Ti

2 0 0
                                    

Jam istirahat pun tiba. Semua orang sibuk membersihkan bukunya dan berlari keluar untuk menenangkan otak mereka yang penuh kepenatan. Lain halnya dengan Jin Ah dia masih asik dengan bukunya dan musik ditelinganya. Sekolah ini tak melarang murid nya ntuk bermain apa pun asal itu sesuai dengan hasil yg didapat nantinya. Jin Ah memiliki kebiasaan dengan Headphone ditelinga saat belajar karena dia tak suka ketenangan kalau sudah belajar.



"hey henry, ayo kekantin dengan kami" kata nana mengajak hanry



"kami?" henry melihat kearah kiri dan kanan henry



"wae?" nana terlihat sama bingungnya dengan henry



"tapi kau hanya sendiri" kata henry masih dengan kebingungannya



"aaaaiiisssttt... wanita yang satu ini tak pernah sadar kalau sudah istirahat..." nana berlari kebangku Jin Ah



"wae?" Jin Ah menatap nana saat tangannya ditarik



"kau kebiasaan. Ayo kita kekantin. Aku sangat lapar" kata nana memelas



"aku mau melanjutkan ini. Karena masih ada yang belum terpecahkan disni" kata Jin Ah ingin memakai kembali headphone nya



"andwe, yang pecah bukannya kasus dibuku melainkan otakmu yang penuh dengan rumus itu" nana menyeret Jin Ah tanpa aba2



"arra" jin ah hanya pasrah dan terlihat senyum Henry yang manis membuat Jin ah tak kerkedip namun jin ah malingkan nya dengan seketika



"kajja henryssi" nana menarik kedua orang tersebut



"selamat siang namja tampan" seseorang menyapa saat henry, nana dan Jin ah samapai dikantin



"wahhh... dia benar2 tampan" terdengar orang mulai menatap dan mebicarakan henry



"sepertinya kau sudah jadi popular dalam sehari iya?" nana memehartikan sekeliling yang menatap kemeja mereka



"HeoL" Jin Ah kesal karena jadi pusatt perhatian di mejanya



"mian karena aku, kalian terlihat tak nyaman" henry menyesal



"kwencana, ntar kami juga terbiasa kok. Biasa nona ini hanya musim2an kalau popular. Pas lagi namanya ada dipapan pengumuman sebagai juara umum disekolah maupun diluar baru terjadi hal sepeerti ini. Namun sepertinya kami harus terbiasa setiap hari sekarang karenamu" nana tersenyum dan menyikut Jin Ah



"Jin Ah sepertinya benar2 pintar iya?" henry menatap Jin Ah namun Jin Ah menghindarinya



"iya begitulah" nana memakan makanannya yang telah tiba



"sayang" seseorang dari belakang tiba2 saja memeluk Jin Ah sontak itu membuat Henry terkagett dan menatapnya dengan serius

My Princess MomoWhere stories live. Discover now