"Dan aku tidak suka setiap kali melihatmu dekat dengan Seojoon hyung"Pukul dua dini hari dan Taehyung belum juga bisa terlelap. Alasannya tentu saja karena terus teringat kalimat Seokjin kemarin sore. Taehyung berguling ke sisi kanan dan kiri tempat tidurnya.
"Aishh... menyebalkan! Kenapa aku jadi ingat si namja brengsek itu!!" umpat Taehyung mengacak kasar rambutnya.
"Lagi pula apa sih maksudnya? Dia tidak suka aku dekat dengan Seojoon hyung, begitu?" Taehyung memeluk erat bantalnya "Tapi kenapa? Apa mungkin dia... dia.. menyukaiku?"
Taehyung merasakan wajahnya memanas memikirkan kembali kalimat yang baru saja dia ucapkan.
Dia menggeleng keras "Tidak... Tidak mungkin. Yang benar saja Kim Taehyung" tapi tak urung hatinya berdesir halus membayangkan seandainya Seokjin benar benar menyukainya.
Taehyung menghela nafas kasar. Kesal karena tidak bisa tidur dia berniat membuat ramyeon di dapur. Siapa tau jika perutnya kenyang, dia akan mengantuk. Begitu pikir Taehyung.
Maka dia turun dari tempat tidur dan menuju dapur.
Sampai di dapur langkahnya terhenti melihat Yoongi di meja makan.
Hyungnya itu sedang melamun dengan gelas soju di hadapannya.
Khawatir dengan keadaan Yoongi, Taehyung menghampiri hyungnya.
"Hyung" panggil Taehyung pelan sembari memukul bahunya.
"Hmm.."
Taehyung menarik kursi di sebelah Yoongi dan duduk disana.
"Kau kenapa?"
"Kenapa apanya?".
"Tidak biasanya kau minum sendirian. Apa ada sesuatu yang menganggu pikiranmu?" tanya Taehyung cemas.
Yoongi terdiam dan kembali meneguk sojunya.
Taehyung meraih gelas soju Yoongi.
Yoongi berdecak kesal "Taehyung~ah".
"Sudah berhenti. Ayolah hyung, kalau ada masalah cerita saja padaku".
"Aku hanya ingin minum, itu saja" kilah Yoongi.
"Tapi---"
Yoongi menepuk ringan kepala Taehyung.
"Tenang saja, bocah. Aku tidak apa apa".
Taehyung menatap Yoongi dengan pandangan ragu.
Yoongi terkekeh kecil dan bangun dari duduknya.
"Mau kemana?"
"Tidur"
Tanpa menoleh lagi Yoongi masuk ke kamarnya.
Taehyung mendesah pelan. Dia yakin Yoongi tidak baik baik saja.
.
.
.Jimin keluar dari perpustakaan kampus dengan setumpuk buku di tangan. Banyak tugas kuliah yang harus dia kerjakan.
Jimin menghembuskan nafasnya. Setidaknya tumpukan tugas ini akan mengalihkan pikirannya yang hanya berisi tentang Yoongi.
Jimin mendesah kecil. Dia belum melihat Yoongi lagi sejak namja itu mengungkapkan perasaannya.
Harusnya tidak bertemu membuat Jimin semakin mudah untuk melupakan Yoongi, lalu kenapa dia malah semakin tidak bisa berhenti memikirkan Yoongi..
"Jimin"
Jimin menoleh dan mendapati Seokjin menghampirinya.
"Eoh, hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SECRET -End-
RandomDendam masa lalu membuat Kim Seokjin sangat membenci Min Yoongi Lalu apa yang akan dia lakukan saat mengetahui bahwa Jimin,adik kesayangannya jatuh cinta dan diam-diam menjalin hubungan dengan orang yang paling di benci nya itu? Apa yang membuat Kim...