6

42 9 0
                                    

Sudah seminggu Dita dan Elang berpacaran tapi seminggu itu pula mereka berdua tak ada komunikasi sama sekali.

"Lo yakin Dit masih pacaran sama Elang itu?" Tanya Tata kepada Dita waktu mereka berada di kantin sekolah bersama Indah juga.

Karena semenjak berpacaran Dita sama sekali tak menggubris Elang. Itu membuat teman teman Dita merasa bahwa Dita hanya memainkan perasaan Elang.

"Yakin yakin aja." Angguk Dita dengan wajah datarnya.

Setelah bel masuk berbunyi dan Dita bosan dengan pelajaran fisika yang menurutnya air tumpah saja dihitung berapa volumenya.

Kali ini Dita membolos lagi jam pelajaran. Ini sudah kesekian kalinya Dita membolos dan sekarang Dita berada ditempat paling atas sekolah ini yaitu rooftop.

Disini Dita bisa merasakan pancaran matahari yang begitu menyilaukan mata dan angin semilir yang menenangkan hatinya.

Dita mengingat kejadian di masa lalu, bagaimana indahnya mempunyai seorang ibu dan menyayanginya.

Saat Dita memejamkan matanya untuk menikmati panasnya kota Jakarta dari atas sini, tiba tiba ada seseorang yang duduk disampinya.

"Lo ngapain disini?" Tanya Elang yang baru saja duduk di sebelah Dita.

Dita tak menanggapi dan hanya diam saja.

"Dit? Lo kenapa?" Tanya Elang sekali lagi.

"Apasih lo, gak usah sok ngurusin hidup gue." Jawab Dita dengan pelan tapi ketus.

"Karna gue pacar lo." Empat kata yang dikeluarkan Elang berhasil membuat Dita terdiam lalu berfikir.

Tanpa menoleh kesamping kirinya Dita menjawab, "Tau apa lo tentang hidup gue." Jawabnya datar tapi seperti menyiratkan sebuah kesakitan.

Meskipun Elang sedikit slenge'an tapi dia masih bisa mengerti keadaan seperti ini.

"Gue mau tau darimana? Sedangkan sumbernya itu ada di lo. Kalau gak mau cerita juga gapapa. Tapi inget bahwa disini masih ada gue yang selalu ada buat lo karena gue pacar lo." Ungkap Elang lalu segera berdiri meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Dita sendirian yang masih diam.

Elang sudah hilang dibalik pintu rooftop dan Dita merasa ada yang berbeda ketika berada di dekat lelaki itu lalu dia tersenyum hangat yang tak pernah dia tunjukkan kepada orang orang selama 3 tahun yang lalu.

"Apa lo bakal kuat sama masalah yang ada di hidup gue." Batin Dita.

***

Mobil Dita tiba tiba mogok saat tengah berada di jalan dan dia bingung harus ngapain karena dia tak pandai sama sekali tentang mesin. Ketika ingin menelfon montir bengkel tempat langganannya ternyata handphone Dita lowbat.

"Isshhhh." Desih Dita dengan suara pelan.

Dita hanya melihat ke kanan dan ke kiri namun tak ada mobil ataupun motor sekitar penglihatannya karena jalanan ini cukup sepi lalu lalang orang.

Tak lama terdengar suara motor dari samping kanan Dita dan berhenti tepat di depan Dita. Dita tak mengenali siapa yang ada dibalik kaca hitam helm itu tapi baju yang dikenakannya sama seperti yang dikenakan Dita dan simbol SMA nya juga sama, berarti cowok ini adalah anak SMA Bakti Nusantara.

Cowok itu membuka helm nya dan Dita tau siapa pemilik motor itu namun Dita tetap cuek.

"Mobil lo kenapa Dit?" Tanya Elang karena pemilik motor itu adalah Elang.

"Gak tau." Balas Dita datar.

"Buset dehh ini borobudur atau manusia. Kayak halu gitu sih gue, kaku banget dehh ahh." Batin Elang yang wajahnya tak bisa diungkapkan dengan kata kata.

"Mogok ya?" Tanya Elang.

"Udah tau malah nanyak." Balas Dita santai tapi ketus.

"Coba gue liat." Elang langsung turun daru motornya dan melihat ada apa dengan mobil Dita.

Saat Elang sedang memperbaiki mobil Dita, Dita terus memperhatikan gerak gerik Elang yang menarik perhatian Dita. Hancur sudah pertahanan hati Dita yang tak ingin berpacaran lagi.

Namun Dita benci dengan ayah Elang. Maka dari itu Dita menerima Elang sebagai pacar nya karena ingin balas dendam dengan ayag Elang. Disisi lain Elang sangat berbanding balik dengan ayahnya itu. Elang ganteng, Elang humoris, pinter lagi, baik hati.

"Cewek mana yang gak tertarik sama lo." Batin Dita dengan senyum tipisnya.

Tanpa disadari ternyata dari tadi Dita melamun, sampai sampai saat Elang memanggil namanya Dita tak menjawabnya.

"Dit?"
"Dit lo kenapa?"
"Ditaa?

"Hemm kenapa?" Tany Dita kepada Elang.

"Lo ngelamunin gue yaa?" Elang sangat pede saat berbicara seperti itu.

"Apasih alay." Balas Dita sambil merutuki lamunannya tadi. "Udah mobil gue?" Tanya Dita lagi.

"Udah tuh, tadi cuman kabel itunya lepas kok." Jawab Elang sambil menunjuk kabel yang terlepas tadi.

Dita hanya mengangguk paham lalu berjalan masuk kedalam mobil nya.

"Makasih yaa." Dita berterima kasih kepada Elang yang telah membantunya.

"Emmm cuman itu doang?" Elang bertanya dengan kening berkerut dan alis sebelah kanannya naik keatas.

Dita bingung dengan maksud Elang.
"Maksudnya?" Tanya Dita tidak mengerti.

"Ya ampun ternyata lo bolot juga yaa. Jadi gini sebagai ucapan terima kasih lo nanti malam kita jalan gue jemput. Okee? Gak ada penolakan karena lo utang budi sana gue." Elang tersenyum puas atas apa yang dilakukannya dan kali ini dita tak akan menolaknya.

"Gak." Balas Dita singkat tanpa basa basi lagi.

"Pliss lahh sebagai pacar yang baik, turuti kali ini ajaaa yaa." Wajah chubby Elang membuat Dita tak tahan akan pesona nya.

"Iya oke." Baru saja Dita ingin membuka pintu mobilnya tapi ditahan Elang. "Apa lagi sihh ya ampun."

"Gue aja gak tau rumah lo yang mana, yang gue tau cuman nama komplek nya dan bagi nomor hp lo." Cerocos Elang panjang membuat Dita enek berlama lama bersama cowok ini.

"Jalan Merak nomor 16, mana hp lo?" Dita meminta handphone Elang lalu langsung mengetik nomor hp nya.

"Udah? Ada lagi?" Tanya Dita malas.

"Udah, makasih ya sayang muachhh." Tanpa ragu Elang mengacak ngacak rambut Dita dan membuat Dita diam terpaku atas perlakuan Elang.

"Lebay." Balas Dita singkat untuk menutupu kegugupannya.

"Gini gini pacar lo ini duhh." Elang geleng geleng kepala menjawab omongan Dita tadi sambil tersenyum.

"Nanti malam jam 7 gue jemput oke." Elang langsung berjalan ke arah motornya dan langsung pergi meninggalkan Dita sendiri.

Sementara itu Dita hanya senyum senyum dengan perlakuan Elang kepadanya.

***



Holaaaa😄

Aku baru up nihhh hehehe.

Salam dari nisa😚

Why Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang