'terimakasih kau telah mengubah hari ku menjadi lebih baik, ku harap ini akan selalu terjadi'
"nah, dokter, terimakasih ya telah membuat ku bahagia saat ini, aku harap ini akan selalu terjadi". Kata hiroshi. "ya, mmm, hiroshi ini sudah waktunya kamu di kemo". Kata annisa.
Annisa pun pergi menyiapkan cairan khusus kemo. Dan beberapa menit kemudian annisa datang keruangan hiroshi, perlahan annisa mengganti cairan infusannya dengan cairan khusus kemo, tak lama kemudian pun semuanya telah selesai. "dokter, terimakasih ya udah bantu aku". Kata hiroshi. "sudah seharusnya dokter membantu pasien". Kata annisa. "eh ya, efek kemo ini memang kuat sekali, jadi, kalo kamu ngerasa sakit atau ga napsu makan, atau hal lainnya, kamu tenang aja ya, kamu bisa panggil aku ok?, nah sekarang terserah kamu mau ngapain aja, tapi inget, banyakin istirahat ya, aku pamit keluar dulu ya, ada urusan bye". Kata annisa lalu pamit sambil membawa bekas cairan infusan milik hiroshi.
#siang hari
'annisa? Kenapa dia tidur dikursi samping aku? Hmmm, bahkan saat tidur, wajahnya begitu cantik, eh difikir fikir, kasian ya annisa kedinginan, selimutin ah'. Batin hiroshi, hiroshi pun mulai menarik selimutnya dan memberikannya kepada annisa. "mmm, kaka, seandainya aku bisa melihat mu". Kata annisa tiba tiba. 'kaka?'. Batin hiroshi yang bertannya tannya. Hiroshi menatap wajah annisa diam diam, semakin dekat dan semakin dekat, dan,tiba tiba saja....."eh? Hiro, udah bangun kamu?". Tannya annisa lembut yang membuat hiroshi menjauhkan wajahnya. "eh, hehehe ya, maaf ya ke ganggu". Kata hiroshi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "kamu udah makan, eh selimut?". Tannya annisa, yang menunjukkan selimuti hangat, yang menyelimuti tubuh mungil annisa. "apa yang kamu lakukan! Hei mesum! Seenaknya saja menyelimuti aku, apa yang kamu lakukan! Hah!". Kata annisa kesal. "ehhh, denger dulu, tadi aku kasian sama dokter, tadi dokter kedinginan, akhirnya aku selimutin dokter deh, maaf ya kalo aku lancang". Jelas hiroshi membuat annisa terkejut. "eh? Serius? Wah wah, hihi maaf ya udah nuduh yang ngga ngga, hehe jadi malu". Kata annisa yang terlihat memerah pipinya. "ahhh, ga papa ko, dokter, apa kah aku akan sembuh?". Tannya hiroshi tiba tiba.
"ehh, ya jelas lah, kamu pasti akan sembuh". Jawab annisa sambil tersenyum manis. "lalu, bagaimana jika aku pergi meninggalkan dokter?". Tannya hiroshi lagi, raut wajah hiroshi pun berubah menjadi sedih. Annisa menatap tak percaya ke arah hiroshi. "hei, kenapa kamu tiba tiba mikir kaya gitu? Tenang aja, kamu ga sendiri ko, aku support kamu, dzaky juga, so? Kenapa kamu takut? Always positif hiroshi, I know you strong". Kata annisa berusaha mengkuatkan hiroshi. Hiroshi pun mendekat, dan membisikkan annisa. "arigatou". Bisik hiroshi di telinga annisa. "eh ya, tadi ko dok~". Perkataan hiroshi terhenti ketika seseorang membuka pintunya dengan kasar. "konnichiwa". Kata salah seorang dari dekat pintu, sontak annisa dan hiroshi pun menoleh ke arah seorang tersebut. "dzaky?". Kata annisa dan hiroshi bersamaan. "wedehh, pada kumpul nih". Kata dzaky sambil menghampiri annisa dan hiroshi. "ehehehhe, ya, kebetulan aku lagi ngerwat hiroshi". Kata annisa.
"ohh, gimana nis perkembangan hiro?". Tannya dzaky. "baik ko, makin hari makin membaik". Kata annisa. "syukur lah, eh ya, nih aku bawa makanan, yah, tapi, aku cuma bawa dua doang, gimana dong?". Kata dzaky bingung. "yaudah, ga papa". Kata annisa. "yaudah ya aku keluar dulu, ada yang harus aku urus dulu". Kata annisa lalu melangkah. "dokter". Panggil hiroshi yang menghentikan langkah annisa. "makan dulu dok, nanti sakit, terus kalo dokter sakit, siapa yang ngejagain aku?". Kata hiroshi khawatir. Annisa pun membalik dan berjalan kearah hiroshi.
"kamu ini baik banget ya, mementingkan orang lain, sedangkan kamu butuh perhatian". Kata annisa sambil mengelus pundak hiroshi, hiroshi tersenyum. "kan dokter juga baik sama aku, mau nemenin aku, jadi aku fikir, dengan cara ini, aku bisa berterimakasih". Jawab hiroshi dengan senyum manisnya. "yaudah, kita makan bareng aja ya". Kata annisa. "ok dokter cantik". Jawab hiroshi nakal. "emmmm, akurnya". Kata dzaky yang memperhatikan tingkah laku antara annisa, dan hiroshi. Sedangkan hiroshi, dan annisa, hanya tersenyum bersamaan. Annisa dan hiroshi pun makan bersama. "wahh, makasih ya ky udah bawain makanan kesukaan aku". Kata hiroshi. "hah? Kesukaan? Baru juga aku bawain sekali? Sejak kapan kamu makan nasi uduk?". Tannya dzaky bingung. "sejak tadi, kan aku suka sama makanannya, berarti itu jadi makanan kesukaan aku dong?". Kata hiroshi. "iya sih, kalo yang kamu bilang itu bener, tapi maksud kesukaan itu artinya kamu pernah makan sebelumnya, lah ini kan kamu belum pernah makan sebelumnya". Jelas dzaky. "ohh, gitu ya ky, hihi baru tau aku". Kata hiroshi sambil tersenyum malu. "aduh, capcay deh". Kata dzaky sambil memukul jidatnya. "capcay? Apa itu? Ko namanya kaya makanan? Kalo itu makanan aku nanti beliin ya". Kata hiroshi. "ah elah, giliran makanan aja baru konek". Kata dzaky kesal. "loh? Itu bener makanan? Wah mau mau, enak ga enak ga?". Tannya hiroshi ribut. "ahh, terserah kamu aja lah, pusing aku". Balas dzaky, sedangkan annisa hanya tersenyum senyum melihat tingkah laku hiroshi dan dzaky.
"ihh dzaky mah pelit ah, dokter, dokter tau ga? Capcay itu apa?". Tannya hiroshi. "mmm, tau, itu makanan kesukaan dokter, isinya ada brokoli, wortel, bakso, sosin, sosis, jamur, bayi jagung". Jelas annisa. "hah? Ko ada bayinya segala? Ihh, dokter suka makan bayi? Jangan dokter, kasian". Kata hiroshi tak mengerti. "hahhahaha, hiroshi, bayi jagung itu makanan, bukan bayi anak kecil, artinya itu jagung kecil, gitu". Jelas annisa. "ooh, yaudah nanti hiroshi bikinin ya". Pintah hiroshi. "ya, yaudah mending sekarang kita lanjut makan". Kata annisa, lalu semua yang ada disitu pun melanjutkan makanannya.
______________
Arigatou : terimakasih
Konnichiwa : Selamat siang (halo)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOCKTOR
RomanceBerawal dari seorang pasien lelaki yang menderita penyakit kangker, penyakit pasien ini ditangani oleh seorang dokter wanita muda, yang berjuang mempertahankan nyawa pasien tersebut. Lalu apakah pasien itu akan sembuh? dan apakah yang akan terjadi...