kembali

21 3 0
                                    

Indah? Banyak yang indah di dunia ini tapi tak seindah ciptaan Allah SWT.
(Nesya)
-------------------------------------------

Nesya POV

Waktu demi waktu terus berganti, banyak orang yang mungkin selalu menanyakan, akankah masalah ini berakhir?

Aku sedang duduk termenung di jalan menunggu seseorang mengantarkan aku pergi ke sekolah, andai saja aku bisa kendaraan aku tak seperti ini yang menunggu angkot di jalan dengan waktu kecepatan yang tinggi. Aku rasa aku harus terbiasa dengan hal seperti ini

"Kamu naik angkot?" tanya seseorang yang membuatku kaget

"Astagfirulloh, kamu ngagetin ajah deh" kesal ku, gimana gak kesal orang lagi nunggu angkot, udah mah panas di kagetin lagi

"Maaf, aku gak sengaja tadi. Assalamu'alaikum Nesya" ucapnya lembut

"Wa'alaikumussalam Ikhsan" aku tersenyum, dia Ikhsan

"Kamu kan biasanya di antar jemput sama Kak Kanya, kok sekarang pake angkot?" tanyanya

"Iyah nih, soalnya aku mau pake angkot ajah biar mandiri. Kalo aku cuma ngandelin kakak aku, kapan mandiri nya coba" dia terkekeh mendengar ucapanku yang sangat polos.

Untung dia temanku, kalo tidak aku tendang palanya sampe benjol

Tiba tiba

"Hai!" sapanya

Aku hanya diam tak berbicara karena aku takut salah orang. Kan berabe urusannya

"Kok gak di jawab sapaan ku Sya?" tanyanya

"Kamu nyapa aku Ga? Aku kira ke Ikhsan Tadi. Maaf deh, tapi kalo lebih baik itu ucapin salamnya pake Assalamu'alaikum" ucapku yang sedikit mencerahami dia. Di Dhirga, murid baru plus tetangga aku

"Wa'alaikumussalam," dia tersenyum kearahku

Aku hanya melihat laki-laki yang ada di sisiku, mereka saling memalingkan muka satu sama lain. Yang satu main hp yang satunya lagi baca buku dan gak habis pikirnya lagi yang baca buku itu Dhirga yang notabe nya murid baru. Dan Ikhsan yang hanya memandang hp nya sambil selalu merubah ubah mimik mukanya, kadang kadang ketawa, sedih, fokus. Kalo aku jadi dia udah malu, untung dia temanku. Aku melihat lagi ke arah kiri yang dimana Dhirga sedang membaca buku Fisika

"Kamu suka Fisika?" tanyaku yang memulai duluan pertanyaannya

"Iyah, aku sama Fisika itu udah sahabat. Jadi kalo tanpa Fisika aku udah uring uringan deh, enggak tau kenapa aku suka Fisika" ucapnya yang sekarang menutup bukunya

"Hmmm, gitu yah, kamu berarti jago Fisika dong?. Nanti aku ke rumah kamu yah, kita belajar fisika karena aku suka dapat nilai jelek kalo ulangan fisika" aku berkata jujur. Aku memang jelek kalo soal fisika entah itu di lisan ataupun di tulis.

"Iyah, nanti aku ajarin. Angkotnya udah ada tuh" dia menunjukan angkot yang sedang datang kemari

"Ikhsan ayo, nanti kita telat" ajakku

"Iyahhhh" ucapnya

*********

Akhirnya aku berangkat sekolah bareng mereka, 2 laki laki yang sedari tadi tanpa bicara dan memalingkan muka nya satu sama lain

Mereka kenapa? Kok malah saling diem sih. Aku di cuekin tau napa

Tring

Bunyi ponsel ku dan banyak sekali notif di IG dan WA. Tapi ada apa yah?

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang