Malam itu Dita merasa kesepian karena kakak-kakaknya dan papa nya sibuk kepada urusan mereka masing masing.
Dita pun keluar rumah menggunakan mobilnya,sebelum pergi dia pamit kepada bi kokom pembantu rumah tangga di rumahnya.
"Daf,lo dimana?" Dita sedang menelfon Daffa sahabatnya.
"....."
"Gue kesana boleh kan yaa?,bosen banget gue"
"....."
"Yaudah sipp"
Setelah Dita sampai ditempat yang Daffa beritahu. Dia langsung masuk kedalam tempat ramai tersebut. Bau alkohol yang menyengat dan pakaian yang begitu minim digunakan para wanita didalam ruangan itu. Ya sekarang Dita berada di tempat malam itu.
"Daf?" Dita menyentuh pundak Daffa yang membelakanginya.
"Eh lo udah sampai,mau minum apa?" Tanya Daffa
"Terserah lo deh" jawab Dita datar.
Setelah berbincang lama Daffa memesankan minuman untuk Dita.
"Mbak,vodka nya satu lagi yaa"
"Iya mas"
Pelayan itu memberikan minuman pesanan Daffa.
Dita meminum habis semua minuman itu dan meminta kembali kepada pelayan disana.
"Tambah lagi mbak,yang banyak." pinta Dita.
"Eh gila lo yaa!" Maki Daffa.
"Kalau ada masalah cerita sama gue,gak perlu lo abisin semua ini"
Keadaan Dita yang sudah mabuk berat membuatnya tak sadar dan Daffa segera membawa Dita pulang sambil melingkarkan tangan Dita ke leher nya
"Asal lo tau Dit,gue sayang banget sama lo tapi cara lo yang gak mau cerita masalah lo sama gue membuat gue gak lebih dari seorang yg gak tau apa apa tentang lo." Keluh Daffa dengan suara yang begitu pelan.
Ya,Daffa sangat mencintai Dita dalam diam. Dia tak mampu mengungkapkan perasannya kepada Dita karena dia takut Dita akan menjauhi nya.
"Cintak tak harus diungkapkan kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Not?
Teen FictionBumi yang luas pun akan kalah dengan takdir Tuhan.~Elang putra Terkadang hadirmu akan selalu aku rindukan dan hadirmu mengalahkan egoku.~Faradita Faradita Kanaya, perempuan ketus yang mempunyai masa lalu yang begitu berat baginya dan sejuta misteri...