Sebuah Awal

7.8K 492 68
                                    

Seokjin berlari secepat mungkin.Tak di perdulikan nya deru nafas nya yang terengah-engah. Derap langkahnya terdengar jelas membuat sosok gadis cantik yang tengah berdiri di ujung atap sebuah gedung itu menoleh

Gadis dengan wajah pucat itu tersenyum lemah ke arah Seokjin

"Seokjin oppa...." gumamnya pelan

"Jisoo~ah....apa yang kau lakukan?!cepat turun dari situ!"

Jisoo menggeleng "Aku sudah tidak sanggup lagi, oppa"

Seokjin melangkah mendekati tempat Jisoo berdiri

"Jangan mendekat! berhenti di situ, oppa"

"Jisoo~ah...aku mohon turun dari situ.. kita bicarakan ini baik-baik..." pinta Seokjin.

"Tidak ada yang bisa kita bicarakan lagi..hidupku sudah hancur.." kata Jisoo lirih. Air mata kembali turun membasahi pipi wajah cantiknya.

Ragu-ragu Seokjin mengambil satu langkah untuk mendekati Jisoo.

Jisoo yang melihat Seokjin mendekat kepadanya mengambil satu langkah mundur.

"Aku sudah bilang jangan mendekat!"

Seokjin sontak menghentikan langkahnya

"Hentikan, Jisoo~ah..hidupmu tidak hancur.. kau masih memiliki ku.. .aku tidak akan meninggalkan mu"

"Tidak, oppa...hidupku sudah hancur saat dia menolak bertanggung jawab"

"Jisoo~ah...." ucap Seokjin putus asa. Dia bingung harus bagaimana lagi membujuk gadis itu

"Maaf ya Seokjin oppa ... aku harus meninggalkanmu"

Dan semua terjadi secepat kilat. Yang Seokjin tau kemudian tubuh Jisoo sudah tergeletak di bawah dengan penuh darah.

Seokjin kemudian kehilangan kesadarannya

***

"Hajima...hajima..."

"Hyung.....hyung... " Seseorang menggoyangkan tubuhnya.

Seokjin menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri. keringat mengucur deras dari pelipisnya. Tubuhnya terguncang semakin keras

"Seokjin hyung...bangun...Yak! Kim Seokjin!!!" pekik seseorang dengan keras

Seokjin pun membuka matanya. Dia memandang nanar sekelilingnya. Butuh waktu beberapa detik sebelum dia sadar bahwa saat ini dia sedang berada di kamarnya.

Seokjin mengusap wajahnya kasar. Mimpi buruk itu lagi, erang nya dalam hati.

Sementara di hadapan Seokjin, berdiri seorang namja mungil dengan pipi penuh.

Jimin, namja mungil itu menyodorkan segelas air putih untuk hyungnya.

"Minum dulu agar kau tenang sedikit, hyung"

Seokjin meneguk air itu dengan rakus

Jimin menatap hyungnya dengan khawatir

"Mimpi buruk lagi?" tanya Jimin

Seokjin mengangguk lesu. Dia kembali meneguk air minumnya

"Hyung..."

"Aku mandi dulu, Jim. Kau juga siap-siap ya. Jangan sampai terlambat ini hari pertama kau kuliah kan" ucap Seokjin sebelum Jimin bertanya lebih lanjut tentang mimpinya.

LOVE SECRET -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang