PART 8 : SALAH FAHAM

58 9 0
                                    

'untuk apa memiliki seseorang yang hatinya bukan buat kita, itu sama aja kaya memeluk kaktus, semakin di peluk semakin sakit, yang artinya semakin memperjuangkan akan semakin sakit'

"kira - kira hiroshi lagi apa ya? Ko sikapnya tadi siang beda banget? Aduh dia itu kenapa sih? Ko semakin difikirin semakin sakit ya? Ahhkkkk dia itu tau ga sih kalo aku.... ".

Tok tok tok

Perkataan annisa terhenti ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya. " akhhh,, masuk masuk". Kata annisa. Orang tersebut pun masuk. "iya, ada apa?". Tannya annisa kepada seorang suster. "eh, maaf, ini ada surat dari orang yang berada diruang VVIP". Kata suster tersebut sambil menyerahkan suratnya.

'hiroshi?'. Batin annisa sambil menerima surat itu. "surat dari siapa ya?". Tannya annisa lagi. "ohh, maaf, saya ga tau, dia ga ngasih tau namanya, saya permisi ya". Kata suster tersebut lalu pergi. "iya". Jawab annisa. "surat dari siapa ya? Ruang VVIP? Kan banyak yang ada di ruang VVIP, bukan cuma hiroshi, terus dari siapa sih ini? Coba ah baca dulu". Kata annisa bingung. Annisa pun membuka suratnya dan membacanya. 

'buat seseorang yang lagi baca surat ini, aku cuma mau ngomong jika kamu lagi punya masalah, hadapilah dengan senyuman, karena ga ada gunannya kalo masalah terus difikirin dan ditangisin, yang ada bukannya hilang malah jadi penyakit, jadi jangan patah semangat ya.

#dari pengagum jauh mu'

"dih siapa sih nih orang? So tau banget?!". Kata annisa kesal. Tak disadari oleh annisa, ternyata ada seseorang yang sedang mengintipnya dengan diam diam, orang itu tersenyum ketika annisa membaca suratnya. Setelah itu, orang tersebut pun kembali pada tempatnya. "wahh, harus keruangan hiroshi nih, pasti dia yang nulis suratnya". Kata annisa lalu pergi keluar dan berjalan keruangan hiroshi.

Dengan keras, annisa membuka pintunya, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat hiroshi sedang tertidur pulas.

'loh? Dia tidur? Ah, pasti boongan'. Batin annisa, annisa pun menghampiri hiroshi. "eh, ayo bangun, kamu pura pura tidurkan? Ayo ngaku! Kamu kan yang nulis ini! Ih bangun dong". Kata annisa yang berusaha membangunkan hiroshi, hiroshi pun terbangun. "aduh, apaan sih dok? Ga liat apa aku lagi tidur?". Kata hiroshi kesal. "kamu boongkan, kamu yang nulis surat ini kan?". Tannya annisa sambil menunjukkan surat yang ada di tangannya. "hah? Surat? Aku aja baru tau dok? Surat apaan sih?". Tannya hiroshi bingung. "jangan pura pura ga tau kamu! Kamu kan yang nulis! Nih!". Kata annisa sambil melempar surat itu ke hiroshi, dan diambil lalu di baca oleh hiroshi. "yaampun dok, tau aja ngga, surat apaan sih ini? Dari tadi tuh hiro tidur, sebelum dokter dateng dan ganggu tidur hiroshi". Kata hiroshi kesal. "udah ah, hiro mau lanjut tidur, bye". Kata hiroshi kembali tidur, sedangkan annisa masih bingung dengan suarat itu.

'kalo bukan hiroshi, terus siapa ya?'. Batin annisa bingung. Annisa pun memilih pergi meninggalkan hiroshi dan kembali keruangannya.

#diruangan

"siapa sih ini?". Kata annisa bingung. Annisa pun mengingat lagi isi surat itu. "mmmm, pengagum jauh?". Ulang annisa ketika mengingat kata kata terakhir pada surat itu. "iya sih, ga mungkin hiroshi, emang hiroshi kagum sama aku? Toh jarak aku sama hiroshi deket, sedangkan orang yang ngirim surat itu bilangnya pengagum jauh". Kata annisa. "kira kira siapa ya?". Kata annisa yang terus bertannya tannya. "tau ah, pusing pusing amat mikirin". Kata annisa sambil meletakkan suratnya di mejanya. Tiba tiba saja.

Ceklek!

Pintu ruangan annisa terbuka, terlihat seorang suster masuk dan berbicara pada annisa. "dok, ada pasien, seorang anak kecil". Kata suster itu. "iya, bawa masuk ya sus". Pintah annisa.

Cepat cepat suster itu keluar dan membawa kan seorang ibu muda dan seorang anak kecil, yang kira kira masih smp, wajah anak kecil itu terlihat sangat pucat dan lemas, badannya pun sangat kurus. "hai dok". Sapa ibu itu. "oh hai, ayo silahkan duduk". Pintah annisa. "ibu dan anak itu pun segera duduk. " anaknya kenapa bu? ". Tannya annisa lembut. "ini dok, anak saya badannya panas banget, terus katanya tenggorokannya sakit, batuk ga berhenti berhenti, pileknya juga keluar terus, udah dikasih obat apapun,  tapi, malah ga sembuh juga". Jelas ibu tersebut. "oh, yasudah sini biar anaknya saya periksa dulu ya". Kata annisa, anak itu pun di tidurkan di tempat periksa yang biasanya untuk oprasi.

Dokter annisa pun mulai memeriksa tubuh anak itu, dari badan ke mulut dan mata. "kenapa ibu tidak segera dibawa kesini sih, tubuhnya sangat tidak stabil, dia bisa saja keritis, atau koma, karena badannya yang sangat panas, bahkan, pembuluh darahnya bisa saja pecah, untungnya anak ini sangat kuat, dia ini harus dikasih obat khusus, tidak bisa sembarangan". Kata annisa lembut. "maaf dok, tapi saya saat itu ga punya uang". Keluh ibu itu. "yaampun ibu, bagi saya keselamatan nomor satu, jika ibu benar benar tidak memiliki uang, ibu tak perlu bayar, ibu cukup datang dan biarkan saya yang periksa, karena, menurut saya melihat orang lain tersenyum dan bebas penyakit itu lebih dari cukup". Kata annisa sambil tersenyum kepada ibu tersebut. "makasih ya dok". Kata ibu tersebut. "ya, sama sama, yasudah resep ini di bawa ke resepsionis depan ya, biar nanti obatnya dibuat oleh apotiker saya, nih, cepet sembuh ya". Kata annisa sambil memberikan kertas nya dan tersenyum kepada anak dan ibu itu, ibu dan anak tersebut pun keluar meninggalkan annisa, sedangkan annisa hannya tersenyum. "hmmm, kasiannya ibu itu". Kata annisa. "aku harap anaknya segera sembuh dan tersenyum kembali". Harap annisa.

#siang hari

"waahh, akhirnya, waktunya istirahat, saatnya aku keruangan hiroshi". Kata annisa senang, namun, seketika niatnya terhenti, ketika ingat tentang sikapnya hiroshi. "tapi kalo aku ke situ, hiroshi masih marah ga ya? Dia itu kenapa sih sebenernya?! Ga bisa gini terus, aku harus ngomong sama dia, pokoknya dia ga boleh marah lagi sama aku". Kata annisa. Annisa pun mulai membuka pintu dan pergi kekamar hiroshi, sesampainya ia di depan kamar ruangan hiroshi, ia langsung membuka pintu kamar ruangan, dan betapa terkejutnya annisa saat membuka pintu dan melihat seorang wanita sedang bersama hiroshi.

'hah! Siapa dia? Mengapa mereka terlihat begitu mesra? Ohh jadi gara gara cewe itu hiroshi jadi kasar sama aku, euuhhh dasar cewe perusak kebahagiaan orang!'. Batin annisa kesal.

Annisa pun menutup pintu kamar ruangan hiroshi, bunyi pintu itu membuat hiroshi terkejut dan berlari menghampirinya, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat annisa berlari menjauhi kamar ruangan. "dokter". Teriak hiroshi, namun, teriakan hiroshi diacuhkan oleh annisa. "siapa?". Tannya wanita yang sedang bersama hiroshi. "dia dokter yang ngerawat aku". Kata hiroshi. "ooh". Kata wanita itu. "dia kenapa?". Tannya wanita itu. "aku ga tau". Jawab hiroshi. "dia kayanya marah sama kamu, coba deh, nanti kamu jelasin yang sebenarnya sama dia". Pintah wanita tersebut. "hai, arigatou". Kata hiroshi. "sama sama". Jawab wanita itu.

'kamu jahat hiro, seandainya kamu tau aku sangat sakit hati, aku tak tau mengapa, tapi seakan akan hati ini rasanya seperti terremuk hancur, kamu tau, apa yang lebih sakit dari luka? Ya itu kecewa'. Batin annisa, annisa terus berlari dan menangis.

_____________
Hai, arigatou : baik, terimakasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE DOCKTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang