5

5.5K 496 32
                                    

Naruto menatap Itachi musuhan, ya saat ini mereka sudah tinggal di rumah pribadi mereka hadiah dari sang ayah mertuanya Naruto.

"Apa lihat lihat ? "Tanya Naruto galak.

"Geer sekali, " kata Itachi, dengan wajah pongahnya. Ingin sekali Naruto berkata kasar, dan memutilasi si laki laki sialan yang tak lain dan tak bukan adalah suami status.

Naruto, menatap garang Itachi, tangannya berkacak pinggang, saat ia akan menyemprot suaminya itu dengan omongan pedasnya tiba tiba saja seseorang yang ia rindukan, meneleponnya, membuat senyum bahagia terlihat jelas di wajah cantiknya, membuat Itachi, bertanya tanya untuk sesaat .

Naruto, menyambar tasnya, dan pergi begitu saja. Tiba tiba saja Itachi berkata.

"Mau kemama kau? "

"Bukan urusan mu"jawab Naruto.

"Kau mau kencan? "Ucap Itachi, tiba tiba.

"Kalau ia kenapa, tidak suka? "Tanya Naruto sinis.

"Kalau ia, bagaimana ?" Jawab Itachi, sambil menampilkan wajah datarnya.

"Aku tidak perduli, kau sendiri yang bilang untuk tidak saling ikut campur urusan pribadi bukan"jawab Naruto.

Itachi hanya diam.

"Aku tidak perduli, pokoknya jangan keluar hari ini"balas Itachi.

"Siapa kau, berani memerintah '' balas Naruto.

"Aku suami mu? "

"Oh begitu, tapi pernahkah kau berpikir jika aku adalah istri mu"

Itachi terdiam dia tak bisa berkata- kata, sedangkan Naruto dia hanya menghela nafas lelah, adu mulut dengan Itachi membuat dia lelah batin dan mulut.

Naruto berjalan lagi meninggalkan Itachi, sebelum ia keluar dari aparteman , Naruto berkata.

"Urus saja urusanmu , dan jangan campuri urusanku, jika itu hanya demi kepentingan dirimu saja. Pikirkan oleh otak belimbing mu, bukan hanya kamu yang memiliki hati dan ingin di hargai"

Itachi, hanya mengeratkan tangannya. Ketika Naruto , sudah tak terlihat lagi di depan matanya. Tiba tiba suara hpnya berbunyi.

Itachi, segera mengakat telepon dari managernya.

"Halo"

". .. "

" iya, aku tidak lupa. Aku akan segera ke sana sendirian"

Setelah menutup teleponnya, Itachi mendudukan dirinya di , lalu berkata dalam hati.

"Gadis itu,benar- benar keras kepala "

Naruto, menatap kesal ke arah laki- laki, yang dengan seenak jidat nya minta ijin datang terlambat.

Dasar Utakata. Awas saja dia kalau sampai terlambat dia pastikan semua ke aibannya akan terbongkar di hadapan wanita yang di sukainya.

Tak lama, Naruto merasakan ada yang dingin menempel di pipinya, saat ia melirik Utakata sudah tersenyum dengan watadosnya.

"Dasar lelet " ucap Naruto, sambil ngambil es krim dari Utakata.

"Maaf sayangku, kau tahu sendirikan kalau jalanan konoha itu macet parah"Ucap Utakata beralasan.

Naruto menjilat es krim di tangannya, lalu berkata.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan Utakata "tanya Naruto.

"Jangan di sini, ayo cari tempat yang lebih privasi" jawab Utakata, sambil menarik tangan Naruto, dan membawanya ke suatu tempat yang lebih nyaman

Tanpa mereka berdua sadari, seseorang menatap mereka dengan tajam, di balik setir kemudi mobilnya.

Utakata dan Naruto , sampai di cafe yang tak jauh dari tempat pertemuan mereka.

Naruto mendengarkan Ucapan Utakata, matanya membelalak keteka mendengar ucapan terakhir mantan jadi sahabat itu.

"Jadi, kau berniat melamar Hotaru "

"Iya, kau mau kan membantu ku"pinta Utakata.

Naruto menimang nimang ke putusannya.

"Baiklah , kapan ? "Tanya Naruto.

"Pas hari ulang tahunnya, kau masih ingatkan "

"Tentu "

Setelah bertemu dengan mantan tapi temannya, Naruto bergegas pulang sebelum si suami sialannya itu mengajak perang dunia yang kesekian kalinya.

Naruto mengelus dadanya, saat ia menemukan Itachi, tengah menatapnya tajam.Naruto melihat ada beberapa botol minuman yang sudah pria itu minum.

Naruto mengambil air dingin dari kulkas , dan segera meminumnya. Tidak peduli denga tatapan tajam  pria dewasa yang menjadi suaminya itu.

"Kenapa kau baru pulang ?"Tanya Itachi .

"Ada urusan" jawab Naruto.

"Selingkuh dengan mantan mu. " jawa Itachi, yang sudah tahu soal Utakata dari Kushina.

"Aku tidak selingkuh, dan Utakata kau tahu dari mana tentangnya"

Itachi, tak menjawab pria dewasa itu, malah berdiri. Lalu berjalan sempoyongan ke arah Naruto.

Naruto takut- takut. Dia ingin menghindari Itachi, dan segera lari menuju ruang tengah. Tapi Itachi, bisa mengejarnya. Dia menarik tangan Naruto dan langsung memeluknya erat.

"Ku mohon, jangan pergi meninggalkan aku, Naru"ucap Itachi, membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

Tapi Naruto, tak menganggap  serius omongan  Itachi,  karna  Ia tahu Itachi  tengah mabuk berat.

Wedding scandal. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang