Jeng jejeng jejejeng jejeng Jeng Jeng ! (gak tau kenapa wkwkw udah lah baca aja)
Malam ini malam terakhir mereka singgah di apartemen Ali. Karena besok pagi menjelang siang, mereka akan tinggal di rumah batu nya. Jangan tanya siapa yang akan menempati Apartemen Ali kedepannya. Tentu saja Raja, adik Prilly a.k.a adik ipar Ali yang akan menempatinya.
"Sayang setelah ini aku mau liburan !" pinta Prilly saat sedang mengemasi beberapa pakaian kedalam koper terbesar yang ia punya. "Emang mau kemana sih ?" sambil mengusap rambut hitam Prilly. "Gak tau mau kemana yang penting mau liburan !" kekeh Prilly. "Iyaa, mulai sekarang aku atur jadwalnya yaaa!" kata Ali. "Yeay, makasih sayang kuu !" Prilly sedikit bergeser untuk mencium bibir kenyal milik suaminya itu. "Berani ya sekarang !" Ali membawa tubuh Prilly ke atas ranjang king size dan akhirnya penyatuan pun terjadi.
"Akhh... Love you till the end honey !" seruan indah Prilly yang menutup permainan mereka. Permainan lembut yang Ali dan Prilly ciptakan, dan pada akhirnya mereka tidak tidur lebih awal melainkan kan tidur pada saat matahari hampir saja menyinari dunia.
S
K
I
P09.30....
Dering ponsel pintar Ali membangunkan Prilly, dengan cekatan ia mengambil kimono tidur nya yang Ali lempar dan pada akhirnya menyangkut di lampu tidur diatas nakas. Prilly langsung beralih ke kamar mandi, dan membersihkan tubuhnya. "Prill," gumam Ali dengan suara seraknya. Tangan Ali langsung meraba bagian kanan dari tempat dirinya berada, "biasanya prilly tidur disini !" batin Ali. Ali yabg masih setengah sadar pun membuka matanya dan sedikit mengucek mata nya agar pandangan nya lebih jelas. "Apa sayang ku ?" suara Prilly mulai terdengar diringi suara detakan kaki Prilly. "Baru bangun heh ?" Prilly mengecup pipi Ali dan merapikan rambut Ali yang lebih kusut dari biasanya. Ali langsung merenggangkan tangan nya dan menarik Prilly masuk kedalam pelukannya. manja nya kumat hadehhh batin Prilly.
"Kamu mandi gih, aku siapin baju nya !" sambil mencoba melepaskan diri, Prilly akhirnya berhasil membujuk Ali. Ali pun langsung 'ngibrit' kedalam kamar mandi dan Prilly yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya. Sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil Prilly pun menggantungkan handuk kimono putih Ali ke depan jemuran kecil yang ada di depan kamar mandi. Setelah itu Prilly mengambil pakaian Ali dari lemari dan menaruhnya di kepala ranjang lalu memakai pakaian santai milik nya sendiri. Dari meja rias, Prilly dapat melihat tangan Ali yang meraba jemuran depan kamar mandi hanya bisa terkikik pasalnya Prilly sengaja menjahili Ali dengan sedikit menjauhkan letak jemuran kecil itu. Hal itu lantas membuat Ali kewalahan.
"Nih !" Prilly memberikan handuk kimono itu pada Ali.
Prilly melenggang ke meja rias nya lagi dan memoleskan sedikit blush on berwarna baby pink dan lip balm untuk menjaga bibirnya tetap lembab, lalu ia mengoleskap lip mate dari produk Kyle yang diberikan 1 minggu yang lalu.
Prilly akhirnya turun terlebih dahulu, untuk pamit, ke salah satu resepsionis di Apartemen ini, kebetulan, disana ada maxime disana juga.
"Udah ?" tanya Ali yang baru saja datang. Ekor matanya melirik Maxime walaupun api cemburu terus berkobar di dalam dadanya, tapi ia tetap menganggap santai karena ada Prilly di hadapan nya. "Udah, yuk ! Takut ditungguin sama Baja," jawab Prilly lalu mengambil alih tas nya yang dibawa Ali. "Max, kita duluan yaa !" pamit Ali lalu melenggang ke arah parkiran.
Saat sedang berjalan santai, Mang Ujang datang lalu mengambil bawaan Ali seperti biasa, walau badannya tak terlalu besar, ia mampu menarik 3 koper besar tersebut. "Aaa, Mang Ujang, neng ii pasti bakal kangen banget !" celoteh Prilly pada Mang Ujang. "Ia sama, Mang Ujang juga pasti bakal kangen sama Papa muda nan tampan, sama Neng ii juga !" Ali memeluk Mang Ujang sebagai salam perpisahan mereka. "Ah, Mang Ujang bisa aja, nanti Ali main main kesini deh, " "Iya lagian nanti Raja bakal tinggal disini kok, jadi Prilly juga bakal sering kesini lagi !"
Saat sudah pamit-pamitan, Ali langsung mengendarai jagoan hitam nya menuju rumah mereka nantinya. "Sayang, aku boleh nanya gak ?" izin Ali yang membuat dahi Prilly berkerut heran. "Boleh lah," jawab nya. "Tadi ketemu sama Maxime ngomongin apa ?" tanya Ali. "Ooo si tiang itu ! Tadi sih dia nanya alamat rumah, tapi tenang sayang, jelas gak bakal aku kasih lah ! rahasia tetap rahasia !" jawab Prilly. Ali hanya mengangguk - angguk ria.
Prilly memasang kabel audio jack pada ponsel Ali dan menyambungkan sisi lain ke radio yang ada di mobil. Lalu ia mencari lagu lagu yang tersimpan di HP Ali dan akhirnya lagu itu pun terpasang. Hampir habis 8 lagu, mereka baru sampai didepan rumah impian mereka. Baja sudah standby menunggu dengan adiknya, Ratu.
"Anjir, lo ya, gue nunggu didepan pager segede gaban kek gini, lo malah santai aja nyetir sambil dengerin lagu !" umpat Baja. "Lah kok lo bisa tau ?" tanya Ali. "Udah lah buka tu pager gue gak bisa bukanya !" kata Baja. "Ya salah lo sendiri kenapa gak bilang ke satpam, orang kunci pager nya aja ada di satpam ! Bentar gue ambil dulu ?" kata Ali lalu melenggang ke arah.
Setelah Ali memberitahu satpam, akhirnya pintu pagar rumah Ali dan Prilly pun dibukakan. Ali kembali ke mobil nya dan Baja pun kembali ke mobil nya sendiri. Prilly masih terlelap dibangku sebelah supir. Ali dan Baja mengendarai mobilnya.
Ali membopong Prilly yang selalu ketiduran, saat di mobil. Ali membopong Prilly ke kamar utama dilantai dua, setelah itu memastikan bahwa Prilly benar benar tertidur dengan lelap. Ali kembali kebawah dengan niat mengambil air putih lalu ia melihat Baja sedang tertidur di Sofa, sedangkan Atu ? Biasalah anak ini, membajak IG Baja lalu nge-live di IG
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
WP nya eror gak tau kenapa (?) Entar comment ya kalau udah pernah baca di part ini, soalnya aku kayak pernah nge publish cerita kayak gini juga gitu loh 🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANDO PRILLY FAMILY
FanfictionIsi nya Halu doang, berharap jadi kenyataan di suatu hari, gak usah baca kalau ujung nya menimbulkan war, karena ini cuma fiksi nya APL, tentang khayalan. ❤ 344 In Fanfiction (senin 9 April 2018) 822 In Fanfiction (senin 20 April "18 ) 75 In Ali Pri...