Diam-diam
Sekarang mungkin kau mencintainya dalam diam
Layaknya cinta seorang fatimah kepada ali
Mungkin sekarang bagimu memilikinya adalah ketidak mungkinan
Tapi bukankah Allah begitu mudah membolak-balikkan sebuah hati?
🍃🍃Adila Nisa Ahmad- Itulah nama anak semata wayang dari pasangan suami istri Rizky yusuf ahmad dan Abida Humairah. Adila adalah alumni pesantren Al-istiqomah di daerah sulawesi tengah. Dia memiliki senyum yang indah, hati, dan akhlak yang baik. Tidak heran jika banyak laki-laki yang terkagum-kagum dengannya. Apalagi ketika adila sedang membaca tilawatil quran saat acara reuni pesantrennya itu.
Saat acara reuni pesantren Al-istiqomah sangat banyak alumni yang datang. Bahkan beberapa ada yang datang membawa pasangan halal mereka masing-masing.
"Apakah dia masih seperti dulu? Yang selalu menjaga pandangannya? Yang selalu menghindar dan bersifat datar kepada setiap akhwat?"
Batin adila sambil melihat-lihat teman-teman angkatannya itu."Assalamualaikum ukhty adila, duuuh tambah cantik aja yah kamu?" Sapa amel sahabat adila sewaktu di pesantren dulu.
"Wa'alaikumussalam amel, syukron doanya mel" Jawab abida kepada amel.
"Hah..emang aku doain apa dil?"
"Tadi kamu doakan aku cantik kan? Yah aku bilang syukron"
"Astagah adilaaa, kamu tuh memang cantik. Sampai-sampai waktu dulu kita masih di pesantren banyak yang suka sama kamu. Bahkan siapa sih namanya itu aduh aku lupa si alam,asam,asin itu loh yang suaranya kalau jadi imam kalau kita sholat berjamaah di masjid" jawab amel sambil memikir nama teman laki-laki mereka seangkatan dulu sambil senyum-senyum memandang teman lamanya itu.
"Azzam. Maksud kamu si azzam?" Tanya adila sedikit tak percaya kepada sahabatnya itu.
"Naaah iya si azzam. Cieee yang masih ingat"
"Jangan mulai deh mel, mana mungkin azzam menyukaiku, dia saja kalau bertemu denganku langsung menunduk dan menghindar" Jawab adila yang mulai berjalan meninggalkan amel.Azzam adalah laki-laki yang terkenal dengan suaranya yang merdu ketika azan dan menjadi imam untuk sholat berjamaah di pesantren dulu.
*Flashback On*
"Eh afwan afwan.. Aduh , yaaah bukunya basah.."suara seorang perempuan yang berumur 17th saat merasakan dirinya tak sengaja menabrak pundak seseorang yang sedang duduk. Pikiran gadis itu jatuh kepada bukunya yang tadi dia baca sudah basah karena jatuh di genangan air hujan. Dia tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang memperhatikannya.
"Di jemur juga kering" ucap laki-laki yang tidak sengaja adila tabrak tadi. Setelah mengucapkan kalimat itu azzam langsung pergi ke masjid samping pesantren untuk mengerjakan sholat dhuha.Note: -Manfaat sholat dhuha-
“Disetiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat sholat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu”"Aneh yah, sifatnya datar, dingin, cuek tapi kok malah banyak santriwati yang suka si azzam sih".. ucap adila yang masih duduk di tanah semenjak jatuh tadi dia tidak menyadari bahwa si yang punya nama tadi mendengar apa yang dia katakan.
Setelah azzam melihat adila sudah pergi dari tempat itu, tak sadar bahwa dirinya telah mengagumi adila diam-diam.
*Flashback off*
****
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Suara itu milik pak kyai haris pemilik pesantren Al-istiqomah yang sekaligus berstatus sebagai Ayah azzam."Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabaraktuh" Jawab mereka serentak.
"Ahlan wa sahlan (selamat datang)" wahai anak-anakku yang saya cintai dan saya banggakan"
Setelah panjang kali lebar kyai haris menyampaikan kata sambutan di atas panggung mulailah berjalannya suasana menyambung tali silaturahmi hingga tak terasa sudah acara penutupan dan pak kyai meminta anak santrinya yang sangat dia banggakan selain anaknya azzam dengan bersedia naik ke atas panggung untuk menutup acara ini dengan sedikit bertilawah bacaan Al-quran. Siapa lagi kalau bukan Adila Nisa Ahmad.----------
Jazakumullah khair.
Mohon koreksinya yah.
Maaf kalau ada yang kurang suka☺.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan Yang Tertunda
Spiritual???? Aku, tidaklah semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, tidak setabah Fatimah, bukan pula sekaya Balqis, apalagi secantik Zulaikhah. Aku hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi istri shalilah.. ??? Namun berdosakah aku yang senan...