Setelah tawa itu hadir,akan ada tawa-tawa selanjutnya.
***
Suara bell istirahat menyaring di seluruh penjuru sekolah SMA Bakti Nusantara. Para siswa berhamburan keluar kelas termasuk kelas XII-IPA2. Elang bersama dua temannya Angga dan Davin langsung menuju markas utama mereka yaitu kantin sekolah,disana sudah terdapat Evan dan Eza yang menunggu.
Memang kelas mereka berlima berbeda namum persahabatan mereka tetap utuh.
Saat sampai di pintu kantin,tanpa sengaja mata Elang bertubrukan dengam mata seorang siswi yang tidak asing baginya.
Mata Elang dan perempuan itu terkunci selama 5 detik dan perempuan itulah yang memutuskan kontak matanya dengan Elang. Fikiran Elang terngiang ngiang pada kejadian sewaktu di TPU kemarin. Dimana saat dia melihat perempuan tengah tertidur di sebuah makam sambil menangis.
Dibelakang Elang sudah ada Angga yang kebingungan melihat sahabatnya yang berhenti tiba tiba.
"Eh lontong cepet ngapa jalannya,laper gue ini laper masbroo." Teriak Angga sambil memegang perutnya dan membuat Elang tersadar dari lamunannya dan berjalan ketempat Evan dan Eza.
Elang sudah duduk di bangku kantin,raganya disini namun fikirannya sudah kemana mana membayangkan perempuan tadi.
"Hari ini giliran gue kan ya?" Tunjuk Eza kepada dirinya sendiri. "Pada pesen apa lo semua?" Tanya Eza lagi.
"Gue bakso sama jus jeruk deh." Angga membuka suara terlebih dahulu karna dia yang kelihatan tak sabar menunggu makanan.
"Samain aja deh." Ucap Evan dan Davin bersamaan.
"Lo pesen apa Lang?" Tanya Eza kepada Elang karena semenjak masuk kedalam kantin Elang menjadi pendiam.
Elang masih diam.
"Lang?"
Masih diam.
"Woii Elang. Lo mau pesen apa cabe gopek?" Teriak Eza sambil menggebrak meja dan membuat seisi kantin memandang kearah meja Elang tak terkecuali perempuan yang tidak Elang ketahui namanya itu.
"Hahh?apa?kenapa?" Elang baru tersadar dari lamunannya dan seperti orang kebingungan.
"Nahh ini nihhh." Lirik Eza sambil menunjuk nunjuk Elang dengan telunjuknya. "Punya sahabat kok dungu banget sih yaa,ngelamunin apa lo?hah?" Tanya Eza dengan tangan dilipat didada.
"Gak,gapapa." Jawab Elang polos.
Teman teman Elang semua nya melongo dengan jawaban Elang yang diluar ekspetasi perkiraan mereka semua.
"Dasar cabe gopek,mau pesen apa lo." Tanya Eza sekali lagi suara pelan dan lelah dengan sifat absurd sahabatnya satu ini.
"Samain aja sama kalian." Jawab Elang tak seantusias biasanya.
Setelah itu Eza pergi ke tempat makanan yang akan dia beli untuknya dan sahabat-sahabatnya.
"Lo ngelamunin apa tadi Lang?" Tanya Angga penasaran kepada Elang yang sejak berada di kantin dia melamun.
"Ohh itu gak papa." Jawab Elang enteng. Namun Angga sangat mengerti bagaimana sifat Elang,mereka berteman bukan dari kelas XII. Tapi mereka sudah berteman sejak TK,jadi diantara yang lain Elang sangat dekat dengan Angga. Bukan berarti yang lain tidak tahu menahu tentang Elang,namun Angga yang paling mengerti bagaimana Elang.
Ya mungkin di antara banyak sahabat,maka hanya satu yang dapat mengerti bagaimana kehidupan kita sesungguhnya.
"Halahhh bacot lo,cepet gak cerita sama kita." Angga semakin mendesak Elang dan mau tidak mau Elang harus menceritakan nya.
"Iyaiyaaa." Jawab Elang pasrah. Elang menceritakan pertemuan dengan perempuan itu kepada sahabat sahabatnya.
"Nah masak gue dibilang mesum sama dia,kan kurang ajar banget. Tapi yang jadi pertanyaan gue 'dia itu siapa,kenapa bisa satu sekolah sama gue' gue jadi penasaran sama dia." Cerita Elang panjang lebar dan membuat sahabat sahabatnya tertawa terbahak bahak dengan cerita Elang yang bertemu seorang perempuan di TPU.
"Yang mana sih perempuan itu sampai sampai buat lo kepikiran?" Tanya Angga kepada Elang dan Elang menunjuk 3 meja didepan mereka,sontak semua sahabatnya melihat siapa perempuan itu.
"Busett cakep." Evan langsung tak berkedip melihat perempuan itu. Diantara sahabat sahabat Elang,Evan termasuk playboy. Liat yang kinclong dikit diembat. Elang menyebutnya 'playboy cap GPU'.
"Setau gue sih dia itu termasuk anak orang kaya juga,tapi kasian sih gue ibunya udah meninggal karena kejadian 'itu',makanya dia kayak jadi bandel gitu. Agak ngeri juga gue deket sama dia,gue saranin lo jangan coba coba deket sama dia deh Lang. Gue bisa cari cewek lain buat lo kecuali dia,mungkin dia lebih bahaya dari cewek cewek yang ngejer lo." Sambung Eza yang tiba tiba sudah berada dimeja mereka.
"Dasar bigos lo (biang gosip)." Angga langsung menoyor kepala Eza tanpa segan.
"Yee gue bilang kenyataan kali,dia itu bahaya dan terkenal cuek sih sama cowok. Dia gak segan segan ngabisin siapa aja orang yang udah ngelukai orang yang dia sayang. Semenjak kejadian ibunya meninggal gara gara 'kejadian itu',dia jadi hati hati sama cowok." Lanjut Eza dengan serius.
Namun Elang penasaran dengan perempuan yang tidak ia ketahui namanya itu.
"Siapa sih namanya?" Elang yang sudah penasaran pun langsung bertanya.
"Setau gue sih namanya Dita." Tiba tiba Davin yang biasanya tidak peduli dengan hal hal seperti ini,kini dia tertarik pada hal yang tidak penting sama sekali. "Gue saranin juga lo jangan coba coba deket sama dia." Ucap Davin lagi. "Karna gue gak mau sahabat gue hancur gara gara cewek kayak dia." Davin hanya mengungkapkan nya dalam hati karena tak sanggup untuk bicara pada sahabat sahabatnya.
Elang hanya mengangguk paham dan dengan rasa penasaran yang begitu besar.
"lo itu sebenarnya siapa,kenapa sahabat sahabat gue gak ada yang mau deketin lo." Batin Elang dalam hati.
***
Bagaimana dengan part ini?
Padahal baru part 3 ya,tapi aku nulisnya udah greget.Apa yang sebenarnya terjadi sama Dita?kenapa Elang begitu penasaran dengan Dita?.
Tunggu part selanjutnya yaa :)
Jangan lupa vote sama komen nya😆
Dan jangan lupa juga Follow akun aku yaa.Salam dari Nisa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Not?
Teen FictionBumi yang luas pun akan kalah dengan takdir Tuhan.~Elang putra Terkadang hadirmu akan selalu aku rindukan dan hadirmu mengalahkan egoku.~Faradita Faradita Kanaya, perempuan ketus yang mempunyai masa lalu yang begitu berat baginya dan sejuta misteri...