[2] Sekarang Teman, Enggak Tau Kalau Sore

44 14 4
                                    

Melihatmu kembali adalah sebuah anugerah bagiku

Walaupun aku tau, kamu sangat membenciku

~Albi

***

"Ya ampun...ganteng banget, jodoh gue udah di depan mata. Terima kasih Ya Allah. Tadi siapa namanya? Albi? Namanya aja bikin hati bergetar, apalagi orangnya." Ucap Azni dengan mata berbinar

"Cih, gue liat mukanya aja jijik. Banci, muka doang oke..kelakuan minus." Keyna menanggapi ucapan Azni dengan geram

"Yeee...sewot, orang ganteng gitu. Emang lo kenal?"

"Nggak."

"Trus? Kok lo bisa berasumsi kelakuan dia minus?"

"Feeling." Jawab Keyna singkat

Setelah menanggapi pertanyaan dari beberapa siswa di kelas itu. Albi kemudian dipersilahkan duduk.

"Renalbi, kamu boleh duduk di belakang itu. Di samping Danu." Ucap sang guru sambil menunjuk bangku kosong di pojok belakang

"Baik bu."

Kemudian, Albi berjalan menuju tempat duduknya. Ketika Albi lewat, banyak godaan dari beberapa siswi yang ia lewati. Tapi Albi tidak menghiraukannya, matanya sibuk menatap seorang gadis yang sedang asik mengobrol dengan teman sebangkunya, sepertinya gadis itu tidak tertarik dengan kehadiran Albi sebagai siswa baru. Setelah sampai di tempat duduknya, Albi menyapa teman sebangkunya itu.

"Hai! Albi." Ucap Albi sambil mengulurkan tangan

"Hai juga, gue Danu." Jawab Danu sambil menjabat tangan Albi

Setelah berbincang sebentar dengan Danu, Albi menoleh ke samping kanan tempat ia duduk. Disitu terdapat dua gadis yang sedang mengobrol. Ingin rasanya Albi menyapa gadis di samping kanannya itu. Tetapi ia urungkan, karena guru sudah akan memulai pelajaran.

"Oke anak-anak...ibu disini sebagai wali kelas kalian. Mungkin sudah banyak yang tau, tapi sebagai formalitas, ibu akan memperkenalkan diri. Nama ibu Karina Azzahra, kalian boleh panggil ibu, Bu Rina. Oke Danu, pimpin doa terlebih dahulu!" Ucap sang guru memerintahkan Danu untuk memimpin doa

"Tempat duduk, siap!...Berdoa mulai." Danu memimpin doa sebelum memulai pelajaran

"Berdoa, selesai!"ucapnya lagi

"Oke anak-anak, hari ini kita langsung belajar kimia. Karena bukunya belum ada, jadi kalian belajar menggunakan power point dulu, nanti ibu tampilkan kompetensi dasar dan materinya." Bu Rina berkata sambil menyiapkan proyektor

Sepuluh menit kemudian, semuanya tampak sedang sibuk memperhatikan Bu Rina yang sedang menjelaskan materi. Walaupun tidak 100 % yang memperhatikan, salah satunya Azni. Ia malah sibuk merecoki Keyna yang sedang fokus memperhatikan guru.

"Aduuh Key." Ucap Azni memegangi kepalanya

"Eh..lo kenapa?" Keyna bertanya dengan raut wajah khawatir

"Gapapa, gue males..ga masuk materinya di otak."

"Huu...kirain ada apa, udah lo jangan ganggu gue." Keyna mengibaskan tangannya mengisyaratkan Azni untuk tidak mengganggunya

Tidak lama kemudian, seorang siswa memasuki ruang kelas Keyna. Siswa itu adalah Senna, orang yang tadi pagi memanggil Keyna sebelum upacara. Kelas tampak heboh dengan kedatangan Senna. Senna yang notabennya Ketua MPK, sudah pasti terkenal diantara kelas 12 dan kelas 11.

"Wuihhh, ada kak Senna." Teriak seorang gadis dari arah pojok kanan

"Mau ngapelin gue tuh." Ucap gadis yang duduk di depan Keyna

FORGIVENESS [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang