04

2.6K 239 7
                                    

Sepulang sekolah, seperti biasa Jaebum dan teman-temannya berkumpul di apartemen Mark.

"Oh ya, dengan kejadian kemarin sepertinya aman-aman saja," ucap Youngjae.

"Kejadian apa?" tanya Jaebum.

"Kemarin Mark menolong Ara, dan Mark menggunakan kekuatannya di depan Ara," jawab Bambam.

"Ceroboh sekali kamu Mark, lalu bagaimana?" tanya Jaebum.

"Youngjae mencoba menghapus ingatan Ara, tapi sepertinya berhasil," jawab Yugyeom.

"Baguslah kalau begitu, lain kali jangan sampai terulang lagi," ucap Jaebum.

"Aku nggak akan ulangi lagi, aku gunain kekuatan ku, karena mendesak," jawab Mark.

"Mendesak?" tanya Youngjae.

"Oh aku tahu, jangan-jangan kamu suka ya sama Ara," ucap Jinyoung.

"Enggak juga sih, ya nggak mungkin aja aku biarin dia ketabrak mobil, sedangkan kita masih bisa nyelamatin dia," jawab Mark.

"Oh ya, yang soal tadi siang, aku mau bahas lagi," ucap Jinyoung.

"Soal permintaan tolong Ara?" tanya Bambam meyakinkan.

"Iya, aku masih bingung saja," jawab Jinyoung.

"Aku rasa benar apa kata Jaebum, kalau itu cuma kebetulan saja," ucap Youngjae.

"Kalau bukan kebetulan, berarti Ara salah satu orang yang bersangkutan dengan kehidupan masa lalu kita," jawab Yugyeom.

"Kalau iya, harusnya kita kenal dong, siapa dia," ucap Jackson.

"Ya berarti, cuma kebetulan," jawab Mark dan yang lain mengangguk.

"Mungkin enggak ya, suatu saat nanti semua orang tahu siapa kita sebenarnya," ucap Bambam.

"Aku rasa enggak, kalau kita bisa ngejaga rahasia kita dengan baik," jawab Jaebum.

"Gimana dengan adikmu?" tanya Jinyoung.

"Masih belum ada hasil, tapi ibuku meminta bantuan dari rekan-rekannya juga," jawab Jaebum.

"Semoga saja cepat bertemu," ucap Youngjae.

Lain tempat,
( Rumah Ara )

Sore itu terlihat Ara dan Nana yang sedang berada di kamar.

"Tugas numpuk, capek," ucap Nana.

"Sama sih, tapi ya kita harus ngerjain," jawab Ara.

"Tempelin dulu yuk fotonya," ucap Ara yang mendapat anggukan dari sahabat nya itu.

Kemudian mereka mulai menempelkan foto-foto mereka di dinding kamar Ara.

Tidak lama ponsel Nana berbunyi.

"Ara, bentar ya aku balas chat dulu," ucap Nana.

"Okay," jawab Ara.

Tidak lama Ara mendapati Nana yang tersenyum sambil memandangi layar ponselnya.

"Ekhem, chatting-an sama siapa sih?" kepo Ara.

"Oh enggak, ini loh Jackson tanya-tanya tugas," jawab Nana.

"Kok senyum-senyum sendiri?" tanya Ara.

"Ya tahu sendirilah, Jackson kan orangnya humoris, jadi ya lucu gitu walaupun cuma chat," jawab Nana.

"Oh gitu, iya sih menurut aku humoris, tapi kamu sama aku enggak," ucap Ara.

"Belum terbiasa, jadi gitu," jawab Nana.

7 PRINCE~GOT7 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang