Duapuluhdua 🌱K A R A🌱

1.1K 64 2
                                    

Pertengahan semester para siswa siswi di sibukan dengan ujian tengah semester, tapi berbeda dengan Kara dia tak ambil pusing sedikitpun karna
Baginya ujian sama dengan membuat soal latihan. Tadi Kara sudah melewatkan ujian Matematika, Fisika dan Biologi dan sekarang Kara sudah berada di dalam mobil menuju pusat perpustakaan di Jakarta dia baru mengetahui tempat ini di Instagram, tapi dia lagi menunggu Fay katanya ada urusan di ruang osis.

"Lama ya Aku? Maaf tadi Kak sisi banyak nanya hal Youtube makannya lama, kamu pasti bosan kan?" Fay memasang sabuk pengaman dan mengganti sepatunya dengan sandal jepit.

"Oh" jawaban singkat Kara

"Kita jadi ke perpustakaanya?"

"Jadi,tapi mampir dulu nanti di mesjid depan. Gpp kan? Nanti kalau disana sholatnya takut lupa waktu."

"Iya,aku ngikut aja kan kamu yang ajakin aku"

Diam, oh ya hubungan Kara dengan Fay sudah membaik. Karna mereka lebih memilih berteman walau perasaan Fay ke Kara gak pernah berubah sedikit pun. Fay pernah bertanya kepada Kara perihal ini dan Kara hanya jawab jalanin saja. Dan Fay menerima ini sekarang toh dia bisa jadi teman baiknya Kara kan.

1 jam perjalanan mereka sampai di Perpustakaan ini tapi sangat di sayangkan mereka harus membuat kartu perpustakaan dulu, besok baru bisa berkunjung karna sudah peraturannya. Mungkin besok Kara kembali lagi kesini dengan Fay.

"Yah sayang banget kita boleh kedalam nya besok, tapi aku sempat ngintip di pintu masuk aja bukunya udah banyak banget"

"Namannya perpustakaan yang banyak buku gak mungkin juga makanan kan" Kara melirik Fay dengan tatapan sinisnya.

"Oh iya aku lupa, ini beneran murni aku lupa ya bukan aku bodoh"

"Aku gak bilang kamu bodoh ya, mau gak ke rumah dulu atau kamu langsung pulang?"

"Pulang aja, besok deh ke rumah kamu aku udah janji sama bibik sore ini mau ke makam mama"

"Oke, aku titip salam sama bibik ya"

Fay sudah menerima sedimit masa lalunya gak ada salahnya kan memulai hal baru, karna mau bagaimanapun mama nya adalah orangtua kandungnya.

***

Hidup sendiri sudah Kara rasakan selama 3 bulan ini tapi bukan benar-benar sendiri ada sepasang suami istri yang tinggal di rumah ini yang sudah merawat Kara. Masalah dengan orangtua angkatnya kabar terakhir yang di bilang Ody mereka sudah pulang, karna waktu Kara ke rumah Ody, Ody bilang neneknya meninggal karna hanya memanjatkan doa saja, tapi Kara rindu adik kecilnya itu, rencana sore hari ini Kara akan menemui adiknya tanpa sepengetahuan Orangtua angkatnya.

Kara memasuki salah satu mol yang dekat dengan rumahnya dulu karna Sonya memintanya kesini, dia ingin menjemput adik kecilnya itu tapi di larang oleh Sonya karna takut ketahuan sama Samuel.

"Kak, aku disini" Anya melambaikan tanganya, meminta Kara mendekat.
Kara mendekat dan memeluk adik kecilnya ini, terakhir Kara peluk adik kecilnya itu pada saat Kara meninggalkan rumahnya.
"Anya kangen Kakak, kenapa Kakak udah gak balik lagi ke rumah"
"Kakak kangen juga, duduk yuk. Tadi kesini pakai apa?"

"Pakai ojek"
"Kan kakak bilang di jempun aja di depan Gang, kamu bandel banget sih nanti pulangnya Kakak antar ya."

"Kakak sehat kan? Kakak tambah kurus Anya lihat, kakak gak makan ya?"

"Oh ya? Makan tapi dikit" Kara akui bobot badanya sedikit berkurang.
"Kakak pulang ya? Biar kita belajar sama-sama lagi, anya di ajarin sama kakak, abang samuel gak mau ngajarin Anya, Abang samuel kan bodoh."

"Belajar seperti dulu pasti Anya bisa, kan Adik kecil kakak ini pintar. Bukan begitu?"

"Tapi Anya mau Kakak di rumah, kasihan mama. Mama kangen sama Kakak, Papa juga,Anya juga. Kakak pulang ya, anya janji gak bandel."

"Yaudah di makan dulu, nanti keburu mencair"
Sambil makan Anya banyak cerita kepada Kara apa saja kejadian di rumah. Dan Anya bilang bahwa nenek udah gak ada.

"2 minggu lalu Mama sakit, terus di rawat Anya kira Kakak mau berkunjung tapi Anya tunggu Kakak gak datang"

"Mama sakit apa?"
"Anya kurang tahu telfon mama ya Kak, mama pasti kangen kakak. No telfon mama masih yang lama gak di ganti kok."

Egois, Aku emang egois aku lebih mementingkan egois ku sendiri tapi lebih sakit dengan ucapan Papa waktu itu. Andai mereka gak menabrak mobil Papa, semuanya gak akan seperti ini.

"Kamu udah selesai? Mau main dulu sama Kakak di Zone?"

"Anya pulang aja nanti di cariin Abang samuel karna mama papa lagi ke Bandung"
"Kakak antar ya sampai rumah"

"Nanti kalau Anya ingin ketemu Kakak, hubungi kakak ya. Kakak janji akan sering ajakin Anya keluar."
"Kalau Anya ajak Mama boleh gak?"

Aku terdiam mendengarkan Anya, gak tau harus menjawab apa.
"Udah sampai"
"Anya boleh ajak Mama?"
Pertanyaan itu di ulang lagi oleh Anya, Kara hanya diam.
"Anya turun ya, kakak banyak-banyak makan biar sehat, jaga kesehatan kakak. Anya masuk dulu."

"Darimana aja kamu, aku kan idah bilang di rumah gak boleh keluar. Makin lama kamu makin bandel. Kalau hilang gimana hah?"

"Tadi cuman keluar sebentar!"
"Siapa itu?"
"Gocar!"

Kara melajukan mobilnya, utuk saat ini dia gak mau ketemu samuel tenaganya kurang untuk menghadapi Samuel hari ini.

"ya"
"besok pulang sekolah nonton ya, film serendipty udah tayang, kamu kan udah baca novelnya"
"gak janji untuk besok, mau ke perpus dulu"
"pulang dari sana gpp"
"Ya"
"Aku tutup"
***

Ada yang udah nonton? Spoiler dikit boleh ya hehehe, aku rencana senin ini mau nonton.

Salam sayang dari aku Muthia, ada yang rindu Kara nya Aku gak?



K A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang