Pagi yang cerah telah menyinari tubuh annisa. "mmm, silau banget sih". Gerutu annisa dari balik selimut. "eh, kayanya aku udah sembuh deh, yeaayy kerja kerja". Kata annisa senang sambil melempar selimutnya kesegala arah.
Annisa pun berlari kekamar mandi, namun, saat sampai didepan kamar mandi, tiba tiba saja, annisa menghentikan langkahnya. "ehh, ngomong ngomong, kenapa aku seneng banget ya? Ih padahal nanti ketemu sama si jepang jelek itu.... Apa jangan jangan?...... Aku?,, aku?,, suka?,,..... Iihhh,,, amit amit jangan sampe jangan sampe,, hih". Kata annisa sambil bergidik ngeri lalu masuk kedalam kamar mandi.
Tak lama kemudian, annisa pun selesai mandi. "waahhhh, segernyaaaa". Kata annisa senang, ketika keluar dari kamar mandi. "wahh, tumbennya bisa seseger ini". Kata annisa senang.
Tak lama kemudian, annisa pun selesai memakai baju dokternya. "nah,, sekarang udah siap deh, tinggal minum susu sama buah aja". Kata annisa sambil berjalan menuju dapur, dan langsung menyiapkan semuannya, dari makanan juga minumannya. "ok, udah siap, tinggal makan". Kata annisa lalu melahap semua makanannya.
'mmm, kira kira gimana ya kabar si jepang jelek itu?' . Tanya batin annisa tiba tiba. "loh, ko aku tiba tiba tiba nannya gitu sih? Jangan jangan aku...aku...aku ka...ka...kangen lagi!". Kata annisa terkejut dan tersedak.
Uhuk uhuk uhuk
Cepat cepat annisa meminum segelas susu buatannya. "ahh, apaan sih mikirin si jepang jelek itu, ayo lah nis, jangan mikirin si jepang jelek itu mulu". Kata annisa, tak lama, ia pun selesai memakan semuannya, dan berjalan menuju mobil, setelah itu masuk mobil, dan mengendarainya. Annisa tak sadar jika ia telah meninggalkan sesuatu di bibirnya. Ketika dijalan...
'tapi, tumben banget ya aku semangat kerja, biasanya dulu males, ga tau kenapa semenjak ada si jepang jelek itu aku ngerasa semangat, apa bener aku suka sama dia, ahh, ga mungkin sih, tapi kalo emang bener aku suka sama dia gimana? Ah ga mungkin ga mungkin '. Batin annisa panik. Tak lama setelah ia bergumam, ia pun sampai di tempat kerjanya.
Cepat cepat annisa masuk dan mencari ruangan kerjanya, di ruang kerjanya, ia hanya menaruh tas nya lalu setelah itu ia pun ke ruang hiroshi. Setelah sampai didepan ruangan hiroshi, annisa pun membuka pintunya dengan perlahan, dan annisa pun melihat dzaky dan hiroshi yang tengah menghadap kearah kaca.
'wah kesempatan nih, kagetin ah'. Batin annisa nakal. Annisa pun mengendap endap berjalan ke arah hiroshi dan dzaky.
Hayoo
Kejut annisa yang membuat hiroshi dan dzaky terkejut dan memutarkan badannya. "annisa". "dokter". Kata hiroshi dan dzaky bersamaan lalu memeluk annisa. "aaaaa, dokter kemana aja?, aku kangen". Rengek hiroshi. "iya nis, kamu gaada kabar terus". Kata dzaky kesal. "yaudah, kan sekarang aku udah disini, berarti udah terbalaskan dong rindu kalian?". Tannya annisa. "iya". Kata hiroshi dan dzaky bersamaan. "nah, kalian masih mau gini nih? Meluk gini? Emang, kalian ga mau denger cerita aku, tentang kenapa apa aku ga masuk?". Tannya annisa. "mau". Kata dzaky dan hiroshi bersamaan.
Ketika hiroshi dan dzaky melepaskan pelukannya, mereka melihat ada bercak susu yang tertinggal di bibir annisa. "loh nis ini apa?"."loh dok ini apa?". Tannya hiroshi dan dzaky bersamaan, mereka pun mengelapnya bersamaan dengan tak sengaja. "eh maaf". Kata hiroshi dan melepaskan tangannya dari bibir annisa, dan langsung kembali di bersihkan oleh dzaky.
Setelah itu, annisa pun menceritakan semuanya. "ok, jadi gini, aku ga masuk itu karena belum vit dari kemarin marin, ga tau kenapa". Jelas annisa. "tapi sekarang baik baik aja kan nis?". Tannya dzaky khawatir. "iya aku baik baik aja ko". Jawab annisa.
Sedangkan hiroshi hannya mempertahankan gerak gerik keduanya.
'jika seandainya mereka berdua memang harus bersama, aku akan pergi, ku rasa dzaky jauh lebih baik untuk annisa'. Batin hiroshi, ia tengah memparhatikan annisa dan dzaky yang sedang tertawa ria saat ini.
#siang hari
"ky". Panggil hiroshi ketika mereka sedang duduk berdua di sofa, sedangkan dzaky tengah memainkan ponselnya. "nani?". Jawab dzaky sambil melihat kearah hiroshi. "apakah kamu memang menyukai annisa?". Tannya hiroshi. "mmm, sebenernya sih ya, nande?". Jawab dzaky kembali memainkan ponselnya. "iie, tapi kalo dia bahagia sama yang lain gimana?". Tannya hiroshi lagi. "ya udah, itu mah gimana annisa nya aja, mau milih aku atau yang lain, namanya cinta, pasti ga bisa dipaksakan dong? Mmm, ro, aku mau balik ke kantor dulu ya, nanti juga bentar lagi annisa kesini, tunggu aja ya, bye hiro". Jelas dzaky sambil berdiri dan pergi meninggalkan hiroshi.
'dzaky bener, cinta itu ga bisa dipaksakan, berat? Banget, tapi annisa harus tetep bareng dzaky, karena menurut aku dzaky adalah orang terbaik buat annisa'. Batin hiroshi.
Ketika hiroshi sedang merenung, tiba tiba saja, ada seseorang yang membuka pintu dengan keras dan berteriak. "halo! Halo! Orang cantik mau masuk". Teriak annisa saat masuk ke kamar hiroshi.
Hiroshi hannya terperanga melihat tingkah laku annisa. "loh, hiro, dzaky mana?". Tannya annisa. "eh, itu, tadi dia ke kantornya lagi". Kata hiroshi. "yahh, padahal aku udah bawain makanan buat dia". Kata annisa.
'bahkan, annisa sangat memperhatikan dzaky'. Batin hiroshi. "yaudah sini, ini makanannya buat aku aja". Kata hiroshi. "ngga, jangan, kamu makan bubur aja ya, jangan makan yang keras keras dulu". Bantah annisa. "Udah, nasi uduknya aku taro sini dulu, aku mau buat bubur dulu ya buat kamu, awas jangan makan nasinya". Kata annisa lalu pergi keluar.
'dia itu baik, tapi aku rasa dia ga pantes dengan aku'. Batin hiroshi... Tak lama, beberapa menit kemudian, annisa pun kembali. "nah, hiro, ayo makan dulu". Kata annisa sambil menghampiri hiroshi dan duduk disampingnya. "ayo buka mulut mu". Kata annisa sambil menjulurkan sebuah sendok yang berisi bubur. "biarkan aku makan sendiri". Kata hiroshi dingin. "kamu yakin? Udah lah sini aku suapin aja". Kata annisa memaksa hiroshi. "kalo aku bilang sendiri ya sendiri, sini". Kata hiroshi sambil menarik mangkuk yang ada di tangan annisa. Sontak annisa terkejut dengan tingkah laku hiroshi.
Annisa hannya memandang heran hiroshi, merasa aneh, hiroshi pun membalas pandangan annisa dengan heran. "kenapa?". Tannya hiroshi heran. "e...eh,, ngga papa ko". Jawab annisa gugup.
'ada apa dengan hiroshi? Mengapa ia begitu kasar?'. Batin annisa.
_____________
nani : apa
Iie : tidak
Nande : kenapa
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DOCKTOR
RomanceBerawal dari seorang pasien lelaki yang menderita penyakit kangker, penyakit pasien ini ditangani oleh seorang dokter wanita muda, yang berjuang mempertahankan nyawa pasien tersebut. Lalu apakah pasien itu akan sembuh? dan apakah yang akan terjadi...