AG-26

2.5K 468 52
                                    

Kyungsoo sedang bersiap-siap ketika seorang dayang menjemputnya di paviliun. Dia berdandan sebagai sosok Hyesoo, seorang perempuan. Hari ini Kyungsoo akan memenuhi permintaan Yoojung untuk berjalan-jalan keluar istana. Yoojung membutuhkan udara segar selama masa kehamilannya.

Terlihat sebuah tandu dan seekor kuda di halaman istana. Tapi tidak ada orang, baik itu Yifan, Yoojung atau Chanyeol. Kyungsoo mendengus kesal, untuk apa dia dijemput jika mereka sendiri belum bersiap-siap?

Kyungsoo bersandar di batang pohon yang terdapat di halaman istana. Yang bisa dilakukannya saat ini hanyalah menunggu.

"Sudah ku katakan, kau jangan berdandan secantik ini."

"Omo! Pa-pangeran." Kyungsoo terlonjak kaget saat mendengar suara berat persis di sampingnya. Pangeran Chanyeol sudah berdiri di sebelahnya.

"Ingin menarik perhatian orang banyak, eoh?" Chanyeol mendengus dengan tatapan mengkilatnya.

"Aku hanya menutupi identitasku." Kyungsoo berkata was-was sambil mengamati sekelilingnya.

"Tapi kau terlihat sangat cantik. Pasti banyak yang tertarik padamu selama kita berada di luar istana."

"Ck! Pangeran tidak boleh egois. Aku melakukannya karena dalam penyamaran."

Chanyeol mengkerutkan dahinya, tampak berfikir. Apa yang dikatakan Kyungsoo memang benar. Nyawa Kyungsoo akan terancam jika penyamarannya terbongkar. Tapi Chanyeol juga tidak rela jika Kyungsoo-nya ditatap orang banyak.

"Kalau begitu, cium dulu. Biar aku tidak terlalu kesal." Chanyeol menyodorkan satu pipinya ke arah Kyungsoo.

"Pa-pangeran. Nanti akan ada yang melihat kita."

"Aku tidak peduli."

"Anyeonghaseo Yoojung-ah..."

Sontak Chanyeol menjauhkan tubuhnya dari Kyungsoo. Sedikit salah tingkah karena kehadiran Yoojung.

"Pangeran Chanyeol sudah datang?" Yoojung tidak bisa menyembunyikan raut senangnya. Sepertinya kejadian Chanyeol yang meminta ciuman tadi, tidak sempat terlihat olehnya.

"Iya. Aku tidak ingin terlambat." Chanyeol berusaha terdengar tenang. Padahal, dia sangat gugup karena hampir ketahuan.

"Wek!" Kyungsoo menjulurkan lidahnya, berniat menggoda Chanyeol yang salah tingkah.

"Awas kau." Chanyeol membalas hanya dengan gerakan bibir saja. Mengabaikan Yoojung yang sedang memeriksa tandu untuk keberangkatan mereka.

*****

Wajah Chanyeol masam dan merengut. Dia duduk berhadapan di dalam tandu bersama dengan Yoojung. Sementara Kyungsoo, naik kuda bersama dengan Yifan.

"Pangeran, kau mengenakan liontin giok yang pernah ku berikan." Yoojung tersenyum saat memperhatikan sesuatu tersemat di dada Chanyeol.

"Iya." Chanyeol menjawab dengan singkat. Suasana hatinya sedang tidak baik.

Chanyeol memang sengaja mengenakan liontin itu, karena melihat Kyungsoo memilikinya juga. Mempunya barang yang sama, membuat Chanyeol merasa dia dan Kyungsoo memiliki ikatan.

"Aku memberikannya pada Hyesoo unnie juga. Aku menganggap kalian sebagai penjagaku selama di istana." Yoojung mendekatkan tubuhnya agar bisa melihat liontin yang tersemat di dada Chanyeol lebih dekat.

"Jaga jarakmu, Yoojung-ah."

Dengan refleks, Yoojung menjauhkan tubuhnya. Wajahnya memerah karena menahan malu.

ᴀɴᴏᴛʜᴇʀ ᴘʀɪɴᴄᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang