Skenario Allah Yang Terindah

🍁1🍁

Assalamu'alaikum,
Suatu ucapan yang maknanya lebih indah dari kata selamat. Ya, ucapan itu berisi do'a. Do'a yang dapat mengubah segala takdir jika Allah berkehendak.

Mengucap salam itu hukumnya sunnah, sedangkan menjawabnya adalah sebuah kewajiban. Namun dalam kewajiban itu tetap ada sunnahnya! Yaitu, menjawab salam dengan yang lebih baik! Maksudnya ketika si A mengucap 'Assalamu'alaikum', maka kamu sebaiknya menjawab dengan yang lebih lengkap, yaitu 'Wa'alaikumussalaam Warahmatullahi Wabarakatuh'. It's more better! Hanya perlu menambah dua kata, tetapi pahalanya tiada tara! Enak ga tuh?

Salam itu memberi berkah pada setiap makhluk. Bahkan kata Islam sendiri pun berasal dari kata Assalam, yang artinya selamat! So, Islam itu agama penyelamat Ummat bro sis! Agama Rahmatan Lil 'Alamiin kalo bahasa kerennya! Hehe,

Predikat Agama Rahmatan Lil Alamiin memang sudah disandang Islam sejak lama. Namun meski begitu, ada saja manusia-manusia yang enggan untuk masuk didalamnya. Dibilang Islam intoleran lah, terorislah, atau apalah-apalah lainnya. Salah satunya gadis cantik kelahiran Berlin ini, namanya Meisya Zuraffa Belzara, anak cantik kelahiran 99 yang kece badai & sepintar Elbert Einstein! IQnya cuma 176, seettdah CUMA! Namun EQnya bisa dibilang minus, wkwkwk.

Gadis yang kerap disapa Meisya itu mengidap alzheimer sejak kecil. Bentar-bentar! Jangan-jangan kalian pada ga tau Alzheimer lagi! Ahh ga asik! Search dulu sana di Mbah buyut gue yang super smart!

Bukannya gue ga mau ngasih tau lu, tapi gue tuh ingin generasi milenial Indonesia itu wawasannya luas! Ga cuma tau istilah bucin, anjiiir**, gobl*k, dan kata kata sejenis lainnya. Hehe :'')

Gue lanjut lagi ya,

Hidup Meisya itu tidak terlalu hedon. Seminggu gadis itu cuma nonton sekali, shooping 3 kali, & nongkrong 5 kali. Jadi yah, pengeluaran dia ga banyak-banyak amat lah. Paling seminggu cuma 3 juta, ga lebih!

Sikap Meisya? Baik banget dia tuh! Ga pernah yang namanya ngomongin orang dibelakang! Kalau kata orang Islam, dia itu ga pernah makan bangke saudaranya sendiri! Dia sukanya mah ngomong langsung sama orangnya, langsung selesaiin didepan mata. Gadis itu tipe orang yang jujur alisan ceplas-ceplos, mulutnya itu kayak cabe di setanin, kalo suka ya bilang suka! Kalo enggak, ya enggak! Karena bagi dia, hidup itu butuh kepastian.

Meisya punya mami yang super hitz! Namanya Belzara el Sitta. Mami Bel itu wanita karir yang super sibuk! Dia juga penjelajah dunia alias traveler! Keren deh pokoknya! Tiap bulan ganti negara! Malah kadang, sehari tiga negara! Gils bangetlah pokoknya! Parasnya? Gausah diragukan lagi! Udah kaya unnie-unnie di Korea sana! Nyaingin miss world malah!! Sssstttt, gue ga bercanda ini! Mami Meisya itu beneran The Best deh!

Kalo papi Meisya,

Gue ga begitu tahu menahu soal Papi Meisya! Yang gue tau, namanya itu Kaiza Ra'uf. Udah itu aja.

Meisya itu punya temen deket. Namanya Cloris, cowok yang juga tinggal serumah dengan dia. Eh bukan kakaknya! Cloris itu sahabat Meisya dari jaman awal-awal masuk SMP. Sumpah dia itu baik banget. Ga pernah marah, apalagi nyakitin Meisya. Never! Parasnya? Uuuuwww, ganteng badai, putih, hidung mancung kek bule bule gitu, sama bulunya itu lebat, lucu, nggemesin sumpah!

Tapi alur hidup Cloris itu menyedihkan. Kalo gue inget ceritanya, gue bawaannya pengen ikut nangis.
Jadi dulu dia dan kembarannya itu terlahir tanpa cinta. Ya, Mamanya Cloris, yang bernama Miris, itu teh dikawin paksa. Miris itu sebenernya ga mau nikah dini, tapi naas, dia diperkosa sama cowok jalanan yang ga tau etika. Sumpah kasian banget! Alhasil, setelah Miris melahirkan twin babynya yaitu Cloris dan Browis, dia langsung pergi & meninggal babynya dijalanan. Kejam ya? Tak bertahan lama, Browis sang kakak menghembuskan nyawa, & tinggallah Cloris sendirian.

Nah, awal pertemuan Meisya sama Cloris itu di Panti Perlindungan Anak, kucing! Waktu itu umurnya udah 3 bulanan. Karena Meisya lihat binar matanya yang nanar & penuh perhatian, Meisya pilih Cloris menjadi kucing peliharaannya! :v

Meisya ini gadis tulen, mamanya berasal dari Jerman, tepatnya di kota Berlin. Sedangkan papanya dari daerah Timur Tengah.

"Heh! Apa hak lu ngumbar identitas gue??", Oh my God, gimana bisa Meisya tau???

"Gini ya!, Lu boleh ngomongin apa aja tentang gue, kecuali 3 ; Agama, Keluarga, sama umur gue!"

"Tema-tema di atas itu sangat menyinggung perasaan gue, Bye!"

.
.
.
.
.
.
.
"

Satu lagi!, Jangan manggil gue Meisya, karena gue gak suka ada istilah ritual Islam disana! Besok besok, panggil gue Zura!"

.
.
.
.
.
.

.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.