Wooyoung sesekali melihat kebelakang melalui kaca spion mobil.
Alisnya berkerut ketika Junho mulai berteriak kencang, anehnya tidak ada seorangpun yang sadar akan teriakan Junho, entah apa yang dilakukan Nichkhun.
'Tuk-tuk-tuk'
Wooyoung mengetuk-ngetukan tangannya pada setir mobil, jujur, saat ini dia sedang panik.
Wooyoung mencoba menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Sungguh, menyetir dengan keadaan panik bukanlah sesuatu yang bagus.
"Uyoungi...."
Tiba-tiba Nichkhun memanggil, membuyarkan lamunannya.
"Berbeloklah di depan, setelah itu lurus saja"
Wooyoung hanya mengangguk menerima arahan Nichkhun.
Lagi, Wooyoung dibuat heran ketika mereka mulai memasuki pinggir kota, berjalan diantara hutan-hutan.
Jalanan mulai sepi dari kendaraan, hanya ada segelintir saja, tapi Nichkhun hanya diam.
"Aaaaaah....!!"
Junho kembali berteriak kencang, dengan sigap Nichkhun kembali memeluk Junho dan menyandarkan kepala namja itu di dadanya.
"Cih! Kalau begini kita tidak akan sempat"
Umpat Nichkhun, baru kali ini Wooyoung mendengar kekasihnya itu mengumpat.
"Tidak ada jalan lain"
Lanjutnya membuat Wooyoung kembali mengerutkan alis heran.
"Uyoungi...., aku harap kau tetap tenang dan mengendarai mobil seperti biasa apapun yang terjadi. Jika nanti kau melihat sebuah lingkaran cahaya putih, masuk saja kedalamnya jangan ragu"
Meski penasaran Wooyoung hanya mengangguk, dia sadar, saat ini bukan saat yang tepat untuk banyak bertanya.
Nichkhun mengucapkan sebuah kata dalam bahasa asing, kemudian muncul cahaya disekitar tangannya.
Tak lama berselang muncul cahaya putih berbentuk lingkaran di depan jalan.
Sempat kaget, tetapi Wooyoung ingat akan ucapan Nichkhun, alhasil dia berusaha tetap tenang dan menjalankan mobil seperti biasa walau sedikit pelan.
Silaunya cahaya membuat Wooyoung memejamkan mata.
Ketika dirasakannya cahaya itu mulai hilang Wooyoung pun membuka matanya perlahan.
Wooyoung terbelalak kaget ketika ia mendapati mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah mewah.
'BRUGH!'
Terdengar bantingan pintu dari arah belakang mobil bagian penumpang, dilihatnya Nichkhun yang mulai memasuki satu-satunya rumah disana sambil memeluk dan menggiring Junho yang meronta dengan sangat hebat.
Wooyoung segera turun dari mobil kemudian berlari mengejar Nichkhun.
"Soeun ah!"
Teriak Nichkhun entah pada siapa.
"Soeun ah!"
teriaknya lagi.
"Siapa it, Oppa?"
Tiba-tiba muncul seorang perempuan dari lantai atas.
"Soeun ah, bantu aku! Aku ingin keruang sihir sekarang juga!"
"Mwo?!"
"Tidak ada waktu! Cepat! Bukakan pintunya!"
"Baiklah."
![](https://img.wattpad.com/cover/139418860-288-k929889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Blood Prince of Vampire
VampirosSummary Disaat hidupmu adalah sebuah hal yang tabu. Disaat kematianmu adalah sesuatu yang sangat diinginkan. Disaat harapan hanya tinggal seberkas sinar kecil. Adakah kesempatan?