RASA YANG MULAI ADA

2.8K 311 20
                                    

Yoongi mengernyitkan dahi ketika Taehyung memasuki flat mereka dengan wajah yang keruh. Mulut namja itu tidak berhenti menggerutu.

"Yak! Wajahmu kusut sekali, ada apa?".

Taehyung mendengus kesal "Si 'Mister Sempurna' itu berulah lagi".

"Mwo? Siapa 'Mister Sempurna'?"

"Kim Seokjin!!"

Mata sipit Yoongi melebar ketika mendengar nama Seokjin "Apalagi ulahnya kali ini?" tanya Yoongi dengan parau dan raut wajah yang  menggelap.

Dia tau Seokjin sangat membencinya. Tapi dia tidak habis pikir kenapa Seokjin bisa membenci Taehyung hanya karena Taehyung adalah adiknya.

Taehyung yang menyadari perubahan wajah Yoongi pun mengibaskan tangannya "Bukan apa-apa, hyung. Aku sudah memberi dia pelajaran kok" Taehyung terkekeh mengingat wajah kesakitan Seokjin saat terkena lemparan sepatunya.

"Apa yang kau lakukan padanya?" tanya Yoongi curiga karena melihat seringaian nakal Taehyung.

"Yang pasti saat ini aku yakin si Mister Sempurna itu sedang sibuk mengompres kepalanya yang benjol"

Sementara itu sesuai dengan perkiraan Taehyung, saat ini Seokjin tengah duduk di ruang tv sambil mengompres kepalanya

Sesekali dia mengaduh kesakitan dan menggerutu.

"Aishh dasar setan kecil itu!! Untung saja sepatunya tidak mendarat di wajah tampanku" gerutu Seokjin.

Jimin yang baru keluar dari kamarnya menatap heran pada hyungnya.

"Hyung, apa yang terjadi? Kenapa kau mengompres kepalamu?".

Seokjin mendengus "Ada orang gila yang melempar kepalaku dengan sepatunya"

Jimin tambah heran mendengar jawaban Seokjin.

"Sudah tidak usah di pikirkan" kata Seokjin saat melihat raut bingung adiknya.

"Oh ya, tadi Jaesuk ahjussi memberi kabar kalau mobilnya mogok. Tadi sore kau pulang dengan siapa?" tanya Seokjin.

Jimin tergagap mendengar pertanyaan Seokjin. Dia bingung harus menjawab apa. Kalau dia menjawab jujur dia takut Seokjin akan marah.

"Eum..itu..aku naik taksi" jawab Jimin sambil tersenyum gugup. Dia takut Seokjin bisa mengetahui kebohongannya.

"Lain kali tunggu Jaesuk ahjussi menjemputmu saja, atau kau bisa meneleponku. Jangan naik kendaraan umum sendirian, bahaya" ucap Seokjin.

Jimin meringis "Hyung! Aku bukan anak kecil lagi"

"Iya, hyung tau. Tapi tidak ada salahnya berhati-hati kan" sergah Seokjin.

Jimin mempoutkan bibirnya. Dia kesal karena Seokjin selalu menganggapnya anak kecil.

"Sudahlah, lebih baik sekarang kita makan malam, hyung sudah lapar" kata Seokjin lagi sambil meletakan kompresan nya. Dengan menghela nafas dia mengikuti langkah Seokjin ke meja makan.

***

Yoongi berjalan mondar mandir di kamarnya. Dari tadi dia memandang resah ponselnya.

'Ayolah, Min Yoongi, kenapa kau menjadi pengecut seperti ini, kau bahkan bertaruh nyawa setiap malam di arena balap bodoh itu. Dan sekarang kau jadi penakut hanya karena ingin mengirim pesan pada Jimin?!' seru suara di pikirannya.

Akhirnya Yoongi memberanikan diri mengetik sesuatu di ponselnya.

To : Sunshine

Selamat malam, Jimin. Sudah tidur?

LOVE SECRET -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang