7

48 7 0
                                    

Elang sudah menunggu malam ini tiba.

"Ma, aku mau pergi dulu yaa." Sambil cengar cengir Elang berjalan ke arah mama dan papa nya di ruang keluarga.

"Duhh anak mama udah besar, mau sama pacar nya iya?" Kini Erna sudah tak sedih lagi karena dia sudah menerima kepergian sang ibu dan dia sudah lebih ceria saat ini.

Anggara diam saja, hanya memerhatikan kedua orang yang sangat dia sayang ini. Kini anak terakhir nya sudah besar dan umurnya sudah semakin bertambah karena anak anak laki laki nya sudah memiliki masa depan masing masing. Dia hanya tinggal mengurus Elang yang sebentar lagi tamat.

"Aku pergi dulu yaa ma pa. Jangan rindu aku heheheh." Canda Elang yang hanya dijawab tertawa oleh kedua orang tua nya.

Kali ini Elang membawa mobilnya untuk jalan malam ini bersama Dita.

Elang sudah sampai di rumah Dita dan sebenarnya Elang sudah mengetahui rumah Dita karena Elang pernah membututi Dita pulang ke rumah. Dan kejadian semalam Elang hanya bersandiwara untuk bisa berbicara kepada Dita lebih lama.

Didepan rumah Dita sudah ada satpam yang berjaga, 'maklum orang kaya, gak sombong lahh kok haha' batin Elang dalam hati sambil tak henti hentinya berdecak kagum dengan keindahan rumah Dita.

Elang masih ada di dalam mobilnya dan dia belum masuk kedalam rumah Dita karena banyak ajudan dan satpam di rumah itu. Terpaksa Elang harus turun dari mobilnya agar penjaga tersebut percaya padanya.

***

Saat perjalanan didalam mobil tak ada yang memulai membuka suara baik Elang maupun Dita. Elang sudah bosan karena tak ada sepatah kata pun yang menghuasi malam nya ini, sedangkan Dita sudah terbiasa dalam suasana sepi.

"Lo mau nya kemana nihh, bimbang gue mahh." Canda Elang karena dia tak tahan jika harus diam saja.

"Lo ngajak gue jalan tapi gatau kemana?" Dita mulai berbicara karena Elang tak tau hatus membawanya kemana.

Elang hanya manggut manggut sambil tersenyum bingung.

"Lo udah makan? Kita makan bentar gimana? Laper nihh gue heheh." Elang menggaruk belakang lehernya yang terasa gatal sambil senyum senyum.

"Yaudah gue juga laper." Dita yang belum makan malam pun akhirnya berbicara.

Elang tau restoran yang dekat dengan perjalanan mereka dan memiliki pemandangan yang bagus di tengah kota Jakarta.

Mereka sudah sampai dan mencari tempat parkir di restoran tersebut. Restoran ini adalah milik teman bunda nya Elang.

Elang membuka pintu restoran dan terlihat tante Vina-teman bunda Elang- sedang berada di meja kasir bersama karyawannya.

Keadaan restoran saat ini sangat ramai dikarenakan malan ini adalah malam minggu jadi tempat duduknya pun sudah hampir penuh, lalu Elang bertanya kepada tante Vina dimana tempat duduk yang kosong.

"Halo tante?" Panggil Elang sambil bersalaman dengan tante Vina sedangkan Dita hanya mengikuti Elang berjalan.

"Ehh ada Elang." Tante Vina langsung melihat Elang dan mengangkat tangannya untuk disalami oleh Elang. "Gimana keadaan bunda kamu? Aduh tante mohon maaf ya kemarin waktu nenek kamu meninggal tante gabisa datang karena masih diluar negeri jemput om kamu."

"Heheh iya gapapa kok tante, bunda baik baik ajaa. Aku sama pacar aku kesini mau makan tapi kok udah penuh yaa tante." Elang tersenyum jahil sambil melihat ke arah Dita yang sudah mendelik padanya. "Kenalin nihh tante, namanya Dita. Cantik kan?"

"Ohh ini Dita, cantik kok. Kamu kok mau sama Elang, dia ini anak mami lohhh." Tante Vina sambil tertawa sedangkan Dita hanya tersenyum sopan kepada tante Vina. "Masih ada kok tempat, pas pula cocok untuk kalian. Ayo tante anter."

Mereka sudah duduk dan makan di tempat itu.

"Abis ini gue ada tempat bagus untuk lo, ohh dan ingat ini yang bayar lo ya." Elang tertawa puas melihat wajah Dita yang melongo.

"Asal lo bahagia." Balas Dita mulai jengah.

***

Elang entah membawa Dita kemana karena dari tadi Elang asyik sendiri dengan dunia menyetirnya itu.

Dita melihat ke arah Elang disampingnya yang fokus menyetir lalu dia tersenyum melihat wajah bersih Elang.

Sudah hampir 1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat ramai ini, ternyata Elang membawa Dita ke puncak daerah Bogor.

Suka hati Elang mau membawa Dita kemana haha.

Mereka sudah turun dari dalam mobil dan Dita mengikuti langkah Elang yang membawanya entah kemana ini.

Dita terkagum kagum dengan pemandangan yang ada dibawah sana, seakan akan mereka berada dipaling atas karena semua nya terlihat kecil.

Terkadang jika kita sedang berada diatas maka diwajibkan untuk melihat kebawah dan jika kita berada dibawah jangan pernah putus asa untuk naik keatas. Karena sejatinya setinggi apapun kita berada di atas, masih ada Tuhan yang Maha Tinggi.

"Keren kan?" Elang menaikkan sebelah alisnya lalu melihat ke kirinya yang sedari tadi Dita terkagum dengan lampu lampu dibawah sana.

Dita hanya mengangguk dan tersenyum melihat semua ini. Terakhir kali dia berada disini adalah 5 tahun yang lalu saat semua nya masih baik baik saja. Saat mama dan papanya masih saling baik baik saja.

 Saat mama dan papanya masih saling baik baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Why Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang