Bertemu

18 3 0
                                    

Saat semua menjadi satu maka saat itulah cinta dia menumbuh. Saat kenangan itu kembali, maka akan menjadi satu kenangan yang sangat indah
(Nesya. )

Di bawah rintihan hujan ku merenungi saat-saat kenangan itu tiba,  membuat aku teringat sesosok yang menyukai hujan tapi hujanlah yang menyebabkan dirinya tersiksa dan itulah aku, hujan sangat indah dimataku tapi tak seindah yang aku lihat. Ketika orang itu menyatakan janji kepadaku.

******

"Sya! Ayo sini, kita makan dulu" sosok itu memanggilku dengan suara khas nya, siapa lagi kalo bukan kakak ku Fatih

"Iyah nanti aku kesana!" teriakku sambil membereskan buku pelajaranku

Di meja makan aku hanya memakan roti dan segelas susu, karena jam sudah menunjukan jika aku hampir terlambat berangkat sekolah

Ibu melihatku dengan wajah heran
" Sya, makanya kok roti sama susu doang, itu nasi kan masih banyak "

"Aku buru buru bu, nanti di sekolah ajah. Aku berangkat yah Assalamu'alaikum" aku pamit tak lupa menyalami semuanya

Menyadari aku sudah pergi Kak Fatih memanggilku dengan suara yang parau dan sedikit ngos-ngosan

"Nih! Kamu kelupaan buku kamu Sya" dia memberikanku buku pelajaran

"Makasih kakak kesayanganku" ucapku sambil mencubit kedua pipi Kak Fatih

Saat aku dan Kak Fatih sedang bergurau seseorang tengah melenggang menghampiri kami, seorang lelaki paruh baya yang ingin mencalonkan sebagai bupati di daerahku, siapa lagi kalo bukan Pak Sopyan. Dia seorang pria berwibawa dan baik tapi entah kenapa saat mengingat anaknya aku malah tak suka

"Assalamu'alaikum" Ucap Pak Sopyan dengan istrinya
"Wa'alaikumsalam, masuk Pak!" jawab kami berdua dan tak lama aku berpamitan kepada mereka karena aku mau sekolah .

*******

Hari yang paling suntuk, mungkin jika nanti aku menjadi guru aku tak ingin memberikan murid-murid ku tugas yang banyak dan rumit, katanya sekolah ramah anak tapi kok ngasih tugas se abreg-abreg. Aku sedari tadi memerhatikan seseorang yang tengah sibuk dengan buku pelajarannya dan membuat hatiku meleleh 'astagfirulloh. Aku kok gini yah?'

"Woy!" seseorang menepuk pundakku alhasil aku kaget dan menyiku hidungnya

"Malik? Aku gak sengaja, aku kira tadi siapa. Aku minta maaf" aku khawatir, tapi bukan salahku juga sih ini juga salah dia. Kenapa dia mengagetkanku

"Ah maneh Sya, gelo heeh irung urang nyeri yeuh di siku ku maneh. Urang nyaho maneh jago silat tapi tong kitu oge atuh Neng
( ah kamu Sya, gila yah hidunh aku sakit tau di siku sama kamu. Aku tau kamu jago silat tapi jangan kayak kitu juga kali )" ucapnya yang meringis kesakitan

"Aku minta maaf deh, ya udah sekarang kita ke UKS yah obatin luka kamu" tawarku tulus

"Bae lah teu nanaon Sya, da seterong urang mah. Eh heeh urang kadieu nek mere nyaho ka maneh, aya murid anyar di sakola ieu tapi si eta keur neangan maneh
( biarin gak papa Sya, aku strong ko. Oh iyah aku kesini mau kasih tau ke kamu, ada murid baru di sakola tapi murid  barunya lagi nyariin kamu tuh) " ucapnya yang semuanya pake bahasa Sunda.

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang