Bitter Chocolate 02

5.4K 725 29
                                    

"Secara keuangan kau tidak kekurangan,"

"Jadi kau bergantung pada para pria yang menyetubuhimu karena kesepian?"

Taehyung berbalik, iris kolong langitnya memandang pada Yoongi penuh selidik.

Aku tidak mengatakannya pada siapapun.

Kenapa dia tahu?

Raut wajah Taehyung tampak menegang, tangannya terkepal menahan emosi yang memuncak secara tiba-tiba.

"A-ap-"

"Aku benar ya?"

"Aku hanya menyebutkan pola yang sering terjadi." Yoongi terkekeh, membuat Taehyung speechless dengan kelakuan guru muda tersebut.

"Ck." Taehyung berdecih tubuhnya berbalik. Percuma mendengar ocehan gurunya yang tidak jelas itu.

Samar-samar sebelum Taehyung berjalan menjauh, dia sempat mendengar guru kimianya tersebut kembali bersuara.

"Ingatlah satu hal,"

"Kalau kau hanya terus ingin dicintai, kesepianmu tidak akan hilang."

Taehyung mendengus mendengar perkataan Yoongi, "Bicara apa sih ssaem itu?"

"Aku tidak mengerti kata-katanya,"

"Dia guru yang aneh."

.

.

.

— Original manga by Akabe Yoshino [Beast, Love, Theory] —

...

Min Yoongi x Kim Taehyung

...

Slight = dalam hati

.

.

.


Taehyung melempar tas ranselnya sembarangan, pantatnya ia dudukkan pada sofa diruang tengah rumahnya. "Brengsek, Seonsaengnim sok tahu."

Taehyung mengusap rambutnya kasar, ujung telunjuknya ia letakkan dibawah dagu, tampak mengingat-ngingat. "Aku tidak ada janji dengan siapapun hari ini."

Apa ayah dan ibu hari ini juga tidak pulang?

Tangannya meraih bantal sofa dan memeluknya erat, kemudian menenggelamkan wajahnya di bantal tersebut.

Aku tidak suka sendirian.

Jika sendirian pikiranku selalu menyuruhku untuk bunuh diri.

[...]

Taehyung berjalan menelusuri koridor sekolahnya, ia sedang tidak mood untuk mengikuti pelajaran pada hari ini, baru akan berbelok menuju cafetaria, ekor matanya menangkap sosok Yoongi tengah berjalan diujung lorong.

"Seonsaengnim," panggilnya lirih tapi masih dapat didengar oleh gurunya tersebut.

Yoongi menghentikan langkahnya, tubuhnya berbalik dengan sebelah alis menukik memandang datar padanya.

"E-eh?" Taehyung yang mendapat atensi tiba-tiba dari gurunya tersebut buru-buru berbalik membelakangi Yoongi. "A-aku tidak sengaja memanggilnya,"

"...ukh,"

"Ahh... Sudahlah." Taehyung kembali berbalik, tetapi sayang gurunya tersebut sudah tidak ada ditempatnya berdiri tadi.

Taehyung memutuskan mencari Yoongi di ruang Kimia, gurunya adalah guru Kimia, jadi tidak sulit menemukan gurunya tersebut ada dimana.

Tak lama berjalan, iris kolong langitnya mengamati papan nama ruangan yang tertempel di luar.

Lab Kimia.

Taehyung melangkah memasuki ruangan tersebut, dia melihat sekeliling dan mendapati gurunya tengah tertidur dimejanya.

"Dasar." Gumannya. Taehyung menghela napas kemudian mengamati deretan botol yang berisi obat-obatan atau entah apa yang tersusun rapi di lemari kaca disudut ruangan.

Kalau tidak salah, ada siswa di sekolah lain yang bunuh diri menggunakan obat-obatan dari ruang Kimia.

Pelan tangan Taehyung terulur menggeser kaca lemari.

Apa kalau meminum salah satu botol ini benar-benar bisa mati?

"Kau mau bunuh diri?" Napas hangat menggelitik tengkuknya.

Min Yoongi entah sejak kapan berdiri dibelakangnya, tangan kirinya menarik dagu Taehyung hingga kepala itu menoleh kesamping. Sedangkan tangan lain Yoongi yang bebas mengambil salah satu botol dari dalam lemari kaca yang sudah dibuka oleh Taehyung sebelumnya.

"Dosis mematikan dari obat ini adalah 0,1 mg," Sudut bibir gurunya tersebut tertarik keatas, menyeringai penuh padanya.

"Mau mencobanya?"

.

—tbc.


.

Harusnya ini di up sekalian tadi malem(?) atau pagi(?) samaan sama chapter 1, tapi karena belum direvisi jadi tertunda "((

.

[27/04/18]

Lesson & Study [YoonTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang