PART 1 : PASIEN BARU

194 17 2
                                    

"dokter nisa, ada seorang lelaki yang tergeletak di depan pintu masuk". Kata salah seorang suster yang panik ketik mendapati seseorang sudah tergeletak didepan rumah sakit, cepat cepat dokter annisa menolong orang tersebut. Dibawanya orang tersebut keruang gawat darurat.

Dokter annisa pun mulai menyetrum jantungnya,menggunakan defibrillator, agar berdetak lagi. Tak lama kemudian, pasien pun sadar, dan begitu sesak, terlihat dari wajahnya yang pucat. Cepat cepat dokter annisa mengambil alat oksigen, agar pasien tersebut, bisa mengontrol nafasnya dan dapat bernafas dengan baik.

Orang tersebut pun cepat cepat diberi infusan, juga langsung dipindahkan keruang rawat inap, namun ruangan ini VVIP. Dokter annisa pun menunggu pasien itu sadar, tak lama kemudian, pasien itu mulai membuka matanya dan melihat sekitar, matanya langsung tertuju pada seorang perempuan yang sedang tidur dikursi sampingn tempat tidurnya.

Pasien laki laki itu pun mencoba membangunkan dokter annisa. "hei, hei, ayo bangun". Kata pasien tersebut sambil memukul mukul punggung dokter annisa. Annisa pun terbangun dan menguap tak karuan. Pasien tersebut merasa aneh kepada seseorang yang berada di sampingnya sekarang. "eh, kamu udah sadar?". Tannya annisa perhatian. "liat saja sendiri, sebenernya aku ini dimana sih?!". Tannya pasien tersebut kesal. "kamu berada dirumah sakit sekarang". Kata annisa singkat. "loh? Aku sakit? Aku sakit apa?". Tannya pasien tersebut. "kamu mengidap penyakit kangker". Kata annisa. "hah?! Ga mungkin!". Kata pasien itu panik. "sudah lah, jangan panik, aku akan merawat mu hingga sembuh, kau akan baik baik saja". Kata annisa berusaha menenangkan pasiennya sambil memegang pundaknya lalu melepaskannya kembali. "omong omong kamu dari mana? Muka mu seperti orang jepang?". Tannya annisa heran. "memang aku ini orang jepang". Jawab pasien tersebut. "hah?! Ngga mungkin! Muka boleh saja seperti orang jepang tapi kan bukan berarti kamu orang sana, ayolah jawab dengan jujur". Pintah annisa. "ga percaya banget sih! Aku udah jawab jujur, emang aku orang jepang". Kata pasien tersebut berusaha meyakini annisa.

"terus kalo kamu orang sana, kenapa kamu ga ngomong bahasa jepang?". Tannya annisa. "memangnya, kamu bisa berbahasa jepang?". Tannya pasien tersebut membuat annisa tersentak, ketika annisa mengingat jika ia tak bisa berbahasa jepang. "ya... ya... ya... Ya tau lah". Jawab annisa bohong. "oh ya?". Tannya pasien tersebut tak percaya. "ya, terserah lah jika kamu tidak mau percaya". Balas annisa tak mau kalah. "anata no namae wa nanidesu ka?". Tannya pasien tersebut tiba tiba.

Sontak annisa hanya terpelong tak mengerti perkataan apa yang diucapkan oleh pasien tersebut. "nande?". Kata pasien tersebut lagi. "ohh aku tau aku tau, kamu nannya aku kerja apa kan disini?". Jawab annisa so tau. "ahahahhahaa, mangkanya, kalo ga tau, jangan so tau!". Balas pasien itu sambil tertawa. "ihhh, nyebelin banget sih, udah ah, mending aku keluar aja". Kata annisa kesal. "yahh, gitu aja marah, tunggu". Kata pasien tersebut tiba tiba membuat annisa menghentikan langkahnya. "omongan aku yang tadi itu, sebenernya aku nannya, siapa nama kamu?". Kata pasien tersebut yang akhirnya memberitahu annisa.

Annisa tetap berjalan. "annisa". Jawab annisa dingin sambil berjalan keluar ruangan. Pasien itu hannya menggeleng gelengkan kepalanya sambil tersenyum senyum, sedangkan annisa sangat kesal dengan pasien barunya. "ihh, nyebelin banget sih tuh orang! Masih untung aku tolongin!". Gerutu annisa kesal sambil berjalan di lorong kamar kamar rumah sakit. Tiba tiba saja annisa menabrak seseorang

Bug!

Annisa dan orang tersebut pun terjatuh. "eh, kalo jalan liat liat dong!". Kata annisa kesal. Yang dibalas maaf dengan orang tersebut. "maaf". Kata orang tersebut sambil mengulurkan tangannya kepada annisa. 'ko, kaya kenal ya suaranya'. Batin annisa, cepat cepat ia mendongakkan kepalanya kearah seseorang yang menjulurkan tangannya. "loh! Dzaky?!". Kata annisa terkejut ketika melihat dzaky yang sekarang ada di depannya. "hai nis". Sapa dzaky. "apa kabar?". Tannya annisa sambil menggapai tangan dzaky dan berdiri. "baik, kamu sendiri apa kabar". Tannya dzaky balik bertannya. "baik juga, eh, tumben kesini, ada apa?". Tannya annisa. "ooh, ada sahabat aku yang dirawat disini". Kata dzaky. "oh ya, siapa namanya?". Tannya annisa. "namanya hiroshi". Jawab dzaky. Annisa berfikir sejenak, biarpun ia tak mengerti tentang bahasa jepang, namun nama orang jepang itu sangat familiyar di telinganya, pasalnya ia sering sekali mendengar nama nama orang jepang.

'namanya kaya orang jepang, apa jangan jangan, itu,, itu,, itu pasien yang tadi ya?'.

Batin annisa. "loh nis, kamu kenapa bengong aja?". Heran dzaky. "ah,, ngga papa". Jawab annisa. "eh, kamu tau dia ada dikamar berapa sekarang? Mungkin aja bisa aku bantu". Kata annisa. "serius? Mmm, tadi sih kata resepsionis dia ada di ruang VVIP". Jelas dzaky.

'wah, jangan jangan bener lagi, ah mending aku ga ikut, dari pada ngeliat anak itu lagi, kan malu'. Batin annisa.

"nis, jadi anterin aku ga?". Tannya dzaky lagi. "eh, hah? Mm,, Mm,, kayanya ngga deh, sorry ya". Kata annisa. "yah, kenapa? Ah kamu mah kebiasaan, PHP doang". Kata dzaky kesal. "ihh, bukan gitu, ihh, kamu mah gaakan ngerti". Kata annisa. "apa sih? Ayo lah kasih tau aja, masa sama sahabat sendiri rahasia rahasiaan sih". Kata dzaky. "ahhh, yalah nanti aja aku ceritainnya ya, maaf ya dzaky aku sibuk, bye". Kata annisa lalu pergi meninggalkan dzaky. "nis, nis, tunggu". Panggil dzaky yang berusaha menghentikan langkah annisa, namun annisa masih saja terus berjalan.

Dzaky pun tak ingin mengganggu pekerjaan sahabatnya itu, ia lebih memilih untuk mencari ruangan hiroshi sahabat lelakinya.

Melihat dzaky telah pergi jauh, annisa memilih mengikuti dzaky, ia ingin memastikan apakah yang difikirannya adalah orang jepang yang nyebelin itu.

Dengan perlahan annisa mengikuti dzaky, dengan sangat perlahan annisa melangkahkan kakinya. Hingga akhirnya dzaky menuju ruangan yang annisa kunjungi sebelumnya. "tuh kan bener, sahabat dzaky itu ya si jepang nyebelin jelek itu". Bisik annisa sambil memperhatikan gerak gerik dzaky dari kejauhan, setelah itu, dzaky pun memasuki ruangan, suara mereka sangat keras, hingga terdengar keluar ruangan, merasa penasaran, annisa pun mulai mendekati pintu itu dan mendengar perbincangan antara dzaky dan hiroshi. "wah ngomongin apa nih mereka, jangan jangan ngomongin aku lagi, wah wah ga bisa dibiarin". Bisik annisa dari balik pintu. "eh, ro, tadi aku ketemu sama sahabat aku dulu waktu smp". Kata dzaky. "oh ya? Siapa?". Tannya hiroshi. "annisa". Jawab dzaky. "oh ya? Bukannya dia itu dokter disini ya?". Tannya hiroshi. "ya, emang, dulu dia itu ga gitu, aku aja ga nyangka dia bisa jadi sehebat ini". Balas dzaky.

Ketika dzaky dan hiroshi sedang berbincang, di balik pintu ada seseorang yang sangat penasaran. "tuh kan bener lagi ngomongin aku, wah ga bisa di biarin nih, wah kalo si jepang jelek itu tau kalo aku dulu oon, pasti dia ngejek aku, coba ah dengerin lagi". Gurutu annisa dari balik pintu.

Karena annisa sangat menempel pada pintu, dan saat itu pun dzaky meminta izin dengan hiroshi akan pergi ke kantor. "ro, aku mau ngelanjut kerja dulu ya, bye". Izin dzaky sambil membuka pintu. "waduhhh, ngomong apa sih, ko ko ngga kedengeran~". Omongan annisa terhenti ketika..

Duk!

"ehhh, ayam jatoh". Annisa terkejut saat dzaky membuka pintu, dan saat itu pun annisa terjatuh.

Sontak dzaky dan hiroshi menatap annisa terkejut. "aww, ah elah ngapain jatuh sih". Gerutu annisa kesal. "kamu ngapain nis". Tannya dzaky yang hanya memperhatikan annisa. "eh, hehehe, mmm, ngga ko, udah ah mau pergi". Kata annisa bangkit dan pergi meninggalkan dzaky dan hiroshi. Saat annisa akan melangkahkan kakinya menuju zona aman, tiba tiba saja dzaky memanggil. "nisa". Panggil dzaky. 'aduh, mati aku, pasti di mau ngata ngatain aku'. Batin annisa.

Dengan ragu annisa membalikan tubuhnya. "kamu kenapa sih?". Tannya dzaky. "ga,,, ga,,, ga papa ko". Jawab annisa gugup. Saat annisa sedang di tannya tannya oleh dzaky terlihat dari dalam seorang lelaki sedang menertawakan annisa. "hei". Panggil dzaky tiba tiba yang mengejutkan annisa, yang sedang memperhatikan sinis seseorang di dalam kamar itu. "eh, apa sih ky?". Tannya annisa kesal. "kamu kenapa sih? Ini nih, aku cuma mau balikkin stetoskop kamu, tadi jatuh waktu kamu jatuh juga". Jelas dzaky sambil memberikan stetoskop milik annisa. "ohh, makasih ky, eh ya, itu yang di dalem siapa sih? Ko nyebelin banget?". Tannya annisa. "ohh, sini masuk". Kata dzaky sambil menarik tangan annisa untuk masuk. "nah, hiroshi-kun dia ini sahabat aku waktu smp, nah, annisa, dia sahabat aku juga, nah sekarang kalian harus berteman dengan baik juga ya". Kata dzaky sambil menyatukan tangan annisa dan hiroshi, seketika mata annisa dan hiroshi bertemu dan bertatapan satu sama lain. 'mengapa, hati ku begitu bertebaran, saat aku berjabat tangan dengannya?'. Batin annisa yang terus bertannya tannya.
__________
Anata no namae wa nanidesu ka? : siapa nama kamu?
Nande : kenapa

THE DOCKTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang