Happy Reading!
.
.
.÷÷÷
Taehyung melajukan mobilnya kearah apartemennya. Dia harus segera menyelesaikan masalahnya dengan Jennie, pemuda itu tidak bisa jika harus berlama-lama didiamkan oleh gadis itu.
“Kenapa malah ke apartemen kamu sih? Aku mau pulang, Tae.” ucap Jennie menatap Taehyung kesal.
“Iya aku bakal anterin kamu pulang setelah masalah kita selesai.” balas Taehyung melirik Jennie sekilas.
Mereka sudah sampai di basement apartemen Taehyung. Pemuda itu mematikan mesin mobilnya, setelah itu Taehyung berniat untuk keluar dari mobilnya sebelum Jennie menarik tangannya, membuatnya kembali duduk di kursi kemudi.
“Aku udah maafin kamu.” ucap Jennie tiba-tiba.
Taehyung melongo. Pemuda itu kenatap kekasihnya dengan bingung.
“Kamu serius?” tanya pemuda itu tak yakin.
Jennie yang mendengar respon Taehyung mendengus malas.
“Yaudah kalo nggak mau dimaafin.” balas Jennie tak perduli.
“Bukan gitu, sayang. Cuma kan--” ucapan Taehyung terpotong.
“Udah deh intinya aku udah maafin kamu sekarang.” sela Jennie.
Taehyung menaikan sebelah alisnya.
“Buktinya apa kalo kamu udah maafin aku? orang tadi pagi aja kamu masih jutekin aku kok.”
Jennie menarik kerah kemeja Taehyung, membuat tubuh pemuda itu condong kearahya.
Cup.
Gadis itu mengecup bibir Taehyung sekilas. Taehyung mengedip-ngedipkan matanya, merasa kaget atas perlakuan Jennie barusan, bukan apa-apa, namun tidak biasanya Jennie mau menciumnya duluan, biasanya selalu Taehyung duluan yang mencium Jennie. Bahkan pemuda itu masih belum merubah posisinya yang condong ke tubuh Jennie, saking terkejutnya.
“Udah kan?” ucap Jennie.
Taehyung tersenyum lebar, pemuda itu kembali mendekatkan wajahnya pada Jennie, sebelum kemudian mencium gadis itu dengan lembut.
÷÷÷
Suara dentuman musik terdengar begitu keras memekakkan telinga. Lampu disko yang berkerlap-kerlip serta beberapa lautan manusia yang tengah sibuk meliuk-liukan tubuhnya di lantai dansa menjadi pemandangan Jungkook malam ini.
Entah sudah berapa botol minuman beralkohol yang dia tenggak malam ini, bahkan kepalanya sudah terasa sangat berat.
“One more, please.” Jungkook menyerahkan kembali gelasnya yang sudah kosong pada Bartender, meminta untuk di isi kembali.
“Jungkook, Stop. Lo udah mabuk, astaga.” Nancy merebut gelas Jungkook yang sudah kosong dan meletakkannya di meja bar.
Gadis itu menatap Jungkook jengah, Jungkook sudah jelas-jelas mabuk dan dia ingin menambah minumannya lagi?
Jungkook hanya bergumam kecil. Pemuda itu kembali menyerahkan gelasnya pada Bartender, yang kemudian di isi oleh Bartender tersebut.
Jungkook kembali menenggak minumannya, membiarkan minuman itu memberikan sensasi pahit dilidahnya.
Nancy menatap Jungkook dengan bingung, menerka-nerka apa yang sebenarnya sedang terjadi pada pemuda itu. Bagaimana tidak, Jungkook tiba-tiba menelfonnya dan pemuda itu mengatakan bahwa dia bersedia menemaninya untuk datang ke pesta temannya. Nancy jelas terkejut, jelas-jelas Jungkook bilang kalau dia tidak bisa menemaninya waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[LK] stuck on you - complete
Fanfic[COMPLETE] Seseorang pernah berkata jika kembali bersama Mantan ibarat membaca sebuah buku yang sudah pernah dibaca sebelumnya, tidak akan menarik, sebab kita sudah tahu bagaimana ending ceritanya. Namun Lalisa membantah hal itu. Buktinya, kembalin...