4

40 13 1
                                    

Berterimakasihlah karena alam memberikan pelajaran melepas yang tingkatnnya jauh lebih tinggi daripada pelajaran meraih.

***

Sudah 5 menit yang lalu bell pulang sekolah berbunyi, SMA Bakti Nusantara pun sudah hampir sepi. Seperti biasa Dita selalu pulang terakhir bersama dua sahabatnya Tata dan Indah.

Merasa sekolah sudah sepi, Dita mulai keluar kelas bersama dua sahabatnya. Tata dan Indah selalu pulang bersama karena arah rumah mereka sama, sedangkan Dita pulng sendiri menggunakan mobil putih pemberian papa nya.

"Gue duluan." Pamit Dita dengan wajah datar kepada sahabat sahabatnya, entah kenapa Dita mendapat dua sahabat yang begitu aneh. Tata sebagai orang yang heboh dan peduli kepada sahabat sahabatnya sedangkan Indah orang yang susah ditebak sifat dan moodnya.

"Okedehhh Dit, tiati lo awas dihadang sama banci kaleng depan komplek deh hahahahaha." Ucap Tata pelan tapi pasti setelah itu dia terbahak melihat ekspresi Dita yang selalu datar dan Indah pun tertawa.

Dita hanya melirik dua sahabatnya ini lalu pergi ke mobilnya, waktu Dita berbalik ada seorang lelaki yang tiba tiba muncul dihadapannya.

Mereka bertatap tak lebih dari 2 detik lalu Dita berjalan meninggalkannya. Laki laki itu langsung mengejar Dita.

"Eh tunggu, nama lo Dita kan?" Tanya laki laki itu -Elang-.

Dita hanya menatap Elang sejenak lalu langsung masuk kedalam mobilnya.

"Buset cuek amat, berasa bicara sama patung borobudur nih gue. Tapi dia cantik, iss ntah lahh pusing babang." Batin Elang dalam hati sambil menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal karena agak gerogi.

Elang pun mengikuti kemana Dita akan pulang. Setelah Elang berhenti tak jauh dari mobil putih milik Dita tadi.

Elang tak henti-henti nya berdecak kagum pada rumah didepannya ini, rumah Dita dua kali lebih besar dari rumahnya.

***

Pagi ini, Elang bangun sangat pagi karena hari ini dia akan memulai misinya yaitu menaklukan Dita.

Erna yang masih menyiapkan sarapan sangat terkejut ketika anak ketiga nya bangun sepagi ini. Saat ini masih pukul setengah enam pagi tapi anaknya ini sudah memakai pakaian sekolah.

"Eh anak bunda kok udah rapi, kamu sehat kan sayang?" Tanya Erna sangat terkejut. Yang biasanya Elang bangun pukul enam, sekarang bisa bisa nya sia membuat kejutan seperti ini.

"Aku sehat loh bun, bunda kok gitu sihh sama anak sendiri. Bangun pagi salah, bangun siang salah." Jawab Elanh sambil mengerucutkan bibirnya manja.

"Iya iya enggak lagi dehh." Senyum Erna sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V.

Setelah sarapan tadi, Elang langsung pamit kepada bundanya yang dipenuhi rasa penasaran.

Elang sudah sampai di depan rumah seseorang yang membuatnya penasaran kemarin. Tak menunggu lama Dita sudah keluar rumah dan membuka garasi dimana terdapat mobilnya, dengan cepat Elang segera mengahampiri Dita masul kedalam halaman rumahnya.

Untung saja papa dan kakak kakak Dita sedang sibuk dengan urusannya masing masing, jadi Dita tak perlu repot repot mengusir Elang karena takut ketahuan papa dan kakak kakaknya.

Why Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang