Pertemuan 01

213 9 0
                                    

"Adila bangun! Bunda sama ayah mau ke acara akad nikah, anaknya teman ayah saat pesantren dulu. Kamu ikut yah nak, sekalian menyambung tali silaturahmi". suara bunda yang terdengar memohon membuat adila mau tak mau harus ikut. Adila memang anak yang penurut dan tidak pernah membantah apa yang di inginkan kedua orangtuanya.

"Iya bunda, dila siap-siap dulu yah" kata adila sembari berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

"Jangan lama yah nak, akad nikahnya jam 7. Bunda sama ayah tunggu di bawa". Suara bunda sambil menjauh dari kamarku.

"Kok akad nikahnya jam 7 bun? Biasanya kan siang" tanyaku setelah kami berada di mobil dan menuju tempat yang katanya acara akad nikah

"Karena yang menikah ini mereka adalah keluarga yang taat agama.. eh maksud ayah mereka tidak ingin menunda-nunda sunnah rasul. Sengaja di buat jam7 agar sebelum waktu zuhur acaranya sudah selesai dan tidak menunda waktu sholat"

Dila mengisyaratkan bahwa dia paham. Lalu kemudian mengambil qur'an mini miliknya yang selalu dia bawa kemana saja untuk menambah hafalannya.

***

Mereka akhirnya tiba di masjid tempat akad nikah teman ayah dila

Masjid itu sangat besar dan terlihat indah dan elegan dengan ukiran kaligrafi di setiap sudut dindingnya. Di sini tidak terlalu banyak orang seperti akad nikah sebelumnya kami datangi. Sebagian besar tamu memakai cadar dan peci.

Aku ikut duduk dengan bunda sambil bersalaman dengan orang yang di samping kiri kanan kami kecuali laki-laki.

Tidak menunggu waktu lama, mobil sedan hitam telah berhenti didepan masjid dan terlihat satu orang laki-laki yang terlihat masyaAllah tampan dengan pakaian kokohnya dan sorban yang terlilit dikepalanya seolah menjelaskan ketenangan dalam dirinya. Disampingnya ada laki-laki tua dan ibu-ibu tua yang memakai pakaian syar'i yaah siapa lagi kalau bukan orangtuanya, dan supir mereka juga ikut turun dan mengiringi pengantin laki-laki ke dalam masjid.

"Eh. Kayaknya aku kenal supir itu" batin adila saat melihat laki-laki yang turun dari tempat mengemudi mobil hitam itu

"Itu kan si azzam? kenapaa dia disini? Kalau kyai haris yah aku yakin yang jadi penghulunya. Kan biasanya kyai haris sering di panggil orang untuk menikahkan anak-anak mereka. Tanya adila dalam batin

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu"

kyai haris dan keluarganya mengucap salam ketika memasuki masjid.

Setelah menjawab salam dari mereka, selang beberapa waktu pria yang memakai pakaian yang menandakan bahwa dia yang akan melakukan akad nikah hari ini langsung duduk didepan meja dan berhadapan dengan seorang ustad seumuran kyai haris.

"Saudara Maliq hafizh Al-fatih bin Haris Al-fatih Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Nur Qolbi binti Rifky As-saad dengan maskawin berupa surah Al-kahfi secara lisan.

Saya trima nikah dan kawinnya Nur Qalbi binti Rifky As-Saad dengan maskawin surah Al-kahfi secara lisan.

"Sah?"

"Saaah..."

"Alhamdulillah"

Ucap syukur seketika menghiasa masjid ini dengan senyum yang bahagia.

***

"Rizky? Alhamdulilah ternyata kamu datang juga" sapa kyai haris pada ayah ketika kami berada di halaman masjid.

"Setiap muslim kan wajib menghadiri apabila mendapat undangan ris" setelah itu mereka berjabat tangan sambil bershalawat. Begitupun bunda dan istri kyai haris.
Note: setiap berjabat tangan sesama muslim dan bershalawat dapat menggugurkan dosa. (Lupa riwayatnya siapa. Tapi pernah baca✌)

Azzam ikut mengambil tangan ayah dan menciumnya lalu melihatku sambil meletakkan tangan didepan dada seperti yang aku lakukan. Tidak ada perrcakapan yang terjadi antara aku dan azzam.
Note: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya."

Aku memilih duduk dibawah pohon dan membuka Al-qur'an untuk melanjutkan hafalanku.

Azzam entah kemana.

Setelah kami berada dalam mobil untuk pulang, aku baru paham kenapa azzam ada disini juga. Ternyata yang menikah itu adalah kakanya azzam. MaasyaAllah, kaka sama adik sama-sama punya suara merdu baca qur'an. Eh😆

-----------------------------------------------
Slow update yah kak.
Maaf banyak typonya.
Semoga bermanfaat.




Perasaan Yang TertundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang