Private Lesson 01

5.2K 613 33
                                    

"Guru les privatku keren sekali," Jimin menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk lengkungan manis. "Jika bisa, tidak usah dua kali seminggu, setiap hari aku bahkan rela untuk bertemu dengannya,"

"Hei, Taehyung kau mendengarku tidak?" Tanyanya begitu melihat sahabatnya tengah menopangkan kepalanya pada meja kelas.

Jimin mendengus, sudah hapal betul kebiasaan sahabatnya itu, "Kudengar minggu ini kau juga punya guru les privat kan?"

"Bagaimana guru les privatmu?" Taehyung mendongakkan kepalanya dengan dagu masih menempel pada meja, iris refleksi kolong langitnya memandang Jimin lalu mencebikkan bibirnya.

"Guru les privatku sangat menyebalkan,"

















"Rasanya seperti berada dineraka."


.

.

.

— Original manga by Nana Shiba — [The Best Twin] —

...

Min Yoongi x Kim Taehyung

...

Slight = dalam hati

.

.

.


"Bodoh,"

"Kenapa remaja berusia 16 tahun tidak bisa mengerjakan soal sesederhana ini?" Min Yoongi—guru les privatnya  memicingkan iris arang dibalik kacamata yang berkilat dingin.

"Kenapa orang sebodoh dirimu bisa bertahan hidup?" 

Itu kejam sekali, sialan.

Taehyung meremat pensil digenggaman tangannya kemudian berdiri dari kursi belajar, emosinya sudah siap meledak saat ini. "Kau ini, sebenarnya maumu apa sih?" Teriak Taehyung keras. Sedangkan Yoongi kembali meicingkan kedua netranya.

"Panggil aku pak guru, bocah."

Tuk.

Buku dipukul pada kepala Taehyung, membuat remaja enam belas tahun tersebut mengerang merasakan kepalanya berdenyut nyeri. "Ya—"

"Selain bodoh, kau juga tidak punya sopan santun," Perkataannya dipotong dengan sudut bibir Yoongi yang tertarik keatas, menyeringai meremehkan padanya.

"Pelajaran hari ini selesai, sampai bertemu besok, bocah."

Guru sialan.

[...]

Drrrrttt....

Drrrrttt....

Ponsel bergetar diatas meja, Taehyung hendak mengambil ponsel miliknya tersebut, sebelum tangan putih pucat mendahului gerakannya.

"Sekarang waktunya belajar, tidak ada waktu untuk melakukan ini." Yoongi beranjak menuju sudut ruangan di kamar Taehyung, sedetik kemudian senyum mengejek terpatri diwajahnya ketika mendapati raut wajah Taehyung berubah panik begitu ponselnya di masukkan dalam akuarium miliknya.

Po-ponselku.

"Kalau sudah mengerti, cepat kerjakan soal yang kuberikan."

Kejam sekali.

[...]

"Terus bagaimana selanjutnya? Kehidupan menyenangkan itu?"

"Senang?" Taehyung mendengus mendengar perkataan Jimin, sedangkan Jimin mengangguk. "Iya kehidupan menyenangkan didalam kamarmu."

Taehyung menggeleng, iris refleksi kolong langitnya memandang tajam sahabatnya tersebut, "Jim, kau tidak mendengar ceritaku tadi ya?"

Jimin tersenyum membuat Taehyung lagi-lagi mendengus, terkadang sahabatnya itu tidak peka sama sekali. "Huh, kau enak ya Jim,"

"Sepertinya guru les privatmu baik,"

"Nasibku sial sekali." Taehyung ganti bertopang dagu, meratapi nasibnya yang sial bukan main.

Jimin lagi-lagi tersenyum dan mengangguk menyetujui, "Dia baik sekali,"

"Aku menyukainya. Mungkin sudah waktunya aku bilang suka padanya." Kata Jimin membuat Taehyung memandang sahatnya tersebut dalam diam.

Tuhan sungguh tidak adil.

[...]

"Bodoh,"

"Itu rumusnya salah, pikirkan baik-baik jawabannya." Guru les privatnya lagi-lagi membuat emosi Taehyung naik.

Menyebalkan.

Taehyung mencengkram pensilnya semakin kuat.

Sudah cukup dia dihina.

Kalau begini, dia harus meningkatkan prestasinya.

Lalu secepatnya, Taehyung akan mengusir guru sialan itu.

Tuk.

"Acchh..."

Lagi, buku dipukul pada kepalanya, membuat Taehyung meringis merasakan nyeri di kepalanya.

"Jangan melamun bocah."

[...]

"31, 47, 42, 24..." Yoongi membacakan hasil ujiannya minggu ini. Taehyung mencelos mendengarnya, punggungnya semakin melengkung pada kursi belajar.

Setelah belajar sangat keras seminggu ini, hasilnya hanya itu, ya...

"Ada 4 yang bertanda merah," Yoongi memukul halus kepala Taehyung dengan kertas ujian muridnya tersebut. "Setidaknya ada kemajuan, minggu lalu ada 7 yang bertanda merah,"

"Yang disebut belajar itu usaha yang benar-benar keras," Taehyung memandang gurunya tersebut yang duduk disampingnya, bibir guru muda itu melengkung membentuk senyuman tipis yang samar.

Tubuh Taehyung mendadak kaku begitu tangan putih pucat gurunya membelai rambut hitamnya secara tiba-tiba.

"Lanjutkan usahamu terus."































Pak guru ternyata bisa lembut juga.

.

—tbc.

.

.

[18/05/18]

Lesson & Study [YoonTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang