Dan kali ini yang paling parah. Tuh cewek pergi dari sini padahal kata temennya, dia belum makan apa-apa dari kemarin atau tepatnya setelah pertemuan kita di caffe ini tempo hari. Gue gak tahu pasti sih..tapi itu berdasarkan penjelan dari Monika, sahabat nya yang paling cerewet." jelas Alex panjang lebar yang membuat Farid tertegun mendengarnya.

'Gadis itu belum makan dari kemarin? Bukankah Dirga pernah bilang bahwa adiknya ini tidak boleh terlambat untuk makan? Bahaya!' batin Farid tak tenang lalu bangkit dari duduknya dan berpamitan kepada ketiga sahabatnya ini untuk pulang.

"Ka...."

"Bener, Rid. Lo tahu kan Dirga pernah cerita tentang adik ceweknya yang suka sakit kalo telat makan? Nah cewek itu adalah Dia'!." jelas Rian menyela ucapan dan protesan Bagas.

"Sialan, Lo!" dengus Bagas jengkel karena kedua sahabatnya terus memohonkannya.

"Gue duluan, ya sob." kata Farid sambil beranjak dari duduknya.

"Buru-buru amat, Rid. Emang mau kemana sih?" tanya Rian yang heran karena Farid tiba-tiba pamit ingin pulang. Padahal mereka baru berkumpul kembali setelah selama tiga tahun lebih tak berkumpul seperti ini.

"Ada urusan. Dah" balas Farid sambil menjabat tangan sahabat-sahabatnya ala pria. Lalu mengucapkan salam dan langsung menuju kearah parkiran mobil dan langsung menyusul kepergian adik sahabatnya ini.

"Asalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

*****

"Tuh cewek mana sih? Kok gak kelihatan? Prasaan tadi belum lama deh!" gumam Farid sambil melirik-lirik arah jalanan yang tak begitu banyak kendaraan yang lewat.

"Aku kenapa sih? Kok khawatir sama gadis itu, sih?" gumam Farid pelan namun tetap mencari keberadaan mulyani namun tak ditemukannya juga.

Farid kebingungan untuk mencari Mulyani didaerah sekitar caffe namun tak juga ia menemukan gadis itu. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mencoba kearah rumah sahabatnya. Mungkin gadis itu pulang. Tapi ia tak akan bisa tenang sebelum memastikan jika gadis itu baik-baik saja.

Setelah beberapa lama Farid menyusuri jalan menuju kearah rumah Dirga namun ia tak menemukan adik sahabatnya itu. Dan Farid pun memutuskan untuk melanjutkan kerumah Dirga tanpa memperdulikan gadis tersebut.

Cool Bad Alim GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang