PART 6 : CURHAT

50 9 0
                                    

'ketika aku mulai mengerti arti kasih sayang, maka jangan lah kamu mengecewakannya'

'mmmm, aku dimana?'. Batin hiroshi yang tengah membuka matanya,dan melihat kesekitar. "hhhh!". Hiroshi terkejut  ketika melihat dzaky yang tengah memparhatikannya dari jarak dekat. "ohayo gazaimasu!". Sapa dzaky. "ohayo". Kata hiroshi malas. "akhirnya hiroshi-sun bangun juga, udah sehari kamu ga bangun, aku dan annisa sangat cemas, nah hariini aku bawain makanan kesukaan kamu, nasi.... uduk". Kata dzaky, seketika wajah hiroshi berubah menjadi lebih bersemangat. "oh ya? Waahh, mau mau mau". Kata hiroshi bersemangat. "ok, ayo buka mulut". Kata dzaky yang tengah menyodorkan sendok yang berisikan nasi, hiroshi pun menerimanya.

Ditengah tengah suapan hiroshi bertanya. "ky, dokter kemana ya?". Tannya hiroshi. "dokter? Annisa maksud kamu?". Tannya dzaky lagi. "ya". Jawab hiroshi. "dia lagi istirahat, izin kerja dulu". Kata dzaky. "loh, emang dia sakit apa?". Tannya hiroshi. "liat keatas". Kata dzaky, hiroshi pun langsung melihat ke atas. "loh? Darah? Darah siapa? Ko aku di infus pake darah sih?". Tannya hiroshi tak mengerti. "ya, itu darah annisa". Kata dzaky sambil menyimpan makanan hiroshi. "hah? Ko bisa? Kenapa ky? Ayolah cerita". Pintah hiroshi. "kemarin itu, kamu dipukulin banyak orang, terus, kata annisa, kamu kekurangan banyak darah, dan akhinya, annisa ngedonorin darah buat kamu, mangkanya sekarang annisa izin, dia bilang ke aku, suruh jagain kamu hariini, full time, dan katanya, kalo kamu nekat ke rumah annisa, annisa gaakan mau ketemu kamu lagi, jadi intinya, kamu disuruh istirahat, karena kamu udah lumayan sehat". Jelas dzaky. "tapi ky, aku pengin ketemu sama annisa, aku pengin bilang makasih sama dia". Kata hiroshi. "suut, jangan ngeyel, ntar aku bilangin annisa loh kalo ga bisa diem". Kata dzaky sambil mencubit bibir hiroshi. Hiroshi hannya menurut saja. "ro, jalan jalan keluar yu". Ajak dzaky. Hiroshi mau mau saja.

Mereka lalu keluar, jalan jalan ketaman. Sesampainya mereka disana, mereka sangat terkejut, lantaran tak ada satu orang pun yang berada disana. "wahh, serius nih, sepi banget, sejuk lagi, ky kesana yu, kita duduk duduk disana". Ajak hiroshi dengan senang yang langsungan di balas dengan anggukan, hiroshi didorong menggunakan kursi roda menuju tempat itu, sedangkan dzaky hanya tersenyum melihat hiroshi bahagia.

'dia begitu ceria, namun, aku tau keceriaan itu hanya terlihat di luarnya saja, aku tau dia menahan sakitnya penyakit itu, semangat kawan'. Batin dzaky. "akhirnya sampe juga, wahh sejuk banget". Kata hiroshi senang. "kamu suka tempat ini?". Tannya dzaky. "ya, udaranya bikin nenangin hati dan fikiran". Jawab hiroshi. "ky". Panggil hiroshi dengan tatapan lurus menatap rumput dan tanaman hijau. "hmm". Jawab dzaky yang menoleh kearah hiroshi. "udah lama ya ga cerita cerita lagi". Kata hiroshi masih dengan tatapan lurus. "hehehe, iya". Jawab dzaky sambil menatap lurus juga. "ky, annisa tuh anak yang baik ya". Kata hiroshi tiba tiba. "hmm, iya, dia itu baik dan cantik". Puji dzaky. "iya, pertama kali kamu kenal dia dari mana ky?". Tannya hiroshi lagi. "waktu itu, waktu dia masih smp, dia pernah kecelakaan dan lupa ingatan, annisa bener bener melupakan semuanya bahkan dengan pelajaran sekali pun, seperti hp yang terhapus semua aplikasinya. Dan, dari situ aku mulai bantu dia, semua temen temennya mengejek annisa, kadang annisa suka nangis, dan cerita ke aku, dia ga berani bilang orang tuanya, terlebih lagi dengan ibunya, ibunya galak banget, kalo dia cerita masalahnya ke ibunya, pasti  ibunya bilang. "mangkanya, jadi orang harus pinter! Biar punya temen! Rasain kamu ga punya temen kan!". Dan makin hari dia makin ga nyaman sama dunianya, akhirnya, aku ajarin semuannya yang aku tau, dan dari situ dia mulai belajar lagi, ingatannya mulai membaik tentang pelajaran, dan aku ga sangka dia bisa jadi dokter sekarang, dan kamu tau? Annisa itu ga pernah benci sama orang tuanya, aku bangga punya sahabat kaya annisa ". Cerita dzaky. "hmm, apakah kamu menyukainya?". Tannya hiroshi. "iya, aku sangat menyukai nya, tapi aku rasa dia lebih nyaman dengan mu". Jawab dzaky yang langsungan menatap hiroshi, hiroshi pun menatap dzaky.

"tapi hiro rasa, dzaky jauh lebih cocok dengan annisa daripada hiro". Jawab hiroshi. "e,, eh,,, sudah lah jangan dibahas". Kata dzaky. "mmm, hiro, ayo masuk, udah siang, kamu belum mandi kan?". Kata dzaky. "iya". Jawab hiroshi.

Dzaky pun mulai menyiapkan kursi roda untuk hiroshi, dan diangkatnya hiroshi lalu di dudukkan kekursi roda tersebut.

Mereka kembali ke dalam rumah sakit.  Tak lama, hiroshi dan dzaky akhirnya sampai dikamar, dengan pelan, dzaky mengembalikan hiroshi ke ranjang dan menaruh kursi rodanya dipojokkan. "nah, hiro, saatnya kamu mandi, mau dimandiin sama aku atau perawat?". Tannya dzaky. "sama kamu aja lah, aku malu kalo sama perawat". Kata hiroshi malu. "ok deh". Kata dzaky.

# dirumah annisa

"kira kira gimana ya keadaan hiroshi sekarang?". Kata annisa khawatir yang tiba tiba saja terbangun dari istirahtnya dan melihat langit langit kamarnya. "aku harap dzaky menjaganya dengan baik". Harap annisa. "dan aku harap, kejadian kemarin itu, ngga akan pernah terulang lagi". Harap annisa lagi.

'karena aku ingin selalu bersamanya, dan tak ingin kehilangannya'. Batin annisa lalu kembali terpejam.
_____________________
Ohayo gazaimasu : Selamat pagi
Ohayo : pagi

THE DOCKTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang