[1] He is back

60 14 1
                                    

Kamu tau, saat kamu kembali ke kehidupanku, aku merasa luka yang pernah kamu buat, semakin melebar
~Keyna

***

"Oh my...gue telat." Teriak seorang gadis sambil meloncat dari tempat tidur.

Kemudian sang gadis segera masuk ke kamar mandi. Tiga menit kemudian, ia sudah keluar. Entah apa yang dilakukannya di kamar mandi. Entah mandi atau tidak. Kemudian, gadis itu segera memakai seragamnya dan bergegas keluar.

"Pagi ma, pa, bang..eh bang Arga mana?" Tanya gadis itu heran karena kakak keduanya tidak tampak di meja makan

"Pagi sayang..Arga udah berangkat tadi jam enam." Jawab sang mama

"Lho? tumben...eh kalo gitu Key nebeng bang Rey ya? ya?"

"Kamu ini, ngomong mulu..buruan makan, ntar abang tinggal lho." Ucap Reynand, kakak pertama gadis itu

"Ishhh, iya iya, sabar!"

"Udah, jangan berantem! Nanti Key bareng Reynand, oh iya Key, kamu udah kelas sebelas...jangan main terus, belajar yang rajin!" sang papa memberi wejangan kepada putrinya

"Iya pa, Key nanti rajin belajar..insyaallah." ucap gadis yang bernama Key sambil menghabiskan sarapannya

Sepuluh menit kemudian, Key dan Reynand sudah selesai dengan sarapannya. Lalu nampak keduanya keluar rumah siap untuk berangkat.

"Udah siap?" Tanya Reynand kepad Key

"Udah, ayo berangkat bang!" ucap Keyna sambil mencium punggung tangan mama dan papanya

"Ma...pa, Reynand sama Keyna berangkat dulu..Assalamualaikum." Reynand mencium tangan mama dan papanya

"Waalaikumsalam, hati-hati ya." Ucap sang mama

Lalu keduanya memasuki mobil Camry berwarna hitam. Kemudian Reynand menyalakan mobil dan melaju meninggalkan rumah.

"Eh bang Rey, gimana kerjaannya?" Tanya Keyna memecah keheningan

"Baik, ya walaupun sering lembur..tau sendiri kan, abang udah setahun disana...jadinya ya udah mulai dipercaya lah." Jawab Reynand masih fokus mengemudi

"Hmm..bagus-bagus. Jadi? Belum ada gandengan nih?" Tanya Keyna sambil menaik turunkan alisnya

"Apa? Gandengan?..kamu ini, umur abang tuh masih dua puluh tiga, masih muda...sukses dulu baru cari gandengan." Reynand berkata sambil mengacak rambut adiknya dengan gemas

"Yeee, siap tau..abang kan ganteng, pasti banyak yang mau." Keyna merapikan rambutnya yang diacak-acak oleh Reynand

"Makasih lho dek, abang dikatain ganteng....ya gimana, kerja aja baru setahun, ya masalah itu nanti aja dipikirnya." Jawab Reynand sekenanya

"Ya ya deh..terserah abang." Keyna kembali menatap jalanan yang mulai ramai karena para pelajar dan pekerja mulai beraktivitas

Suasana di mobil kembali hening. Mungkin tidak ada lagi topik yang dapat dibahas. Atau mungkin keduanya memang sudah lelah untuk berbicara. Beberapa menit kemudian, mobil yang mereka tumpangi nampak berhenti di dekat gerbang sebuah sekolah yang cukup elite di kawasan Jakarta.

"Kenapa berhenti?" Keyna yang daritadi melamun, tidak sadar bahwa mereka sudah sampai

"Udah sampai dek, nggak mau turun? Nggak jadi sekolah?" Reynand berkata sambil terkekeh

"Eh? Udah sampe ya? Ya ampun Keyna." Keyna memukul kepalanya karena sadar akan kebodohannya

"Udah sana masuk, ntar telat lagi...udah setengah tujuh lebih." Reynand sudah hendak membuka pintu mobil, tetapi ia urungkan ketika Keyna bertanya kepadanya

FORGIVENESS [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang