AP-7

2.7K 461 78
                                    

*Kyungsoo POV*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kyungsoo POV*

Aku kembali di lecehkan oleh Pangeran Chanyeol. Sialnya, aku menikmati perlakuannya saat melecehkanku. Aku merasa nikmat, dan ingin dia terus menyentuhku.

Aku mengutuk diriku sendiri, aku terlalu hina. Aku sudah merebut yang menjadi haknya Baekhyun, sekarang aku menyukai perlakuan Pangeran Chanyeol padaku. Aku tidak bisa melepaskan gelar pangeran ini. Aku terlalu nyaman, aku menyukainya. Biarkan orang-orang mengatakan aku jahat.

Aku menangis dalam kegelapan perpustakaan ini, merenungi hidupku. Aku tidak lagi kelaparan, pakaianku bagus, banyak orang yang menyayangiku. Aku tidak rela melepaskan apa yang ku raih sekarang. Aku ingin menjadi Kyungsoo yang sekarang, walaupun aku seperti selalu menerima teror dari Pangeran Chanyeol.

"Hiks... Baekhyun... Mianhe..."

*******

Siang ini aku berlatih pedang. Atas permintaan raja Insung, agar aku bisa membela diri kelak. Walaupun aku menjadi favoritnya sekarang, tapi raja Insung tetap mengatakan kalau aku yang paling lemah diantara semua putranya, —Taeoh tidak termasuk. Ah, mendengar aku disebut putra, hatiku menghangat tapi juga merasa bersalah dengan Baekhyun.

Aku mengistirahatkan diriku dibawah pohon rindang selepas berlatih pedang yang melelahkan. Semilir angin menyapa wajahku dengan lembut. Pelatihku sudah kembali. Aku hanya ingin menikmati suasana yang tenang ini. Sepertinya pedang tidak cocok untukku, aku lebih suka menggerakkan tanganku untuk menulis di atas kertas.

Mataku hampir terpejam saat mendengar suara derap kuda mendekatiku. Aku coba memfokuskan penglihatanku. Ah, dia Pangeran Chanyeol... Tapi aku tidak sempat bersembunyi. Dia sudah melihat kehadiranku, atau memang sengaja menemuiku?

"Naik." Ucap pangeran Chanyeol dingin saat kudanya berhenti di hadapanku, aku secara refleks berdiri.

"Pa-pangeran..."

"Naik." Ulangnya lagi.

Aku tampak ragu. Dia akan membawaku kemana? Apalagi yang akan dilakukannya? Tadi malam tidak cukup untuknya?

Sebelum aku sempat menjawab, Chanyeol menarik tubuhku dan mendudukkannya di depannya. Kudanya berjalan setelah Chanyeol menggerakkan tali kekangnya.

Aku memejamkan mataku. Ini pertama kalinya aku naik kuda, dan di belakangku ada Chanyeol. Aku tidak tau kemana dia akan membawaku. Aku takut.

"Buka matamu. Jangan takut." Suara Chanyeol yang tadinya dingin, berubah menjadi hangat.

Aku membuka mataku perlahan. Hatiku mencelos. Chanyeol akan membawaku keluar istana. Aku merasa semakin tidak aman.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang