Mungkin?

15 3 0
                                    

Aku adalah manusia yang memang dibutakan oleh cinta, tapi tenang saja aku akan mendapatkan cinta itu saat kau mengetahui siapa aku sebenarnya
(Dirga.d.a)

---------------------------------------------------------

Dirga POV

Aku mengalami hidup yang mungkin sangat rumit, jikalau tidak ada dia dihidup ini maka aku akan tiada karena tujuan ku hidup hanya untuk dia tapi itu masa laluku. Entah kenapa aku mendapat cahaya yang terang sehingga aku bisa menerobosnya, ketika aku berteman dengan nya aku merasa terhipnotis dan malu karena aku tidak pandai membaca ayat Al-Qur'an bahkan sholat pun aku tak bisa. Tapi saat dia ada di kehidupanku, aku Menjadi lebih baik dan aku merasa Allah SWT selalu di sisiku, aku menjadi tau bahwa aku tak seharusnya makhluk Allah menjadi prioritasku, aku akan mencintainya karena Allah SWT

Disaat aku ingin mengatakan cintaku saat aku berusia 5 tahun, itu adalah pengalaman konyolku, karena aku masih TK tapi tingkahku seperti laki laki dewasa yang ingin mengajak seseorang untuk menikah. Tapi itu hanyalah angan, aku pergi disaat dia mulai membuka hati, aku pergi disaat dia mencintaku dan bodohnya aku. Aku masih menunggu dia, wanita lucu yang menggemaskan
Dia adalah Sanesya Putri Anggraeni Sukmadja

"Dirga ayo makan! Makan malam sudah siap nak" seseorang tengah memanggil namaku, dia adalah perempuan yang aku cintai yang telah melahirkanku dan merawatku dia Bunda ku, bunda sudah menua dan rambutnya sudah memutih. Dan aku menghampiri meja makan disana sudah ada bunda dan Ayah, Ayah sangat sayang terhadap ku akupun sangat menyayanginya. Dia pahlawanku

"Bun! Nanti besok aku mau sekolah di daerah ini ajah" ucapku tersenyum

"Itu ide yang bagus, nanti kalo kamu butuh bantuan tetangga kita juga punya anak seusiamu nak. Dia bernama Nesya kalo gak salah. Nanti kamu minta tolong ajah sama dia yah" Ayahku memang tak mau anak nya kenapa napa sampai sampai dia menitipkan ku sama perempuan yang aku juga tak mengenalnya

"Iyah, nanti aku minta bantuan sama dia" ucapku tulus sambil memperlihatkan gigi putihku

"Kalo gitu kita makan ok!" ajak Bunda

*

****

Keesokan harinya aku sudah berada di sekolah baruku, daerah ini sangat sejuk dan asri. Aku menyesal karena saat itu lebih memilih tinggal di Jakarta ketibang di sini, tapi rasa penyesalanku terobati saat aku melihat sosok wanita yang sedang duduk termenung di bawah pohon sambil menyanyi dan membaca buku, aku tertarik dan ingin menghampiri nya tapi ketika ingin menemuinya Ayah telah memanggilku dan menyusuhku ke ruang Kepsek

Setelah sampai di ruang tersebut aku di persilahkan duduk mulai berbincang

"Pak saya sangat senang jika anak yang punya sekolah ini ternyata sekolah di sini juga. Saya sangat bangga dan saya juga pernah dengar katanya Dirga ini Juara olimpiade Fisika yah" bapak ini menanyakan perilah itu, aku sangat bosan

"Iyah pak" singkatku

"Ya sudah kamu boleh menunggu wali kelasmu" ucapku

"Boleh saya ke toilet sebentar?" tanyaku yang dijawab anggukan oleh pak Irawan(kepsek)

Akhirnya

Di toilet

BRUUGGG

"Aww, sakit" dia merintih kesakitan

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang