Duka ku

9 1 0
                                    

Ku tak bisa, jauh
Jauh darimu
(Nesya)

Author Pov

Kelam

Entah dosa apa yang pernah Nesya perbuat, entah hati siapa yang pernah Nesya sakiti, membuatnya harus memiliki takdir merasakan hal itu,
Sejujurnya Nesya marah, marah kepada takdir yang dengan kejamnya merenggut orang orang yang dicintainya
Terlepas dari semua itu, Nesya bisa apa? Selain hanya bisa berusaha ikhlas menerima nasib pedih hidupnya, sekaligus memasrahkan semuanya hanya kepada Allah

Kepedihan dan duka yang masih melingkupinya membuatnya memutuskan untuk tidak sekolah, Kanya dan Rais pun tidak mempermasalahkanya, karna mereka mengerti apa yang sedang dihadapi nesya
Dan saat ini dia masih berada dikamar, bahkan sejak tadi dia terus melamun , tapi tiba tiba lamunanya dibuyarkan oleh suara ketukan pintu

Tok tok tok

Nesya menoleh ke arah pintu,
"Siapa?" katanya dengan nada lesu

"Ini kakak Sya, boleh kakak masuk? "

Nesya sangat sangat hafal dengan suara itu, itu pasti kanya " iya kak, masuk aja "

Pintu pun dikuak oleh kanya, wanita itu berusaha untuk tetap tersenyum di depan adiknya, walau matanya jelas menyiratkan kesedihan

" Kamu lagi apa sih, kok di kamar terus, gak bosen apa?"

"Aku gak ngapa ngapain " Nesya menjawab masih saja dengan nada lesu

Kanya mendesakan dirinya agar duduk merempet ke Nesya, Nesya yang merasa heran segera duduk menjauh, tapi kanya tetap mendesakan dirinya lagi membuat Nesya jadi diam karna malas melayani keisengan kakaknya itu

"Biar kamu gak murung terus, mau kakak kasih yang manis-manis gak? " kanya menatap jail ke arah adiknya

Nesya menaikan satu alis " manis-manis? Maksudnya? Sirop atau jus "

"Bukan adikku sayang, ini wujudnya hidup loh "

Nesya semakin mengerutkan kening " Nesya makin gak ngerti deh. Aku males ngapa ngapain "

"Duh, to the point aja ya, intinya didepan ada yang nyariin kamu "

"Nyariin Nesya, siapa?"

Kanya mendekatkan wajahnya ketelinga Nesya, lalu berbicara dengan nada hampir menyerupai bisikan " laki laki "

Setelah mendengar itu , secepat kilat Nesya segera beranjak dari kasur dan berjalan keluar kamar, bukan apa apa itu karna dia penasaran

Kanya yang melihat itu hanya geleng geleng kepala, lalu kembali berbicara dengan nada teriak " Sya, kayaknya dia mau ngajak khitbah deh "
Sesampainya di ruang tamu terdapat sosok laki laki yang masih menggunakan baju sekolah sembari duduk dengan memainkan Handphone nya, dia masih tidak menyadari bahwa di depannya ada Nesya

"Ngapain kesini?" Nesya berbicara dengan kata yang tak bisa di pahami

Mata laki laki itu naik ke arah Nesya
"Cuma main ajah, gak boleh gitu?" Tanya nya

"Langsung ajah deh, kamu mau bilang kalo aku udah gak punya orang tua lagi trus kamu kesini cuma mau mengolok ngolok kan aku kan ?" Ucap Nesya dengan ketus

"Jangan su'udzon kalo ngomong Sya, aku kesini cuman mau ngasih kamu semangat. Gak murung terus kayak gini"

"Aku gak butuh orang, aku butuh mereka hadir di sini" mata nya mulai berkaca kaca

"Istigfar Sya, kamu harus relain orang tua dan kakak kamu. Kalo kamu kayak gini terus berarti kamu sudah menyalahkan takdir Allah Sya, kamu egois" Ucap Dhirga yang meninggikan suaranya

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang