[3] Sengaja Ngajak Pulang Bareng

46 12 5
                                    



"Ngapain lo disini?" Keyna menatap orang yang di depannya dengan tajam, sedangkan yang ditanya hanya senyum-senyum tidak jelas

"Nyari lo." Ucap orang itu

"Ngapain? Ada urusan apa lo sama gue? Kita baru kenal."

"Huufft...lo masa nggak ingat sama gue?"

Gue inget. Inget banget malah. Gue nggak pernah lupa sama cowok brengsek namanya Renalbi Arsakha Pradipta. Orang di dunia ini yang nggak pengin gue temui lagi. Ucap Keyna dalam hati

"Gue tahu nama lo...Renalbi kan?"

"Ini gue..Albi, tetangga lo dulu."

"Tetangga ya?..Gue punya sih tetangga. Keluarganya baik, cuma anaknya yang cowok yang kelakuannya minus. Nggak cuma minus, bisa dibilang brengsek? Jahat?" Keyna tersenyum miring

"I-itu gu-gue?" Tanya Albi

"Mungkin..kan tadi lo bilangnya tetangga gue, gue paling kenal sih itu."

"Itu emang gue, tapi kapan gue jahat?" Albi bertanya karena tidak setuju dengan ucapan Keyna tentang dirinya yang brengsek dan jahat

"Oh, gue kira lo jahat. Nggak kok...lo anak baik."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Keyna berjalan meninggalkan Albi. Sedangkan Albi yang masih bingung dengan perkataan Keyna, akhirnya menyusulnya.

"Tunggu Key." Albi menarik tangan Keyna

"Jangan pegang-pegang!" Keyna melepaskan cekalan Albi

"Gue nggak paham sama lo. Lo itu kenapa? Lo udah berubah ya..nggak nyangka gue."

"Apa lo bilang? Gue berubah? Suka-suka gue lah, gue berubah juga nggak ada hubungannya sama lo." Keyna mengacungkan telunjuknya ke arah mata Albi

"Gue ada salah? Ngomong sama gue, kita selesain." Ucap Albi sembari menurunkan jari Keyna

"Nggak ada yang perlu diselesain. Karna kita udah selesai semenjak lima tahun yang lalu."

Albi yang mendengar perkataan Keyna hanya diam mematung. Mungkin dia sudah ingat apa yang terjadi lima tahun yang lalu. Keyna yang melihat Albi hanya diam, kemudian beranjak meninggalkan Albi. Sebenarnya gadis itu daritadi sudah tidak tahan berbicara dengan Albi, selain membuat hatinya tambah sakit, mereka juga menjadi pusat perhatian.

"Lima tahun yang lalu ya." Ucap Albi pada dirinya sendiri. Keningnya berkerut memikirkan ucapan Keyna tentang lima tahun yang lalu. Sesaat kemudian, matanya melotot karena ingat dengan kejadian lima tahun yang lalu.

"Astaga...gue inget." Ucapnya lagi

Sementara di sisi lain, setelah mengucapkan kalimat itu kepada Albi. Keyna berjalan ke arah kelas. Langkahnya sangat cepat karena air mata yang turun dari matanya. Mengingat kejadian lima tahun yang lalu membuat hatinya semakin sakit. Beberapa kali ia menabrak siswa lain, tapi dia tak mempedulikannya. Pandangannya ke bawah karena takut dilihat orang lain kalau dia sedang menangis.

"Sial..kenapa pake nangis sih?" Keyna mengusap air mata yang jatuh ke pipinya

Di tengah jalan, Keyna tidak sengaja menabrak Azni yang kebetulan dari kantin dan akan menuju kelas.

"Eh, woyy! Santai dong jalannya...main tabrak-tabrak aja." Semprot Azni karena badannya ditabrak dari belakang dan terhuyung ke depan. Keyna tidak mempedulikan teriakan Azni dan terus berjalan.

"Eh tunggu, itu bukannya Keyna? Yang nabrak gue si Key?" Ucap Azni ketika melihat orang yang menabraknya terlihat seperti Keyna dari belakang. Kemudian, Azni mengikuti Keyna yang berjalan dengan cepat ke arah toilet dekat kelasnya. Sesampainya di toilet, ia bingung karena Keyna sudah masuk ke bilik toilet. Akhirnya Azni pun menunggu di dekat wastafle. Setelah beberapa saat, akhirnya salah satu pintu terbuka dan Keyna muncul dari dalam

FORGIVENESS [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang