Private Lesson 02

4.3K 566 25
                                    

Taehyung bertopang dagu memperhatikan Yoongi yang tengah membaca buku disampingnya.

Pak guru seharusnya senyum sedikit lagi.

Taehyung menggigit bagian dalam bibirnya, iris refleksi kolong langitnya ganti memperhatikan jari Yoongi yang tengah membuka halaman buku ditangannya.

Jarinya panjang.

Bibirnya—

"Apa?"

"Ada yang tidak kau mengerti?" Suara berat Yoongi mengintrupsi acara mengamati gurunya tersebut, Taehyung buru-buru memalingkan wajahnya pada buku di meja belajar yang sejak tadi terabaikan.

"Ti-dak a-da." Jawabnya terbata membuat gurunya menaikkan sebelah alisnya heran, jari putih pucat itu menutup bukunya, kemudian berdiri mendekati Taehyung yang sibuk di meja belajarnya.

Taehyung yang merasakan gurunya mendekat pura-pura mengerjakan soal-soal yang sudah diberikan gurunya tadi.

"Bocah," Napas hangat gurunya menggelitik telinganya, Yoongi berdiri dibelakang kursinya dengan tubuh membungkuk. Dekat sekali sampai membuat tubuh Taehyung mendadak kaku.

"Bodoh juga ada batasnya kan?" Lagi, napas hangat itu menggelitik telinganya.

Lalu, jemari panjang pucat terulur meraih pergelangan tangan Taehyung. "Setidaknya gunakan waktumu untuk mengerjakan soal, bukan untuk mengamati gurumu,"

"Posisi pensilmu jadi salah kan?" Min Yoongi menyeringai miring, jemarinya membenarkan posisi pensil yang dipegang oleh Taehyung. Sedangkan empunya pensil menundukan kepalanya, berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah malu.














Wajah Taehyung mendongak, wajah itu sudah sepenuhnya merah. "Kalau begitu," Gigi-giginya menggigit bagian bawah bibirnya ragu untuk melanjutkan perkataannya, irisnya memandang gurunya dengan raut wajah yang membuat Yoongi meneguk ludahnya.



























"A-aku mau diajari apa saja sama pak guru,"

"Supaya tidak bodoh lagi."

.

.

.

— Original manga by Nana Shiba — [The Best Twin] —

...

Min Yoongi x Kim Taehyung

...

Slight = dalam hati

.

.

.


Taehyung memandang sahabatnya yang diam sejak jam pertama pelajaran dimulai. "Hei, ada apa?" tanyanya khawatir karena tidak biasannya sahabatnya yang selalu tersenyum manis tersebut termenung dimejanya.

Jimin mengalihkan atensi padannya, raut wajah sahabatnya tersebut sudah tergolong berantakan dengan kedua iris yang memerah menahan emosi yang meluap dalam dirinya, menahan tangis. "Aku ditolak oleh guru privatku,"

"Aku bilang karena akhir-akhir ini hubungan kami baik..."

"Aku serius ingin jadi pacarnya." Jimin menjeda kalimatnya lalu menarik napas dalam-dalam. "Lalu dia bilang,"

"Kau ini cuma muridku saja,"

"Katanya tidak suka orang bodoh..."

"Tidak mau pacaran sama anak kecil." Jimin kembali menenggelamkan wajahnya dikedua tangannya yang bersedekap dimeja.

"Didada, rasannya perih sekali." Tubuh Jimin bergetar, Taehyung mengelus punggung saabatnya tersebut berusaha menenangkan sahabatnya yang begitu berani mengungkapkan rasa sukanya.

Seandainya aku melakukan hal sama seperti Jimin...

Pak Yoongi, akan menjawab apa ya?

[...]

"Jadi, sekarang kau tidak diajar oleh guru lesmu yang dulu?" Taehyung menyamakan langkahnya dengan Jimin diperjalan pulang sekolah. Setelah beberapa Jam menenangkan sahabatnya tersebut, Jimin sudah kembali ke Jimin yang yang biasa dan Taehyung bersyukur karena itu.

Jimin mengangguk, "Mau bagaimana lagi, aku tidak tau harus berbuat apa kalau bertemu dengan guru itu lagi,"

"Lagipula kalau sering bertemu..."

"Jadi susah menyerah kan?" Lanjut Jimin sembari menoleh kesamping, "Ngomong-ngomong bagaimana denganmu Tae?"

"Sekarang hubunganmu sudah baik dengan guru privatmu kan?"

Taehyung yang mendapat pertanyaan mendadak dari Jimin menghentikan langkahnya yang sedikit lagi sampai pada halte bus didepan, "Ya... Lebih baik dari sebelumnya." Irisnya mengedarkan pandangannya pada sekitar, berusaha menghindari kontak mata dengan Jimin. Dan dalam jarak yang dekat, Taehyung melihat sosok Yoongi yang berjalan santai.

"Pak guru... Kebetulan sekali ya?" Sapanya begitu gurunya tersebut berjarak beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

"Pak Yoongi...?" Itu bukan suara Taehyung, melainkan suara Jimin yang memandang Yoongi dengan raut wajah yang tidak bisa Taehyung artikan.

Jangan-jangan...

"Jim—"

"Guru les privatmu..."

"Ternyata pak Yoongi ya?" Jimin memotong perkataannya, belum sempat Taehyung menjawab, sahabatnya tersebut sudah melangkah cepat meninggalkan Taehyung dan Yoongi, kemudian menghilang dibalik kerumuman orang yang berjalan menuju halte bus.

.

—tbc.


.

.

[20/05/18]

Lesson & Study [YoonTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang