"Lantai lima, lantai lima, lantai lima." Gumam Taehyung, jemari tannya meremat seragam sekolah yang belum sempat ia ganti dengan pakaian biasa. Ia sangat gugup, sialan. Setelah bel pulang sekolah berbunyi ia buru-buru menuju ke apartemen Yoongi berdasarkan alamat yang dikatakan oleh Jungkook sebelumnya karena adik kelasnya tersebut ternyata berkerabat dengan gurunya.
Terserah jika Taehyung begitu mudah, toh dia terlanjur murah, jadi untuk apa menolak pesan yang diberikan Yoongi padanya?
Sampai di lantai lima, Taehyung melangkahkan kakinya keluar dari lift. Irisnya mengamati ada beberapa pintu di lantai lima tersebut. Dia menepuk dahinya begitu menyadari ada yang lupa ia tanyakan pada Jungkook. "Eh?"
"Kamar apartemen pak Yoongi nomor berapa?"
Jungkok terkekeh diseberang telepon. "Kukira hyung sudah tahu nomor kamarnya." Taehyung memutar kedua bolanya malas. "Beritahu saja nomor kamarnya." Ulangnya sekali lagi.
"Iya, iya... kalau tidak salah ingat nomor kamarnya 304." Begitu mendengar perkataan Jungkook, Taehyung segera mengedarkan pandangannya disekitar tempatnya berdiri. Pandangannya terpaku pada angka yang terpasang dipintu kamar diujung lorong.
Pelan, Taehyung melangkahkan kakinya ke pintu kamar tersebut. Kurang tiga langkah, pintu bernomor 304 tersebut terbuka. Seorang wanita berambut hitam sebahu keluar dari kamar itu, Taehyung tidak begitu jelas melihat wajahnya karena perempuan tersebut menggunakan kacamata hitam.
"Hyung, kenapa diam? Apa nomor 304 tidak ada?" Suara Jungkook menyadarkan Taehyung dari lamunannya, kemudian kembali mengalihkan atensi pada suara Jungkook di telepon.
"Hei, apa pak Yoongi punya teman sekamar?"
Jungkook diseberang telepon diam beberapa detik, tampak mengingat-ngingat, "Tidak. Setahuku pak Yoongi tinggal sendirian, memangnya kenapa hyung?"
Setelah pulang sekolah, datanglah keapartemenku, Taehyung.
Jadi?
Maksud guru itu ingin menunjukkan kalau dia sudah punya kekasih?
Dan tidak ada harapan baginya?
Guru sialan.
.
.
.
Min Yoongi x Kim Taehyung
...
Slight = dalam hati
.
.
.
[...]Taehyung merentangkan kedua tangannya, kedua kakinya naik pada pembatas gedung lantai atas sekolahnya.
Jika aku melompat dari atas sini, apa sakit?
BRAK.
"Hyung, kau sudah dengar kabarn-"
"Apa yang hyung lakukan?" Jungkook dengan napas terengah memandang bingung pada Taehyung.
Taehyung mendengus, kemudian menoleh padanya dengan senyuman lebar dibibir. "Olahraga siang hari tidak buruk kan kook?"
Jungkook memandang ngeri kakak kelasnya, enggan berkomentar jika pemuda yang lebih tua tersebut lebih terlihat seperti orang yang akan bunuh diri ketimbang orang yang sedang berolahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesson & Study [YoonTae]
FanfictionCokelat pemberian Yoongi rasanya bisa sepahit ini. [WARNING] ::: Two stories ; tbh, one story consists of several chapters. ::: Only Min Yoongi x Kim Taehyung.