AP-23

3.5K 498 75
                                    

Chanyeol sedang memainkan perannya sebagai suami yang memperhatikan istrinya dan sebagai manusia yang menjaga kekasih hatinya. Chanyeol menjadi lebih sering mengunjungi Yoojung. Dia akan membawa beberapa kebutuhan Yoojung, sebagai dalih dia memperhatikan istrinya. Padahal, tujuan utama Chanyeol adalah supaya dia bisa bertemu dengan Kyungsoo, kekasih hatinya.

Anggaplah Chanyeol jahat dengan memberikan harapan palsu untuk Yoojung. Setiap kali Chanyeol mengunjunginya, Yoojung akan tampak bahagia. Yoojung sama sekali tidak mengetahui maksud terselubung dari Chanyeol.

Kyungsoo pun tidak bisa menghindari Chanyeol. Akhirnya Kyungsoo menyadari, Chanyeol yang sering datang mengunjungi istrinya adalah karena ingin melihatnya. Kyungsoo merasa bersalah. Tapi akan merasa jauh lebih bersalah jika Kyungsoo tidak mengunjungi Yoojung lagi. Otomatis Chanyeol pun tidak akan mengunjungi Yoojung lagi. Hal yang paling membuat Yoojung bersemangat, akan hilang.

Biarlah Yoojung merasakan kebahagiaan palsu. Setidaknya dia perlu menjaga kondisi tubuhnya, sampai anaknya lahir.

Anak Chanyeol juga.

Kyungsoo menjadi lebih sering melamun. Memikirkan kehidupannya yang terasa terlalu rumit. Kyungsoo terlibat cinta terlarang.

"Kenapa akhir-akhir ini kau selalu melamun, Hyesoo-ku." Baekhyun sudah berdiri di ambang pintu, mengagetkan Kyungsoo.

"Baek! Kenapa kau tidak memberitahukan kedatanganmu? Aku kan bisa bersiap-siap dulu."

"Kejutan. Aku hanya ingin melihatmu saja. Tidak usah bersiap-siap, kau sudah terlihat cantik kok Hyesoo."

Plak!

Kyungsoo memukul belakang kepala Kyungsoo. "Aku Kyungsoo, Baek. Kyungsoo!"

"Selama kau mengenakan pakaian perempuan, kau akan tetap menjadi Hyesoo. Dan aku akan tetap mencintai Hyesoo sampai kapan pun."

"Sadar, Baek! Aku Kyungsoo-mu."

"Kau Hyesoo-ku!"

"Baekhyun! Sadarlah!"

"Ku mohon Kyung... Biarkan aku menganggapmu sebagai Hyesoo. Aku janji, perlahan-lahan aku akan melupakannya. Tapi tidak sekarang. Kau tau? Dadaku rasanya sakit dan belum bisa menerima jika Hyesoo adalah sosok imajiner."

"Baekhyun..."

"Ku mohon Kyung..." Baekhyun memelas.

"Tapi tidak ada cium-cium lagi. Mengerti?"

"Peluk-peluk, boleh yah?" Seulas senyum muncul di bibir tipis Baekhyun.

"T.I.D.A.K!!!"

"Whae? Whae? Whae? Kita juga sering berpelukan dulu. Kenapa tidak boleh?"

"Ah, benar... Peluk-peluk boleh."

"Tidur sama juga." Baekhyun melanjutkan.

"BAEKHYUN!"

"Apalagi yang salah? Kita kan sering tidur sama."

"Ck! Kau sudah gila."

"Jangan lupa dengan mandi bersama, nona Hyesoo." Baekhyun menyeringai.

"Terserahmu saja." Kyungsoo menjawab dengan malas. Sudah pasti Baekhyun akan mengatakan kalau mereka juga sering mandi bersama. Memang sejak mereka bayi, Kyungsoo dan Baekhyun sering mandi bersama.

"Aduh, senangnya hatiku..." Baekhyun meletakkan kedua tangannya di dadanya. Hatinya berbunga-bunga karena bisa dekat lagi dengan Hyesoo. Biarlah dia sedikit berimajinasi.

"Ck! Lebih baik aku pergi saja."

"Loh! Mau kemana? Aku baru saja mau peluk-peluk."

"Aku mau berjalan-jalan di taman. Kau terlihat membosankan."

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang