MAKHLUK PALING MENYEBALKAN

3.1K 320 60
                                    

Jimin terbangun saat jam menunjukan pukul 11 malam. Dengan mata separuh masih menutup dia menuruni ranjang nya dan menuju dapur karena merasa haus.

Saat tidak sengaja melihat pintu ruang kerja appanya setengah terbuka, Jimin pun melongokan kepalanya, dan mendapati sosok Seokjin yang tengah tertidur dengan tangan menelungkup di meja.

Jimin mendekati Seokjin yang kini sudah mendengkur halus. Dia melirik tumpukan kertas yang berserakan di meja, kemudian menghela nafas. Hyung nya pasti tertidur karena terlalu letih bekerja. Sejak orangtua mereka meninggal, Seokjin menggantikan appanya menjalankan perusahaan keluarga mereka. Tapi karena Seokjin masih harus kuliah maka untuk sementara perusahaan di kelola oleh paman mereka, Kim Nam Gi dan Seokjin hanya sesekali datang ke kantor.

Sadar kalau tubuh Seokjin akan sakit jika tidur dalam posisi seperti itu, Jimin membangunkan hyung nya.

"Hyung...bangun, jangan tidur di sini, tubuhmu akan sakit" kata Jimin sambil menggoyangkan tubuh Seokjin.

Perlahan Seokjin membuka matanya.

"Eung, Jam berapa ini?" Tanya Seokjin dengan nada mengantuk.

"Sudah tengah malam, hyung. Kau sudah makan?"

Seokjin mengangguk. Dia menguap sekali lagi " Kau tidur lah lagi, Jim. Besok ada kuliah pagi kan?"

" Nde. Kau juga istirahat, hyung. jangan bekerja terus, nanti kau sakit"

Seokjin tersenyum kecil saat menangkap nada khawatir dalam ucapan Jimin. Dia mengusak sayang kepala adik nya.

"Iya, Jim. Sekarang tidurlah kembali"

Jimin mengangguk " Selamat malam, Seokjin hyung"

"Selamat tidur, Jiminie"

Seokjin menatap kepergian adiknya dengan nanar. Dia mengusap kasar wajahnya ketika mengingat percakapan dengan paman nya tadi siang

Flashback on

"Seokjin~ah, boleh ahjussi bertanya sesuatu?" Tanya Kim Nam Gil

Seokjin yang sedang menekuni laporan keuangan perusahaan nya pun mengalihkan perhatian nya.

"Ada apa, ahjussi?"

"Ini tentang Jimin". Seokjin mengangkat alis nya

" Seokjin~ah, Apa kau tidak berniat memberi tau Jimin tentang asal usul dia yang sebenarnya?" Tanya paman nya dengan wajah serius.

Seokjin menggeleng " Tidak. Jimin tidak perlu tau. Lagipula Jimin sudah menjadi adikku, Dia sudah menjadi Kim Jimin"

"Tapi Seokjin...."

" Ahjussi, aku tidak mau membahas ini lagi. Jimin adalah adikku, tidak ada yang bisa merubah itu" Tegas Seokjin lagi. Kim Nam Gil hanya diam mendengar nada tegas Seokjin.

Seokjin menghela nafas nya " Maaf jika aku bicara terlalu tegas, tapi aku minta ahjussi mengerti, Appa dan Eomma sudah menganggap Jimin sebagai anak kandung nya sendiri, begitu juga aku"

LOVE SECRET -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang