🍃🍃🍃
Jangan melakukan pembenaran apapun atas perasaanmu, jika kenyataannya dia tak pernah datang. Lalu sampai kapan kau mau bertahan?
🍃🍃🍃Dila baru saja masuk kelas setelah dari masjid mengerjakan sholat dhuha. Dia melihat teman-teman kelasnya pindah ke kelas sebelah
"Ndy, mau kemana? Kok bawa tas semua sih?"
"Kekelas sebelah dil, pak halwi minta disatuin jadwalnya dengan anak kelas sebelah karena beliau ada rapat tidak sempat masuk jadwalnya kekita"
"Ooh, ayoolah" jawab dila.
Indy adalah teman dila satu pesantren dulu, bahkan mereka sekamar. Sama seperti rama niko dan azzam. Tapi di antara mereka berlima hanya azzam dan dila yang jarang sekali tegur sapa ketika mereka kumpul atau semacam reuni kecil-kecilan.
Sampai dikelas dila bingung karena tempat duduk sudah terisi semua, si indy teman sebangkunya sudah dapat tempat duluan itupun tinggal satu.
"Duduk disini aja dil, aku pindah kebelakang bareng rama dan niko"
Azzam tiba-tiba bersuara dan pindah kebelakang tanpa menunggu respon dila.
Begitulah si azzam, dingin tapi tenang.
"Azzam kuliah disini juga, aku baru tau" batin dila
"Ngga keberatan zam?"
"Ngga papa"
"Makasih"
"Iya sama-sama neng dila". Suara rama dan niko bersamaan.
***
"Kantin kuy" Ucap rama ketika dosen sudah keluar kelas.
"Kuy dah" balas niko
"Neng dila sama indy mau ikut abang-abang kekantin?" Tanya rama
Azzam mendengar itu hanya geleng-geleng kepala mendengar ajakan rama sama dila dan indy.
"Iya nih, skalian kita meet up gaes" balas niko
"Kuy dil, kan udah lama kita ngga ngumpul bareng" jawab indy
"Iya" balas dila singkat.
Azzam mau tidak mau tetap ikut dengan mereka.
***
-dikantin-"Gimana kabar lo dil? Masih sering di panggil lomba tilawah?" Tanya rama untuk memecah keheningan diantara mereka.
"Alhamdulillah, masih ram"
"Lombanya udah sampe keluar negeri?"
"Alhamdulillah sudah sempat"
"Wah, tambah mahal kayaknya mahar untuk lo dil, jadi segan laki-laki mau ngekhitbah lo kalau begini critanya"
"Maksudnya ram?"
"Iyalah segan, udah cantik, pintar,baik hati tidak sombong dan rajin menabung" jawab rama
"Eeeh dasar bego diplihara" suara niko tiba-tiba menyambung kata-katanya rama
"Begini dil, laki-laki jadi segan ngekhitbah karena lo cantik,pintar,lemah lembut, ibadah dan tilawah lo itu bikin para laki-laki minder. Iya ngga zam?"
Jawab niko sekalian menyikut lengan azzam agar ikut berbicara.
"Hmm iya tuh" jawab azzam agak sedikit salah tingkah.
"Apakah sudah ada yang menta'arufmu dil? Apalah aku pantas untuk mengajukan peroposal ta'arufku. Ah kurasa aku belum pantas" batin azzam.
"Eeeh si azzam malah bengong" ucap rama ketika melihat azzam hanya diam entah apa yang dipikirannya
"Lagi hitung mahar untuk si dila yah zam?" Sambung niko ceplas ceplos
"Astaghfirullah Kata-katamu yah nik" balas azzam dengan sedikit kaget mendengar kata-katanya niko
Tanpa mereka sadari pipi adila kini sudah seperti kepiting rebus. Untung saja dila langsung menunduk.
"Eh sudah azan tuh, ke masjid kuy" ajak azzam sama teman-temannya. Entah itu ajakan tertuju sama dila dan indy atau tidak
"Kuy bro" suara rmaa dan niko
Dila dan indypun pergi ke masjid tapi tidak bersama mereka bertiga.
Indy dan dila sudah duduk manis di masjid, dengan mukena masing-masing. ketika azan telah selesai berkumandang mereka berdoa entah apa doanya karena.
Note: Doa diantara azan dan iqomah tidak tertolak (Hr.Tirmidzi)"Dil, suara azzam kalau lagi azan merdu banget gila, ngga ada bedanya waktu masih di pesantren dulu" ucap indy sama dila ketika sudah selesai sholat dan menuju k taman kampus
"Iya, sifat dinginnya juga masih kayak dulu".
"Eh dil, aku duluan yah. Udah datang gojeknya Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam".
***
Sesampainya dipesantren, azzam menelpon abinya untuk mengutarakan maksud baiknya yang entah dari kapan sudah dipikirkannya.
-----------
-Puisi yang menggambarkan isi hati azzam-
****************************
Jreng jreng jreng, kira-kira maksud apa yang ingin azzam bicarakan dengan abinya yah? Apakah azzam rindu untuk pulang atauuuu? Ada yang bisa jawab ngga?
Kalau ngga ada yang jawab next partnya bisa slow update lagi yah.
Semoga bermanfaat.
Jazakallah khair.
Waiting for next part😉
Jangan lupa di follow yah kak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan Yang Tertunda
Spiritual???? Aku, tidaklah semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, tidak setabah Fatimah, bukan pula sekaya Balqis, apalagi secantik Zulaikhah. Aku hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi istri shalilah.. ??? Namun berdosakah aku yang senan...